Chapter 21

1.2K 183 21
                                    

RUNAWAY

"Oppaaa.. Unnie.. Kalian yakin akan pergi?"

Yerim yang masih menyaksikan Seokjin siap berkemas. Tidak memedulikan adiknya yang sedaritadi mengikuti geraknya kemana pun ia pergi.

"Joohyun ah, tolong hentikan Yerim. Suaranya membuatku pusing" Joohyun yang sedang duduk menyaksikan mereka hanya tertawa dengan tingkah kakak beradik ini.

"Unnie, ini terlalu mendadak. Bisakah pergi setelah pernikahanku saja?" rengeknya pada Joohyun.

"Kalau kalian pergi, aku disini dengan siapa?"

"Yak, kau masih punya banyak teman. Jangan berpura-pura. Waktu oppa tinggal saat itu kau baik-baik saja. Dan kau sekarang sudah punya calon suami" Seokjin berucap kesal karena tingkah Yerim yang mendadak manja padanya.

"Sudah.. Ayo yer kita keluar saja. Mood Oppa-mu sedang jelek" Joohyun menarik tangan Yerim dan membawanya keluar dari kamar sang kakak. Joohyun mengajak Yerim ke balkon lantai dua.

Joohyun mulai menceritakan semuanya pada Yerim, tentang keputusan Seokjin untuk ikut dengannya ke New York dan tentang kedatangan Junmyeon tempo hari.

"Jeongmal unnie? Kenapa aku tak tahu jika Junmyeon oppa datang?"

"Kau sedang pergi dengan Jungkook."

"Lalu bagaimana, Unnie?"

"Semuanya sudah diselesaikan. Seokjin dan Junmyeon sudah bicara dan terlihat Seokjin sudah memaafkannya. Tapi Seokjin masih balum bisa menerimanya kembali, tidak dalam waktu dekat ini."

Yerim melebarkan senyumnya saat mendengar cerita dari calon kakak iparnya itu. Matanya memanas sesaat ketika ia mendengar kabar jika hati kakaknya sudah mulai meluluh.

"Unnie.. Terimakasih banyak" ucapnya dengan bahagia.

"Untuk apa?"

"Unnie kau tahu, Seokjin oppa itu sangat keras kepala. Bahkan hatinya pun sudah mengeras. Hampir tiga tahun aku berjuang membujuk Seokjin oppa dan tetap tak berhasil. Tapi unnie, kehadiran unnie yang belum lama sudah mampu merubah Seokjin oppa. Gomawo unnie" Joohyun menatap yerim dalam, merasakan kebahagian sang adik saat melihat kakaknya sudah mulai luluh hatinya.

"Ah, ini bukan karena aku. Aku yakin ini sudah rencana Tuhan"

"Iya aku percaya itu, rencana Tuhan lewat dirimu unnie"

Tak disangka Seokjin tersenyum getir melihat kedua gadis itu saling berpelukan satu sama lain, membuat hatiya terenyuh mendengar pengakuan sang adik yang merasa bahagia mendengar perubahan dirinya.

"Jimin ah, Hoseok ah. Aku percayakan penginapan ini pada kalian" Jimin dan hoseok sudah menahan air matanya saat Seokjin mulai memeluk mereka.

"Aku akan sering menelpon kalian. Aku akan kembali, eoh" ucap Seokjin penuh dengan keyakinan dan sekuat hati menahan tangisnya juga.

Bukan hal mudah ternyata melakukan salam perpisahan, terlebih dengan seseorang yang selalu bersama di setiap harinya.

Jimin dan Hoseok hanya mengangguk tak berucap sedikit pun. Perasaan mereka bercampur aduk hari ini. Ada rasa senang dan sedih bersatu saat melihat kebahagiaan seokjin yang tak pernah ia lihat sebelum nya.

Tak pernah dibayangkan jika Seokjin akan meninggalkan penginapan yang ia bangun dengan usahanya sendiri. Semua nya ia mulai dari nol bersama kedua sahabatnya.

runaway (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang