13 회

11K 2.1K 72
                                    

"Taeyong-ie..."

Lisa sudah hampir kehabisan tenaga untuk menggedor-gedor pintu ruangan sang dokter hewan. Entah mengapa lelaki itu begitu marah saat tahu jika ia lah yang memberi nomornya untuk Jaehyun.

"Taeyoㅡ"

Pintu ruangan Taeyong terbuka, tatapan datar nan tajamnya membuat Lisa sontak menelan ludah kasar. Meski memiliki wajah bak manhwa tapi ketika Taeyong mengeluarkan aura dingin seperti ini, orang-orang disekitarnya akan merasa hidup di cerita atau film horor, termasuk Lisa.

"Kenapa kau memberinya nomor ponselku?" Tanya Taeyong datar.

Lisa memanyunkan bibir, bersiap mengeluarkan suara aegyeo nya namun Taeyong dengan sigap berucap, "Jangan menunjukkan wajah  menjijikkanmu itu."

Oh, si Lee ini benar-benar bermulut pedas ketika sedang marah, pikir Lisa.

"Maafkan aku, Tae," Lisa mendengus kasar, "Aku tidak tahu kau akan semarah ini." Ucapnya.

Taeyong mengeraskan rahang, "Apa yang dia berikan padamu sampai-sampai kau tak memikirkan privasiku hah?!"

Lisa menggigit bibir bawahnya melihat raut amarah Taeyong yang meluap-luap, "Ma-maaf, Tae." Ia menautkan jemarinya, "Kau tahu, aku ini masih seorang wanita yang lemah jika dihadapkan dengan pria tampan." Jawabnya jujur.

Rahang Taeyong seketika terjatuh saat mendengar alasan wanita itu. Apa itu artinya Jaehyun pun merayu Lisa hanya demi mendapat nomor teleponnya?

"Lagipula Jaehyun sangat memaksa, Tae." Sambung Lisa, "Dia sudah seperti orang kesetanan saat aku menolak permintaannya."

Taeyong terdiam,

Meskipun Lisa merusak rencananya ditengah jalan, namun ia sudah memikirkan opsi lain jika sewaktu-waktu terjadi hal diluar nalar seperti ini. Ya, Taeyong memang salah karena tak mengingat jika Lisa si wanita jadi-jadian masihlah memiliki sisi feminisnya.

"Taeyong-ah, maafkan aku ya?"

"Terserah."

Taeyong kembali kedalam ruangannya lalu menutup pintu dengan keras. Membuat wanita yang sedari tadi berdiri didepan sana hampir saja terjengkang karena ulah sang dokter hewan.

"Haish, lagipula kenapa dia tak suka jika Jaehyun mengetahui nomornya?" Gerutu Lisa sembari berjalan ke meja resepsionis klinik.

"Lisa..."

"Apa?!"

Lisa yang tadinya masih dalam mode melampiaskan amarah karena ulah Taeyong membekap mulutnya sendiri. Ia membolakan mata saat melihat pria yang membuatnya dimaki-maki oleh Taeyong telah berdiri dihadapannya.

"Sejak kapan kau disini?!" Pekik Lisa tak menyangka.

Jaehyun mengangkat bahu, "Sejak aku mendengar suara pintu yang ditutup keras dari dalam."

Jaehyun tersenyum tak enak pada Lisa, "Apa Taeyong memarahimu?" Tanyanya, "Maafkan aku."

"Hah, sudah kubilang aku lemah dengan pria tampan."

Lisa mengoceh sembari membuka buku list pasien saat melihat seseorang masuk kedalam klinik dan membawa hewan peliharaannya. Ia melirik Jaehyun sekilas, "Jika kau ingin bertemu Taeyong, jangan sekarang. Selain karena dia sibuk, aku yakin dia tak akan kalah marahnya denganmu."

"Aku akan menunggunya disini sampai ia selesai," ucap Jaehyun lalu tersenyum simpul sebelum duduk di sofa ruang tunggu.

Mulut Lisa semakin menganga lebar melihat tingkah pria berlesung pipi itu. Ia heran mengapa Jaehyun segila ini pada sahabatnya. Oke, memang tak ada satupun makhluk di dunia yang dapat menolak pesona dari Lee Taeyong. Tapi menurut Lisa, kali ini sosok yang mengejar-ngejar sahabat lelakinya itu sudah diambang batas kewajaran.

Sebenarnya apa yang telah kau lakukan pada pria malang itu, Taeyong-ah?

Lisa membatin sebelum kembali menatap pemilik calon pasien yang berdiri dihadapannya.

"Tunggu sebentar, Nyonya." ucapnya, "Aku akan memanggil dokter Taeyong terlebih dahulu."

Diam-diam Jaehyun mengamati pergerakan Lisa dari jauh. Ia berharap Taeyong akan keluar dari ruangannya setelah ini. Sejak Lisa mengiriminya pesan bahwa Taeyong terlihat marah ketika tahu jika ia mengambilㅡtepatnya mencuri nomor ponsel dokter hewan itu, fokus Jaehyun otomatis terpecah. Aktivitasnya terhambat hanya karena sel-sel otaknya mengirim sensor bahwa ia harus mendatangi Taeyong, tanpa harus ditunda-tunda.

"Annyeonghaseyo!"

Senyum Jaehyun merekah saat mendengar Taeyong menyapa pemilik calon pasiennya didepan meja resepsionis. Namun tarikan kedua ujung bibirnya memudar ketika Taeyong tak sengaja menoleh ke arahnya lalu menunjukkan ekspresi datar nan dingin.

Cukup lama mendengar perbincangan antara Taeyong dengan sang pemilik calon pasien, Jaehyun akhirnya bisa bernafas lega saat melihat wanita yang tadi berdiri dihadapan Taeyong berjalan keluar dari klinik.  Ia pun bergegas, bangkit dari sofa ruang tunggu untuk menahan pria yang sudah kembali berbalik dan hendak berjalan menuju ruangannya.

"Taeyong-ah!"

Aku tak menyangka kau sebodoh ini, Jung Jaehyun.

Berbalik, Taeyong melempar tatapan datar kepada pria dihadapannya, "Ada apa?" Tanyanya malas.

"Bisakah kita berbicara sebentar?"

Ya, sangat bisa. Tapi tidak dengan meninggalkan rapat pentingmu bodoh.

"Aku sibuk," Taeyong berkata lalu menghela nafas, "Apa kau tak memiliki pekerjaan selain datang dan membawa Ruby ke klinik?"

Lisa yang mendengar pertanyaan pedas Taeyong mengulum bibir rapat-rapat. Kasihan sekali Jaehyun, pikirnya. Pria itu sudah dianggap seperti baby sitter Ruby saja.

"Aku juga sibuk," Jaehyun berjalan pelan, semakin mendekati Taeyong dan menatap biner legam dihadapannya lekat-lekat, "Aku sibuk memikirkanmu, Taeyong-ah." Bisiknya.

Cinta memang bisa membuat manusia sewaktu-waktu menjadi tolol.

"Kau lebih terdengar seperti pengangguran yang gila karena tak mendapat pekerjaan, Jaehyun."

Jaehyun mendekatkan wajahnya ke arah Taeyong, menatap bibir tipis dihadapannya lekat-lekat sebelum kembali mempertemukan netra mereka. Sedangkan tak jauh dari kedua pria itu, Lisa tengah menahan pekikan sembari memegangi dadanya.

"Ya, aku bahkan bisa lebih gila jika tak mendapatkanmu, Lee Taeyong."

Oh tuhan,

Aku tahu dosaku begitu banyak.

Tapi bisakah kau mengabulkan doaku?

Buat Jaehyun tersadar, kali ini saja.




ㅡto be continued

ㅡto be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now