Part 09: Babak Penyisihan.

11.3K 926 5
                                    

Brenda, Resa, Bia, dan Megi sekarang sudah berpencar menuju ruangan penyisihan mereka masing-masing.

"Habis tes langsung ke kantin, ya!" perintah Resa yang diangguki semuanya.

Dan mereka berempat pun masuk ke ruangan nya masing-masing. Brenda berjalan tenang menuju ruanganya, toh ngapain harus tegang orang udah pasti menang. Brenda tidak mau sombong tapi dia kan sage dan kemungkinan kalahnya hampir mustahil.

Brenda duduk di kursi menunggu gilirannya, dalam babak penyisihan memang terdapat 5 ruangan dan kebetulan Brenda dengan yang lain terpisah ruangan nya.

"Brenda Carolyn kelas 1F dan Natasya Armagenta kelas 2H, silakan maju!" titah salah satu juri menggunakan mic.

Brenda menghela napas sebentar lalu mulai melangkah maju, semua orang menatapnya dan itu tak luput dari perhatian Brenda. Dari tatapan semua orang sudah sangat jelas kalau mereka sedang meremehkan nya.

Brenda sudah berada di depan dengan Natasya sekarang. Mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Kalian bisa mulai pertarungannya sekarang!" perintah salah satu juri memberi arahan.

Yang dilihat Brenda sekarang adalah Natasya sedang tersenyum mencemooh menatapnya. Brenda yakin sekali pasti Natasya berpikir Brenda adalah lawan yang mudah, tapi itu salah besar karna Brenda merupakan lawan yang malah harus dihindari aslinya.

"Fokus Brenda." Gumam Brenda lalu mulai mengeluarkan tenaga dalamnya.

Brenda mengerahkan tenaga dalamnya ke tangan. Lalu mulai menyerang Natasya, gadis itu berusaha tidak mengeluarkan elemen lain kecuali angin karena ia adalah sage maka ia bisa mengeluarkan elemen apapun sesuai keinginannya, namun karena perintah orang tua nya Brenda harus bisa menyembunyikan identitasnya dulu untuk sementara waktu. Ia masih ada misi yang harus diselesaikan.

Dalam sekali serangan Natasya langsung terpelanting menabrak tembok sampai retak.

WAW .... Brenda tidak menyangka kekuatan sage ternyata sebesar ini.

Natasya yang tidak terima pun balas menyerangnya, dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengikat kaki Brenda. Ternyata tanah.

'Pengendali tanah rupanya.' Batin Brenda tersenyum.

Tiba-tiba tanah yang mengikat kaki nya tadi menghempaskannya keras hingga tubuh Brenda terpelanting jauh dan hampir menubruk lantai ... tapi tidak jadi, karna kalah cepat dengan Brenda yang memusatkan tenaga dalamnya ke perut sehingga dia terbang sekarang.

"Huh hampir saja." Gumamnya lalu mulai turun dari udara.

Tidak hanya Natasya tapi para juri pun nampak terkesiap takjub campur kaget. Tak menduga reflek Brenda sebagus itu.

"Oke, aku harus mengalahkanmu sekarang!" putus Brenda tak ingin main-main lagi, dan kali ini dia langsung mengeluarkan tenaga dalamnya dengan kekuatan penuh lalu diarahkan menuju Natasya.

Dan detik berikutnya....

BRAKKK!

Natasya sudah dalam keadaan yang mengenaskan, tubuh Natasya terpental sangat jauh menubruk tanah. Bahkan sekarang Natasya sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir deras di kepala dan lengan nya.

Brenda bahkan sampai meringis ngilu, pasti sangat sakit rasanya.

"Pemenangnya Brenda Carolyn kelas 1F." Ucap juri lantang, seluruh orang di ruangan itu yang tadi meremehkan nya terlihat begitu tercengang tak percaya.

Sebelum Brenda turun, dia dapat melihat tim medis dengan sigap mengangkat tubuh Natasya.

"Semoga dia baik-baik saja." Doa Brenda tulus.

Sekolah Sihir [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang