Tiba-tiba aja bapak emak suruh gw nikah sama CEO. Pusing 7 keliling dah gw. Tapi suami gw tuh ga dingin & kata emak dia yang nawarin tentang pernikahan ini. Kira-kira dia mau apa ya?
Warning bahasa kasar dan mungkin kekerasan
“Iyaps. Zachary Vane. Eh? Lu kenal?”, tanya gue penasaran.
Mere dan Kevin saling memandang. Nampak kebingungan
“Lu yakin dia orang pulau ini?”, tanya Kevin sekali lagi. “Mungkin, dia ga begitu terbuka”, bales gue. Mere manggut-manggut paham, lalu melirik Kevin.
Pria albino itu menggeleng, “Gue...ga kenal”. Setelah itu gue pulang dan ceritain tentang kembaran Kevin yang pergi meninggalkan keluarga.
“Kevin itu kalo aku perhatiin mirip juga lho sama kakak, cuma albino aja. Kakak punya kembaran ya?”, tanya gue ke kak Zac yang masih ngerjain sesuatu di laptopnya.
“...ngga”, jawabnya pelan sebelum mengklik mouse kidalnya, dia fokus banget sampe matanya jadi tajem.
Jangan ganggu dulu deh. TING TONG
Siapa yang dateng malem-malem begini? Mungkin tetangga lagi. “Aku aja Kak!”, seru gue ke pintu diujung lorong. Gue memutar knop pintu itu dan menariknya,
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Mata gue membulat
Kak....aku takut...
Orang itu tinggi besar, matanya sangat tajam dan kantungnya menghitam, hidungnya mancung namun sedikit bengkok, bibirnya pecah-pecah, rambut maupun matanya berwarna hitam legam sama seperti warna jaket dan celananya. Dengan mata tajam itu, ia terlihat sangat merendahkanku.
“Dimana Zachary Vane?”, tanya pria tinggi besar itu dengan suara yang rendah dan serat.
Kesannya...menyeramkan, apalagi dengan tinggi itu...
Gue merasa....teror
K..Kenapa gue ga bisa gerak? Kenapa suara gue...gabisa keluar? Kaki gue..gabisa berhenti bergetar Kak Zac...tolong...
Tiba-tiba gue ditarik sekuat tenaga dari belakang, kemudian Kak Zac melesat dan mendorong pintu itu, berusaha menutupnya.
“SARAH! LARI!”, jerit Kak Zac beradu tenaga, orang itu masih belum menyerah, ia berusaha membuka pintunya.
Tapi kenapa kaki gue...gamau...gerak? Kenapa gue malah diem ngeliatin ini...
“SARAH!”
Kak Zac menggertakan giginya, berusaha keras untuk menutup pintu itu. Ia berusaha menahan dengan beratnya. Orang itu juga balas mendorong. Tapi dengan tubuh sebesar itu pasti bisa saja
BAM!
Pria misterius tersebut mendobrak pintu, membuat Kak Zac terdorong dan terjatuh di undakan.
Air mata mulai menggenang, menyaksikan suami gue berusaha lari dari orang itu dan menggapai ke gue seperti minta pertolongan.
Namun pria besar itu melangkah dan menjambak rambut Kak Zac, lalu memaksanya untuk berdiri dan menatap tamu tak diundang tersebut.