18 회

10.2K 2K 198
                                    

"Tae, apa kau ada di klinik?"

"Hm."

Jaehyun menautkan alis mendengar suara lebih tepatnya gumaman sumbang pria yang ia ajak berbicara melalui sambungan telepon diseberang sana. Sudah beberapa hari mereka tak bertatap muka, hal itu membuat Jaehyun tersiksa dan ingin memeluk sosok itu sekarang juga.

"Hei, ada yang salah?" Tanyanya lalu menghentikan aktifitas sejenak. Ia yang tadinya tengah menandatangani berkas diatas meja pun memusatkan atensi pada pria terkasihnyaㅡmeski tak dianggap, pikir Jaehyun.

"Aku baik-baik saja, Jaehyun-ah." Jawab Taeyong, "Bagaimana pekerjaanmu?"

Jaehyun yakin Taeyong tidak sedang baik-baik saja. Ia tak cukup bodoh untuk menyadari jika lelaki itu terdengar seperti orang yang baru saja selesai menangis.

"Tunggu aku di sana."

"Tapi, Jaeㅡ"

Belum sempat Taeyong meneruskan ucapannya, namun Jaehyun sudah lebih dulu memutuskan sambungan telepon. Senyum kemenangan merekah, menghiasi bibir tipisnya yang berwarna merah delima. Taeyong tidak tahu jika Jaehyun akan segila itu. Padahal, saat pertama bertemu dengannya, Jaehyun terlihat sangat dewasa dan tenang meski usianya jauh lebih muda.

Ternyata dia sama saja.

Taeyong mengambil tissue yang berada disisi kanan meja kerjanya. Menghapus air mata buaya hasil dari menonton drama Korea. Oh, ia harus berterima kasih kepada aktor dan aktris, tangisannya bisa pecah karena acting memukau mereka. Hal itu pula yang membuat Jaehyun bahkan terburu-buru untuk segera mendatanginya.

Jujur saja Taeyong merindukan lelaki berlesung pipi itu. Berhari-hari tak bertemu dan hanya berkomunikasi via panggilan suara rasanya tak cukup. Taeyong ingin lebih, ia amat merindukan wangi maskulin tubuh Jaehyun, suara Husky yang manis seperti madu, dan kecupan-kecupan singkat dari bibir penuh itu.

Taeyong benar-benar sudah dibuat gila olehnya.

Sembari menunggu lelaki itu datang ke klinik, Taeyong memilih untuk bermain game pada komputernya. Saat itu pula ia membayangkan bagaimana romantisnya ketika ia dan Jaehyun bisa bermain bersama. Sosok itu juga seorang maniak game, sama sepertinya. Akan sangat menyenangkan jika mereka bisa berdua dalam ruangan dengan satu komputer lalu memainkan game itu sembari berpegangan tangan.

Fantasi Taeyong sudah berada di level lain. Ia harus berterima kasih kepada Jung Jaehyun yang membuat akal sehatnya perlahan hilang.

Cukup lama terfokus pada layar persegi besar dihadapannya, Taeyong menghela nafas lalu memutuskan untuk mengecek pesan maupun panggilan telepon. Pasalnya, Jaehyun tak mungkin memakan waktu selama ini untuk bisa sampai ke klinik. Kantor pria itu hanya berjarak beberapa kilo meter, kecuali jika Jaehyun berjalan kaki maka masuk akal untuk terlambat datang ke tempatnya.

Alis Taeyong berkerut ketika melihat tiga pesan dari nomor tak dikenal. Namun kemudian senyum miringnya tercetak jelas ketika melihat isi dari bubble chat singkat itu.

Tae, aku harus mengantar Jihyo ke dokter. Katanya sudah dua hari ia merasa pusing dan tak bisa memakan apa-apa.

Aku akan mengunjungimu sepulang dari rumah sakit.

Maafkan aku, Jaehyun.

"Bajingan ini."

Tanpa sadar Taeyong melemparkan ponselnya kearah pintu. Membuat layar benda itu retak karena benturan yang begitu keras. Lisa yang tiba-tiba datang dan membuka pintu ruangan sontak terbelalak. Beruntung ia masuk tepat waktu, jika tidak wajah cantiknya pun akan ikut retak seperti ponsel yang tergeletak di samping kakinya.

"Taeyong? Kau baik-baik saja?" Tanya Lisa khawatir sebelum berjongkok untuk mengambil ponsel sahabatnya.

Dengan tatapan kaget, Lisa berjalan tergesa kearah Taeyong yang tengah memijat kepala. Ia bisa melihat nafas sahabatnya memburu, sudah seperti orang yang baru saja selesai mengikuti lomba lari marathon.

"Lisa-ya," panggil Taeyong lirih. Ia mendongak lalu menatap sang sahabat yang berdiri disampingnya, "Aku tak suka dinomor duakan."

Lisa yang tak mengerti apa-apa pun mengangguk paham, "Aku juga, Tae. Dinomor duakan tidak enak." Jawabnya jujur dan spontan.

Memangnya siapa yang tak ingin di prioritaskan?

"Rasanya aku ingin melenyapkan wanita itu,"

Gemertak gigi Taeyong bahkan bisa didengar oleh Lisa, membuat wanita bertubuh jangkung itu mendadak khawatir juga ketakutan.

"Tapi aku masih punya hati untuk tak melakukan hal sekeji itu."

"Taeyong-ah, apa yang terjadi?" Lisa menggerak-gerakkan bahu sahabatnya. Berusaha mengembalikan akal sehat Taeyong yang tiba-tiba mengeluarkan kata-kata menyeramkan.

Taeyong menghela nafas kasar, "Aku baik-baik saja." Ucapnya lalu mengusap punggung tangan Lisa pada bahunya, "Terima kasih, Lisa."

Tak jauh berbeda dengan Lisa, di tempat lain Jaehyun pun merasa bingung kenapa Taeyong hanya membaca pesannya tanpa membalas. Padahal ia telah rela menahan malu untuk meminjam ponsel suster rumah sakit untuk mengabari lelaki itu.

Kedatangan Jihyo di kantornya begitu tiba-tiba, bahkan untuk mengambil ponsel diatas meja saja ia lupa. Wajah pucat kekasihnya membuat Jaehyun khawatir setengah mati, ia tak ingin wanita itu kenapa-kenapa.

"Jaehyun-ah."

Lelaki berlesung pipi itu refleks berbalik mendengar suara lirih Jihyo yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. Ia pun bergegas menghampiri wanita itu lalu membopongnya ke kursi tunggu terdekat.

"Apa kau mengganti parfummu?" Tanya Jihyo ketika merasakan aroma vanilla yang begitu manis menusuk indera penciumannya. Sangat bukan gaya Jaehyun, pikirnya.

Menelan ludah kasar, Jaehyun mengusap surai hitam kekasihnya lalu membawa Jihyo bersandar pada dada bidangnya.

"Tidak sayang, aku hanya mencoba parfum temanku semalam."

Jaehyun bahkan lupa jika kemeja yang ia pakai ketika bertemu dengan Taeyong pada malam dimana mereka berpelukan hingga berjam-jam didalam mobil belum pernah dicuci. Wangi parfum vanilla yang membuatnya gila, sama seperti empunya.

to be continued

Masih bisa menahan untuk tidak menghujat? Anda hebat ❣️

Masih bisa menahan untuk tidak menghujat? Anda hebat ❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang