25. Pengakhiran Hubungan

31.3K 932 5
                                    

Zac dan YSP corp menyiapkan bahan konferensi pers untuk malam ini.
Gw grogi banget dan gw belom dapet kabar apa-apa dari Desi.
Emang kemungkinannya tipis tapi gw masih mau berharap dia ngabarin gw...

Gw ada sama Zac juga Ray. Sesampainya di gedung, kita briefing sebentar buat acara. Zac hadir dengan setelan jas Givenchy favoritnya.
Dan gw mengenakan gaun pendek vintage dari Chanel.
Awalnya gw bingung kenapa ikut konferensi, tapi kata Zac, "Kita buktiin kita udah nikah"

"Jangan takut...", Zac menghibur. Gw mengangguk dan menelan ludah ragu. Ga tau apa gw bisa
"Udah waktunya"

Dia berjalan menuju pintu, membukanya lebar-lebar,
begitu kita masuk,
cahaya kamera langsung menerangi kami.
Reflek,
gw menutup mata Ray yang ada di pelukan gw,
takut kenapa-napa.

Kita berdiri menghadap podium yang diatasnya dipenuhi mic dari berbagai stasiun TV dan juga koran. Tentu saja ramai, dia CEO perusahaan terkenal. Apalagi umur mudanya menarik perhatian publik. Sekarang malah ada hoax soal anak diluar pernikahan.

"Selamat malam semuanya, terima kasih sudah mau menghadiri konferensi pers ini", sambut Zac dengan senyuman.

"Saya mengadakan konferensi ini guna melakukan klarifikasi terhadap berita yang menyebar mengenai saya", Zac menghentikan kalimatnya dan menatap para wartawan.

"Juga anak dan istri saya"

Begitu ia mengatakan itu, kamera menjadi lebih gila dan wartawan langsung menulis di memonya.

"Benar, saya menikah dengan Sarah dan saya mengakui bahwa saya memang menikahinya saat dia masih SMA", kata Zac tegas.
Bahkan dia mengeluarkan akta nikah kami.
Bidikan kamera langsung menghujani kami lagi tanpa ampun.
Mata gw sampe nyaris kunang-kunang.

"Disini tertera bahwa saya telah menikah dengan Sarah, 20 Juli tahun kemaren. Dan anak saya baru 3 bulan lahir pada akhir April kemaren. Undur waktu 9 bulan dari April dan anak saya masih ad di jangka waktu pernikahan.
Saya menyatakan anak saya TIDAK HARAM", katanya menaikan volume suaranya.
Tiba-tiba atmosfer menjadi tegang.
CEO yang biasa menebar senyumnya dan sabar ini marah di hadapan publik.

Zac mencondongkan tubuhnya dan menghela nafas

"Saya tidak mempermasalahkan karena saya memang melakukan pernikahan secara privat.
Tapi bisa kan bertanya dulu?
Cari informasi yang tepat?
Ngga sembarangan nulis dan membuat artikel seanaknya tentang saya. Yang bikin saya tidak habis pikir..."

Gw dan Zac megangkat tangan kiri kami, menunjukan cincin nikah kami.

"Kenapa kalian tidak sadar dengan cincin nikah yang kami pakai?
Kalian bisa sadar kita kencan, tapi kenapa kalian ga bisa sadar kita nikah?
Kalian bisa mengetahui anak kami. Tapi kenapa kalian melewatkan bagian pernikahan?
Kalian kira ini negara apa yang bisa sebebasnya punya anak tanpa pernikahan?
Saya masih tau diri.
Saya juga menikahi seseorang murni karena cinta.
Apa karena saya sudah lama single kalian anggap saya desprate mencari wanita?
Memiliki hubungan?
Memenuhi nafsu dengan uang?", tanya Zac ke para wartawan itu dengan sungguh-sungguh. Dia menggeleng tidak habis pikir.

Ray tiba-tiba bersuara dengan imutnya sambil melihat Zac, seakan-akan memanggilnya.
Ia juga berusaha menggapainya.
Zac tersenyum simpul, terlihat lebih senang.
Sambil terus melihat Ray, dengan lembut ia berkata

"Saya bahagia memiliki anak...sangat bahagia. Tapi lihatlah, ada orang diluar sana yang merusak kebahagiaan ini. Melontarkan tuduhan ke anak saya. Dia belum tau apa-apa. Masih banyak yang harus dilalui di hidupnya. Masih banyak yang harus dipelajarinya.
Seorang anak yang tidak berdosa. Bahkan kalau iya dia haram, dia masih berhak hidup dengan tenang! Dia tidak pernah minta lahir!
Tapi dia diberikan kepada saya dan istri saya.
Haram ataupun tidak saya tetap akan menyayanginya dan bertanggung jawab!

Gue Nikah Pas SMA & Suami Gue CEOWhere stories live. Discover now