Chapter 9

1.2K 191 65
                                    

RUNAWAY


Oppa.. Oppaa.. Dengarkan aku dulu!” Yerim berbicara sambil mengikuti Seokjin dari belakang.
Pemandangan tersebut berhasil menarik perhatian beberapa orang yang ada di lantai satu gedung tiga lantai tersebut.

Jimin dan Hoseok yang melihat pemandangan itu hanya bertukar pandang, mencoba bersikap biasa kemudian kembali mengerjakan pekerjaan mereka yang tertunda.

Joohyun dan Jungkook yang sedang duduk berhadapan pun melihat pemandangan yang tak biasa tersebut. Joohyun tertegun. Tidak biasanya Seokjin dan Yerim terlibat pertengkaran serius seperti itu. 

Brakkk..

Suara pintu kaca tertutup kencang membuat semua manik melirik ke sumber suara. Yerim yang mematung di depan pintu hanya bisa menundukkan kepalanya.

“Yer, sudah. Ayo” Jimin yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Yerim, merangkul pundak gadis yang sudah seperti adik kandungnya sendiri.

Joohyun yang masih memperhatikan Yerim dan Jimin melihat mereka menaiki tangga.

Noona, ada apa?”

Hmm.
Joohyun mengerjap berkali-kali menyadarkan kembali pikirannya dan melihat Jungkook yang menatapnya dengan ekspresi penasaran.

Bugh..

Seokjin berjalan dengan tergesa-gesa membuat dirinya bertabrakan dengan beberapa orang dan membuat mereka berdecak kesal.

Hyung.. Hyung.. Berhenti!”
Suara seseorang dari belakang Seokjin berusaha mengejarnya dengan nafas tersengal-sengal. Jung Hoseok yang menahan pundak Kim Seokjin.

Seokjin menyingkirkan tangan Hoseok kuat, membuat pria yang nyaris kehabisan nafasnya itu sedikit mundur beberapa langkah.

“Seokjin hyung, berhenti!” kali ini Hoseok tak kalah kesal, ditariknya dengan kuat tangan kekar Seokjin.

“Yeri menangis hebat saat aku pergi mengejarmu, Hyung” dua pria yang kini sudah jauh lebih tenang itu duduk di pasir yang hangat. Sekarang perasan Seokjin sedikit lebih tenang.

“Kau tahu kan apa yang Yerim inginkan?” Seokjin hanya memainkan jemarinya. Ia masih tak mau menjawab apapun yang Hoseok tanyakan.

Hyung. Berhenti bersikap kekanakan seperti ini.”

Seokjin menghentikan gerakan tangannya dan terdiam sesaat sebelum melihat ke arah sahabatnya itu.

“Kalian tau aku keras. Kenapa masih memaksa? Aku bilang aku sudah menyerah dengan mereka. Harusnya Yerim juga tau itu” Seokjin berucap dengan nada serius yang membuat Hoseok mengalihkan pandangannya.

Hyung. Kau menyerah pada keluargamu? Tidak ada yang namanya mantan keluarga. Selamanya kau dan mereka akan tetap menjadi keluarga.”

“Jika mereka tidak menerimaku, untuk apa aku tetap bertahan? Untuk jadi boneka mereka? Atau untuk selalu dibandingkan?”

Lalu suasana menjadi hening. Hoseok tidak bisa berkata apa-apa saat mendengar kalimat terakhir Seokjin. Ia lalu terpikir kejadian sebelumnya.

runaway (✅)Where stories live. Discover now