06 회

13K 2.3K 183
                                    

Jaehyun memarkirkan mobil hitamnya tepat didepan gedung mewah bertingkat dengan jarak yang sudah tak cukup jauh dari rumahnya. Setahunya, Apartement Haesong dihuni oleh orang-orang dari kelas menengah keatas, sudah cukup jelas jika Taeyong bukan hanya dokter hewan namun juga kemungkinan berasal dari keturunan chaebol Korea.

"Tak ingin mampir dulu?" Tanya Taeyong setelah melepas seat belt nya.

Tentu, Jaehyun sangat ingin mampir dan menghabiskan waktu yang tak pernah membosankan bersama Taeyong. Namun, rasanya tidak terlalu etis jika ia masuk kedalam apartement sang dokter hewan begitu saja, apalagi Taeyong mungkin masih menganggap kedekatan mereka hanya sebatas pemilik hewan dan sang dokter yang menangani peliharaan.

Padahal Jaehyun ingin lebih,

Ia ingin kedekatan yang bukan hanya sebatas kau dan aku bertemu di klinik saja.

"Sepertinya lain kali?" Jaehyun mengerling sembari tersenyum tipis, "Kau harus istirahat, Taeyongie."

Sejujurnya Taeyong sedikit kecewa karena Jaehyun menolak ajakannya. Tapi kemudian batinnya memekik gembira saat mendengar pria berlesung pipi itu memanggilnya dengan sebutan 'Taeyongie'

Such a fucking sweet thing.

"Baiklah, kau juga." Ujarnya lalu membuka pelan pintu mobil. Namun pergerakan Taeyong terhenti ketika lengannya ditahan oleh tangan besar dan hangat, sudah pasti pelakunya Jung Jaehyun.

Menoleh, Taeyong mengangkat kedua alis dan menatap pria berlesung pipi itu bingung, "Ada apa, Jaehyun?"

Jaehyun berdehem, masih mencengkeram lengan Taeyong namun ia segera melepasnya perlahan saat melihat tatapan risih pria itu.

"Jarak rumahku dan apartementmu sangat dekat," ujar Jaehyun lalu mengulum bibirnya sejenak.

Ya, dan aku ingin jarak diantara kita pun semakin dekat.

"Kurasa kita bisa bertemu dan makan bersama uhm... Sesekali?" Sambung Jaehyun diikuti tarikan pada salah satu ujung bibirnya, membentuk sebuah seringaian tampan yang semakin memancing Taeyong untuk terus mengincar sosok itu.

Jika kau ingin bertemu berkali-kali pun aku tak masalah, Jaehyunie.

"Tentu," Taeyong menundukkan kepala sopan, "Kalau begitu aku masuk dulu."

"Tunggu!"

Jaehyun sedikit memekik, ia gemas dengan sikap Taeyong yang begitu tenang dan elegan. Padahal dibalik ucapannya tadi ada maksud terselubung. Sepertinya Taeyong belum bisa memaknai ungkapan ada udang dibalik batu.

"Ada apa, Jaehyun?" Tanya Taeyong masih menunggu pria itu melanjutkan ucapannya.

Jaehyun menggigit bibir bawahnya pelan, ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal lalu mencondongkan badan kearah Taeyong. Beruntung pria berlesung pipi itu masih mengenakan seat belt sehingga pergerakannya cukup terbatas. Jika tidak mungkin bibirnya telah menabrak pipi mulus Taeyong yang masih berdiam di bangku samping kemudi.

"Sepertinya akan lebih mudah mengajakmu bertemu jika aku memiliki nomor telefon mu?" Bisiknya disamping telinga Taeyong.

Sure, you can even take me anywhere you want.

Taeyong menjauhkan sedikit tubuhnya dari Jaehyun, ia tersenyum simpul pada pria itu lalu berucap, "Kau bisa datang dan mencariku ke klinik atau apartement jika ingin bertemu."

Jaehyun semakin dibuat gemas dan penasaran oleh pria berwajah rupawan itu. Untuk mendapatkan nomor ponselnya saja sangat susah, lalu bagaimana cara mendapatkan hatinya? Pikir Jaehyun.

"Ya, aku tahu tapi..." Jaehyun mendesis pelan lalu memiringkan kepala tak yakin, "Bagaimana jika aku datang disaat kau tak ingin diganggu? Bukankah itu akan membuatmu risih padaku?"

Aku rela diganggu setiap detik jika itu kau, Jaehyun.

Taeyong menipiskan bibir, "Aku sudah terbiasa diganggu," ujarnya lalu tertawa pelan, "Sudah menjadi kebiasaan ku sebagai dokter hewan yang selalu dicari orang-orang ketika hewan peliharaan mereka bahkan hanya tak bisa makan."

Jaehyun takjub dengan jawaban jelas dan padat dari Taeyong.

Jelas jika lagi-lagi ia gagal mendapatkan nomor telepon lelaki manis itu.

"Ah, baiklah." Jaehyun tertawa pelan, "Kalau begitu tunggu aku di klinikmu, Taeyong."

"Tentu," Taeyong membalas senyuman Jaehyun, "Aku masuk dulu, hati-hati dijalan." Ucapnya sebelum meninggalkan Jaehyun didalam mobil sendiri.

Iris cokelat gelap Jaehyun tak henti-hentinya memandangi pergerakan Taeyong. Bahkan ketika pria itu telah masuk kedalam lobby apartement, kedua mata Jaehyun seolah enggan kehilangan bayangan Taeyong.

Senyum Jaehyun merekah saat mengingat betapa manis dan menggemaskannya dokter hewan itu. Ia berjanji akan lebih rajin membawa Ruby ke klinik, tentu untuk bertemu dengan Taeyong.

Pria berlesung pipi itu menggeleng pelan, sel-sel otaknya sudah dipenuhi oleh Taeyong hingga ia bahkan tersipu dan tersenyum malu-malu seperti orang gila sekarang. Menghela nafas, Jaehyun melajukan mobilnya, menjauhi area apartement Harding sebelum seseorang melihatnya dan membawa ia ke rumah sakit jiwa.

Bahkan ketika Jaehyun telah memarkirkan mobil di halaman rumah megahnya, ia masih juga memikirkan wajah memikat Taeyong. Kalimat-kalimat yang diucapkan pria itu padanya hari ini bahkan telah ia hapal mati bagai rumus matematika yang harus digunakan ketika menjawab soal-soal ujian.

Ah, Taeyong bahkan lebih rumit dari matematika, pikirnya.

Membuka pintu, Jaehyun masih memasang senyum cerahnya. Namun baru beberapa langkah ia masuk kedalam rumah, matanya terbelalak saat merasakan pelukan seseorang dari belakang.

Jaehyun menunduk, tersenyum tipis melihat jemari lentik yang melingkari pinggangnya.

"Sejak kapan kau menungguiku disini, sayang?"

"Sejak jam delapan malam." Jawab wanita yang tengah memeluk Jaehyun dari belakang.

Melepas pelukannya, Jaehyun berbalik dan beralih menangkup wajah tembam sang kekasih, "Jihyo-ya, kenapa kau tak mengabariku jika ingin ke rumah?" Tanyanya, "Aku kan bisa menjemputmu."

"Aku bukan wanita manja," Jihyo menatap Jaehyun dari atas kebawah, "Kau tak membawab pulang sesuatu?"

Jaehyun mengerutkan keningnya, "Huh?" Ia tertawa pelan, "Memangnya apa yang harus kubawa? Banyak makanan di kulkas dan..."

"Jangan bilang kau melupakan sesuatu."

"Apa?" Tanya Jaehyun penasaran.

Jihyo mengerucutkan bibir, menundukkan kepala lalu berucap, "Today is our third anniversary, Jae."



ㅡto be continued

ㅡto be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now