Chapter 19

1.6K 197 25
                                    

RUNAWAY

"yak, Jeon Jungkook kau meninggalkanku lagi?"
Oceh yerim dari belakang. Membuat Namja berjas rapih itu menghentikan langkahnya dan menghela nafas nya kasar. 

"hah.. Kau bilang kau tidak ikut denganku, sekarang kau marah? Mau mu apasih?" gerutu Jungkook pada tunangan nya yang masih berdiam di tempat. 

"cepat katakan kau mau ikut tidak? Aku sedang buru buru" Jungkook sudah sekuat mungkin menahan emosi nya sejak pagi tadi, sejak tunangan nya mendatangi rumah nya dan membuat mood nya turun. 

Lama tak ada jawaban, membuat jungkook melangkah kesal mendekati yerim yang semakin menjadi. Wajah nya di tekuk hebat. 

"ayo, ikut dengan ku" ditarik nya lengan yerim dengan kuat dan segera menuju mobil nya yang terparkir. 

"dasar tidak peka" gerutu yerim pada sang tunangan. 

Jungkook mendengar itu. Tapi Jungkook sudah terlanjur malas meladeni sikap kenakanakan yerim.
Jadi siapa yang kekanakan?

Benar kata Seokjin, Yerim itu anaknya tak bisa di tebak. Sikap nya berubah-ubah membuat kita harus bersabar. 

Ini baru tunangan dua minggu. Bagaimana nanti menikah?
Mati kau Jeon Jungkook. 

Setelah drama pagi hari, Yerim sudah duduk manis di kursi sebelah pengemudi yang masih fokus pada jalanan. 

"Jungkook-ah, aku ingin ke busan. Tapi aku bingung bilang ke eomma dan aboji"

Dibalik sikap kekanakan, ia selalu punya sisi dewasanya. Seperti saat ini, sudah dua hari yang lalu dia mengutarakan niat nya untuk mengunjungi busan lagi. Tapi dia terlalu takut untuk meminta izin pada orang tuanya. Karena mengingat pernikahan nya dengan Jungkook akan berlangsung empat bulan lagi? 

Hah? 
Lalu? Pikir Jungkook empat bulan itu masih 120 hari lagi terhitung dari sekarang. 

"lalu?" jawab jungkook singkat membuat Yerim membelalakan matanya yang sipit. 

"kau, ish..  Menyebalkan"

'kim seokjin, sedang apa?'

Seokjin yang sedaritadi membaca pesan masuk di ponsel nya tak berhenti memasang senyum bahagianya.

Hah?
Inikah nama nya hidup?
Bukan, inikah nama nya cinta?
Berhasil membuat seorang kaku seperti kim Seokjin berubah menjadi manis sepanjang hari walau hanya mendapat pesan singkat tak lebih dari 3 kata, tapi bahagianya lebih dari tiga hari. 

"hyung, hentikan. Kau menakutkan.  Sepanjang hari terus terusan tersenyum sambil melihat layar ponsel mu" oceh Park Jimin, yang sudah berkali kali menegur bos nya itu. Tapi tak dihiraukan. 

Semenjak hari pertunangan Yerim malam itu, dewa keberanian merasuki tubuh Seokjin sehingga dengan keberanian maksimal ia mengutarakan apa yang ia rasakan selama ini pada perempuan yang dulu nya hanyalah tamu di penginapan nya.

Dan terimakasih kembali pada dewa keberuntungan yang sedang berpijak padanya, perasaan nya pada sang perempuan terbalaskan. 
Membuatnya sampai detik ini selalu malu malu jika mengingat malam itu.

Seokjin berubah layaknya anak muda yang sedang kasmaran. Semua orang ia sapa dengan ramah, meng-humming sepanjang hari, membuat orang yang mengenalnya agak ketakutan dengan perubahan sikapnya. 
Terutama Jimin dan Hoseok yang melihat jelas perubahan itu.

Awal nya mereka berdua berfikiran jika sepulangnya Seokjin dari Seoul akan murung dan suram, ternyata berbalik dia menjadi tampak segar dan lebih bahagia.
Ada rasa syukur dan bahagia pastinya melihat Seokjin kembali ceria. Tapi kelewat ceria juga seperti nya kurang baik. 

runaway (✅)Where stories live. Discover now