Part 13: Terbongkar

11.4K 937 31
                                    


"Brenda dan Julio silakan maju ke depan!" perintah Pak Juna memberi instruksi.

Brenda berjalan maju dan langsung berhadapan dengan Julio di arena pertarungan.

"Mulai!" komando Pak Juna dan suara lonceng terdengar tak lama kemudian.

Julio tampak tenang di posisinya, membuat Brenda malah makin was-was karena yang tenang biasanya justru mematikan.

Dan lihat! Baru juga diomongin, dirinya langsung terlempar menghantam lantai dengan sangat keras.

BRAK!!

Kepala Brenda berdarah dengan tulang seperti remuk. "Oh, angin juga." Gumam Brenda masih bisa tersenyum samar di tengah keadaannya.

Brenda langsung terbang menghindar saat Julio ingin menyerangnya lagi. Dia mengumpulkan tenaga dalamnya beberapa saat lalu menyerang Julio dengan kekuatan anginnya yang ditangkis Julio dengan kekuatan angin juga.

Brenda yang merasa terdesak pun terpaksa menambah kekuatannya dan

BUM!

Julio terhempas karna kalah kekuatan, ini sebenarnya menarik karena mereka berdua sama-sama menggunakan angin. Namun pembedanya yaitu ukuran kekuatan mereka yang sangat jelas berbeda, Brenda jauh lebih unggul.

Melihat keadaan Julio yang sedang lemah, Brenda langsung menyerang Julio dengan badai topan dan lelaki itu langsung terperangkap di dalamnya. Brenda mengarahkan tangannya yang lain untuk menerbangkan kursi lalu menabrakannya kearah Julio, berhasil membuat lelaki itu tersungkur dengan mengenaskan.

KRAK!

Brenda bisa mendengar pekikan histeris seluruh orang yang sedang menonton, namun Brenda tidak bisa mundur sekarang.

Ini pertarungan!

Melihat Julio yang hendak bangun membuat Brenda reflek menerbangkan Julio lalu menghempaskannya lagi kearah tembok, tak lama Julio memuntahkan darah.

Brenda menahan napas seketika, ia yang melihat keadaan Julio pun merasa tidak tega dan memilih untuk berdiam menunggu Julio sampai bisa bangun. Setidaknya dirinya tidak boleh sekejam Bulan.

Julio nampak tidak ingin menyerah begitu saja, lelaki itu menatap Brenda tajam dan tak lama Brenda tidak bisa bergerak.

'Oh, mengikat tubuh ya?' batin Brenda sudah bisa menebak.

Brenda merasa semakin sulit benapas, seperti ada yang mengikat tubuhnya sangat erat.

Brenda mengerahkan seluruh kekuatan anginnya dan berhasil, dia terbebas, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini Brenda terbang lalu langsung menyerang Julio dengan kekuatan penuh membuat Julio seketika tidak sadarkan diri. Bahkan lantai tempat Julio berpijak sampai berlubang besar.

Dan seluruh murid disana termasuk Resa, Bia, dan Megi tercengang syok bercampur takjub. Tidak terkecuali Bulan yang sejak tadi melihat pertarungan itu dengan tatapan tajam. Sepertinya Bulan berniat menghabisi Brenda setelah ini.

"CUKUP!" perintah Pak Juna, Brenda langsung turun menapak lantai.

Tampak tim kesehatan datang dan menggotong Julio, Brenda berlari mendekatinya karna merasa bersalah. "Bagaimana keadaanya?" tanya Brenda khawatir.

Pak Juna datang lalu memegang pundak Brenda pelan. "Tidak apa-apa Brenda, mereka pasti akan mengobatinya." Hibur Pak Juna membuat Brenda sedikit bernapas lega.

"PEMENANGNYA BRENDA CAROLYN!" ucap Pak Juna lantang.

Semua murid bertepuk tangan merasa takjub dengan Brenda. "10 menit lagi pertarungan antara Bulan dan Brenda akan dilaksanakan." Jelas Pak Juna sebelum memberikan sesi istirahat.

Sekolah Sihir [complete]Where stories live. Discover now