17

4.1K 449 75
                                    







"Setiap luka terselip sebuah cerita yang mana menjadi rasa sesal di kemudian hari."
Jaemin


Setelah cukup lama ia menempuh perjalanan menggunakan sepeda bututnya, kini sampailan ia di parkiran sepeda yang luas dan hanya terisi satu buah sepeda, milik siapa lagi kalau bukan milik Jaemin.

Setelah di rasa sepedanya berada di tempat yang benar, jaemin berjalan dengan santai menuju kelasnya.

Nampak dari kejauhan dua orang remaja terlihat sedang berlari, mereka adalah Mark dan Jisung.

Keduanya berlari mendekati Jaemin, kemudian merangkul bahu pemuda itu dengan begitu akrabnya.

"Woy Jaemin!!" Teriak Jisung, membuat Jaemin terkejut, tawa lewat muncul dari kedua bibir pemuda yang tak lain adalah sahabat jaemin.

"Main jalan aja lo, padahal dari tadi gue panggil-panggil tau, ampe lemes mulut gue," gerutu jisung dengan muka kesalnya.

"Alah lebay lo, manggil cuma sekali dua kali doang." Sahut Mark.

"Lah apa-apaan nih, pagi-pagi udah bau asem." Ucap mark yang sedari tadi memperhatikan penampilan Jaemin.

"Emang bau banget ya?" Jaemin melepaskan rangkulan sahabatnya, membuat tawa lepas kembali menghiasi kedua wajah remaja itu.

Sikap jaemin seperti inilah yang disukai mereka.

"Aduh gampang percaya banget sih, seasem-asemnya keringat cowok tetap wangi kalau disandingin sejenisnya" Jisung kembali merangkul bahu Jaemin.

"Dan satu lagi, cowok yang sering berkeringat tandanya pekerja keras, gak gampang ngeluh kalau lihat panas."

"Tapi gue lebih seneng kalau sahabat gue ini gak Mandi keringat pagi-pagi." Tambah Mark.

"Berkali-kali gue bilang kalau sekolah nebeng gue aja, lagian rumah Kita searah, jadi lo gak perlu capek-capek ngoes." Omel Mark.

"Rugi lho Jaem Kalo di sia-sia in, mumpung ada yang gratis kenapa gak langsung iya-in aja. Itung-itung nga-Ac bentar" Bujuk Jisung.

Jaemin hanya tersenyum membalas tawaras serta bujukan kedua sahabatnya itu.

"Udah nih kalau udah senyum-senyum Kaya gini, tanda-tanda penolakan ini mah," tebak Jisung.

"Itung-itung olahraga pagi sung, bukannya menolak cuma, kalau kesekolah gak goes kaya ada yang kurang aja." Jawab Jaemin, mereka bertiga melanjutkan perjalan mereka menuju kelas.

Sedaritadi banyak para siswi yang memperhatikan ketiga sosok pemuda itu, atau lebih tepatnya Jaemin lah yang menjadi fokus utama mereka.

"Jaem, gue heran deh sama lo, pake pelet apa sih sampe cewek-cewek gak kedip liat lo?"

"...padahal aslinya kan lebih gantengan gue." Lanjut Jisung, Mark langsung menjitak kepala Jisung, berharap agar temannya itu kembali sadar.

"Gak usah ngaco diantara kita bertiga yang paling ganteng cuma gue, kalau mimpi gak usah ketinggian." Seketika bibir jaemin tertarik membentuk seulas senyuman, semakin menambah kadar ketampanannya.

Mistake √NaJaeminWhere stories live. Discover now