Part 10: Babak Semifinal

11K 966 12
                                    


Sekarang semua siswa yang lolos dalam babak sebelumnya sudah berkumpul di depan hutan terlarang untuk menghadapi babak semifinal.

Siswa yang lolos babak penyisihan mencapai kurang lebih 1000 siswa, dan hutan terlarang sangat besar dan berbahaya. Jadi kemungkinan mendapatkan gulungan itu bagaikan 1 banding 1000.

Sangat sulit.

"Silakan kalian semua mulai tugasnya!" perintah juri dan semua siswa berbondong-bondong lari memasuki hutan terlarang itu.

Hah ... ini bakal sia-sia saja kalau kita tidak tau letak pasti gulungan itu. Masalahnya hutan ini luasnya bahkan tidak bisa kalian bayangkan.

Brenda memilih diam sejenak, berpikir mencari cara yang efektif untuk menemukan gulungan kecil itu di hutan sebesar ini.

Merasa buntu gadis itu berjongkok mengacak rambutnya frustasi. "Aku sage tapi ginian aja gak bisa, benar-benar memalukan!" monolog Brenda kesal dan malu sendiri.

Namun Brenda tidak mau menyerah begitu saja, gadis itu memejamkan matanya kembali memaksa otaknya untuk berpikir dan ....

"IYA KENAPA AKU BISA LUPA!!" pekik Brenda senang bukan main karena mendapatkan ide brilian, untung dirinya sendirian jadi suaranya tidak di dengar orang lain.

Brenda berdiri tegak, kemudian mulai fokus menggabungkan elemen tanah dan angin nya dan dalam sekejap mata semua isi di hutan ini sudah ada dalam pikirannya.

Ini sebenarnya licik karena yang bisa melakukannya cuma sage, tapi apa boleh buat, bukankah tidak ada larangan nya jadi Brenda bebas menggunakan cara apapun.

Brenda mulai fokus mencari gulungan kecil itu dan tak butuh waktu lama ia mendapatkannya. Ia melihat ada 3 gulungan di hutan ini, sepertinya salah satunya sudah diambil oleh peserta lain. Brenda harus bergerak cepat sebelum gulungan yang lain diambil lagi.

Dia menggunakan elemen angin untuk terbang agar cepat sampai salah satu gulungan terdekat. Namun....

BRAK!

"Ah!" pekik Brenda nyaring.

Karena tidak sigap tubuhnya terhempas kuat menabrak ke salah satu pohon, ternyata akar pohon itu menjerat kakinya dan menghempaskanya keras.

Brenda mencoba berdiri namun tubuhnya langsung dililit akar pohon itu dan semakin lama lilitanya semakin erat. Brenda merasa sangat sesak.

Dengan cepat Brenda mengeluarkan elemen api di seluruh tubuhnya sehingga akar yang melilitnya tadi langsung hangus tak tersisa. Brenda buru-buru berdiri lalu menghentikan kobaran api dalam tubuhnya itu.

"Aishh pohon nya kok pake idup segala sih!!" kesal Brenda menggerutu, untung dirinya punya semua elemen sehingga dirinya bisa lolos tadi. Jadi ini adalah keuntungan sage yang tidak dimiliki siapapun yaitu menguasai semua elemen.

Brenda langsung berlari menuju gulungan itu kembali, ia tidak bisa menyia-nyiakan waktu. Namun saat hampir sampai mata nya tidak sengaja melihat seekor kelinci yang terjerat. Brenda yang kasihan pun mendekati kelinci itu untuk membantunya. Namun saat Brenda di dekat kelinci tersebut tiba-tiba kelinci itu mencakar lengan nya sampai berdarah bahkan bajunya sampai sobek, tentu saja Brenda kaget bukan main.

Gadis itu melihat kalau kelici tersebut memiliki cakar yang sangat tajam dan panjang, mata kelinci itu pun mengeluarkan sinar merah darah. Itu pasti monster!

'Lah bodoh banget aku, kan ini di hutan terlarang." Batinnya baru ingat tempatnya ini.

Brenda menghindar dari kelinci yang masih mencoba menyerangnya, lalu memerangkap kelinci tersebut dengan elemen tanah nya.

Sekolah Sihir [complete]Where stories live. Discover now