22 회

9.8K 1.9K 192
                                    

Sudah satu Minggu berlalu sejak kejadian dimana Taeyong tunduk dan menyerahkan raganya kepada bajingan bejat seperti Jung Jaehyun. Namun hingga hari ini pria itu tak kunjung mendatangi klinik ataupun apartemennya. Bahkan pesan-pesan cringe yang biasanya selalu ia terima dari lelaki berlesung pipi itu tak pernah lagi menghantui ruang chatnya. Apa Jaehyun benar-benar hanya ingin mempermainkannya? Pikir Taeyong.

"Taeyong! Kau mau kemana?!"

Sang dokter hewan yang telah membuka jasnya dan berjalan menuju pintu keluar klinik menghentikan langkah sejenak. Menoleh pada Lisa di meja resepsionis lalu tersenyum miring, "Aku hanya ingin beristirahat sejenak," ucapnya dengan nada lemah, "Beritahu pemilik pasien aku akan kembali sore nanti."

"Tapi Taeㅡ"

Lisa hanya bisa menghela nafas melihat lelaki bak manhwa itu telah melenggang pergi. Ia yakin Taeyong sedang memiliki masalah, namun sang sahabat sama sekali tak ingin memberitahunya. Saat ditanya ada apa, lelaki itu terus saja menjawab, "Tidak apa-apa, semuanya akan kembali seperti semula."

Sesungguhnya Lisa tak mengerti apa yang dimaksud Taeyong sebagai 'kembali seperti semula' tapi ia yakin ini ada kaitannya dengan Jaehyun. Sangat jelas jika kedua orang itu sedang tak dalam hubungan baik. Sudah cukup lama sang lelaki berlesung pipi tak berkunjung ke klinik.

Sementara itu di tempat lain, Taeyong telah sampai di bar yang selalu menjadi ruang untuknya melepaskan penat dan melampiaskan rasa kesal ketika tertekan. Namun, bukannya menghilangkan kegelisahan, ia justru teringat saat-saat dimana ia berciuman bersama Seulgi dan dilihat langsung oleh Jaehyun.

Semua itu kembali terbayang-bayang dan menghantui otak Taeyong. Sungguh, ia tak bisa menerima semua ini. Jaehyun hanya untuknya dan akan menjadi miliknya, selamanya.

"Berikan aku satu botol wine."

Pelayan bar yang baru saja menghampiri meja Taeyong mengangguk kecil. Sosok itu kemudian kembali ke tempatnya untuk mengindahkan pesanan sang pelanggan.

Tatapan Taeyong kosong, sesekali ia melirik ponselnya yang tergeletak di atas meja. Berharap layar persegi itu akan menyala dan menampilkan nama kontak Jaehyun. Namun, hingga sang pelayan bar kembali datang dan membawa sebotol wine untuknya, ponsel itu tak kunjung berdenting ataupun berdering.

Kau benar-benar bajingan, Jaehyun.

Gelas bir bergagang sepuluh senti yang berada dihadapan Taeyong telah diisi wine hingga seperduanya. Tanpa menunggu lama, lelaki berahang tegas itu menenggak habis minuman berwarna merah itu.

Merasa tak puas, Taeyong beralih mencengkeram botol wine nya lalu menenggak minuman itu hingga rasa panas menjalar pada tenggorokannya. Kesadarannya semakin mengambang, ia meracau tak jelas sembari meneriakkan nama Jaehyun sesekali. Selang beberapa detik, suara pecahan kaca menggema, membuat semua mata tertuju pada Taeyong yang baru saja melempar botol wine nya hingga pecahan beling berserakan di lantai.

Lelaki berwajah rupawan itu bangkit dari kursinya. Berjongkok didepan pecahan-pecahan botol wine lalu mengambil salah satu benda tajam yang cukup runcing itu. Ia tertawa hambar, mengarahkan beling itu pada pergelangan tangannya lalu memejamkan mata.

"Lee Taeyong!"

Taeyong bisa mendengar teriakan Lisa dari arah belakang. Namun, tubuhnya sudah lebih dulu ambruk ketika pecahan kaca itu membelah bagian lengan sebelah bawah di dekat sendi tangannya.

Kau membunuhku Jung Jaehyun.

*****

"Bagaimana keadaan Taeyong?"

Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora