Part 16: Menyembuhkan Bulan

10.5K 855 20
                                    

Setelah mendapat surat izin Brenda memutuskan langsung pergi ke istana kerajaan. Letaknya sangat jauh.

Untung dia bisa teleportasi. Kalau tidak sudahlah pasti ribet dan melelahkan.

Brenda memutuskan pergi sendiri, karena kalo mengajak teman-temannya bukannya diantar pasti dia malah di caci maki.

"Ini ya istananya?" kagum Brenda menatap bangunan super megah di hadapan nya.

Bangunan berwarna putih gading dengan banyak warlock(penjaga) di depan dan sudah bisa ditebak jika di dalamnya terdapat lebih banyak lagi. Huft ... dasar kaum bangsawan. Apalah daya dirinya yang hanya rakyat jelata ini.

"Ada apa?" tembak langsung salah satu warlock yang melihat kedatangan Brenda.

Brenda menatapnya sejenak. Wah ganteng juga, semua warlock di istana ini bertubuh tegap atletis dengan sorot mata tajam merah nya, khas warlock. Sungguh Brenda pasti betah jika hanya berdiam di istana ini seharian.

'Aish .. mulai konslet lagi kan. Fokus Brenda.' Batin Brenda menyadarkan otak ngeresnya.

"Em .. saya diutus Ratu Lia." Jawab Brenda kikuk.

Warlock itu mengangguk kecil lalu memanggil salah satu temannya dan membisikkan sesuatu, entah apa. Dan temannya itu pun tak lama menghilang, sepertinya berteleportasi.

"Tunggu sebentar." Katanya datar.

Dasar flat face. Brenda bisa menebak jika sebagian besar warlock di istana ini pasti masih jomblo karna sifat nya itu. Wajah doang ganteng tapi sifat kayak es batu balok. Dingin dan keras!

Tidak lama orang yang menghilang itu muncul dan membisikkan sesuatu kepada warlock yang menjaga Brenda tadi. Akhirnya .... Brenda sudah bosan menunggu daritadi. Padahal mah aslinya sebentar.

"Kamu boleh masuk." Ujarnya.

Brenda mengangguk. "Saya permisi kalo begitu." Pamitnya sopan, gini-gini Brenda masih punya sopan santun, jika lawannya baik Brenda juga akan sopan, namun jika lawannya jahat Brenda tidak akan segan menghabisinya.

"Saya antar." Brenda tidak menjawab dan hanya mengikuti dalam diam.

Brenda mengamati setiap jalan yang dilaluinya. Ini sungguh yang namanya istana, meskipun Brenda pernah diceritakan oleh Ayahnya dulu tapi ketika melihatnya langsung rasanya jauh berbeda, istana ini lebih indah daripada bayangannya.

Karpet merah muda membentang dari pintu utama, terlihat ribuan pelayan yang mondar mandir mengerjakan tugasnya. Lampu kristal putih megah yang bertengger di atap, dan figura yang besarnya menutupi tembok. Wow ... apakah salah jika Brenda terlihat norak begini?

"Brenda!" panggil Ratu Lia terlihat sumringah melihat kedatangannya.

Brenda berjalan memasuki kamar yang ukurannya tidak wajar ini, berjalan mendekati Ratu Lia. Di belakang Ratu Lia terdapat sekitar 10 dayang, dan di depan pintu tadi ada sekitar 5 warlock yang berjaga. Ini kamar atau penjara? Batinnya agak sangsi.

"Ratu." Hormat Brenda sopan.

"Sudah cepat sembuhkan Adikku!"

Brenda menoleh kearah suara sinis itu, disana terlihat Bintang yang sedang menatapnya kesal.

Minta tolong gak ikhlas, heh ... tanpa dirinya Adikmu pasti sudah mati tau!

"Bintang, kamu harus sopan!" peringat Lia tegas membuat Bintang langsung merengut.

Brenda menghiraukan perdebatan unfaedah itu lalu berjalan mendekati Bulan yang dijaga 3 alchemist(dokter sihir). Wajah Bulan tampak pucat pasi dan tubuhnya sedikit kurus. Sangat menyedihkan.

Sekolah Sihir [complete]Where stories live. Discover now