"Ini tentang kamu, lelaki yang selalu disalahkan, lelaki yang yang tak pernah dianggap, lelaki yang tak pernah diharapkan."
"Ini tentang kamu, Na Jaemin, lelaki yang menjadi sumber tawa sekaligus tangisku"
"Aku percaya Tuhan tidak akan pernah lupa memberikan kebahagian setelah menorehkan Luka"
Na Jaemin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"UNDA!" teriak bocah kecil yang baru saja menuruni anak tangga, tangan mungilnya sibuk menggendong mongi, kelinci hitam kesayangannya. Sosok yang di panggil masih tak menyahuti karena sibuk mempersiapkan sarapan.
"UN-" ucapannya terpotong dikala dua sosok bocah yang terpaut 2 tahun di atasnya menuju ke arahnya.
"Pagi-pagi jangan kumat Jim." Ucap salah satu diantara mereka. Mereka berlalu mengabaikan jaemin yang terlihat kesal.
"UNDA LIAT DEH" jaemin berlari menghampiri bundanya yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa dua piring nasi goreng. Jaemin menunjukkan hewan peliharannya ke arah yoona, "Mongi lucu banget nda, lihat deh tubuh mongi cekalang embul banget, tambah imut un, kaya Jim." Ucapnya menggebu-gebu, binar keceriaan terlukis jelas di wajah tampannya.
"Ya jelas gembul lah orang lagi hamil, kalau kurus kan lucu, dasar anak kecil!" itu suara Jeno.
"Kecil teliak kecil, kakak juga kecil ya! Umul kakak cama Jim cuma beda cetaun ya alau kakak lupa." memang seperti itu jika jaemin dan jeno disatukan, seperti Tom and jerry, tidak akan pernah akur. Jeno tak menanggapi ia memilih menyantap sarapannya dari pada mengoceh menanggapi ucapan adiknya itu.
"uhhh mongi kanapa lucu banget cih, Jim jadi Makin cayang." Ia menciumi kelinci kesayangannya. Tingkah lucu jaemin membuat gemas yoona, apalagi saat jaemin dan jeno berdebat, tak henti-hentinya senyum itu luntur dari bibirnya.
"Sayang udah ya mainnya Sama mongi, ayo sarapan dulu." Ajak yoona. Jaemin duduk di sebelah yoona dengan kedua kakaknya yang duduk di depannya.
"Jim buang Aja si mongi, kemana-mana kamu gendong, di elus-elus di ciumin, kasihan si mongi, dia juga butuh kebebasan tau, lagian juga kamu Kan laki-laki gak malu apa pelihara kelinci kaya cewek aja tau! Singkirin Sana, gak di tempat tidur gak di kamar Mandi gak di meja makan bawa mongi terus, lama-lama stress Tau si mongi-nya" sekarang giliran taeyong yang merasa tidak nyaman saat jaemin membawa mongi makan bersama mereka. Bukan masalah jijik atau apa, hanya saja ia tidak menyukai bulu lebat mongi yang sering rontok. Sekarang taeyong baru menyesal, mengapa ia dulu memberikan kelinci itu sebagai teman bermain bagi adiknya.
"Abang gak boleh ngomong gitu, kacian si mongi-nya, kalau gak Jim temenin si mongi pasti bakal kecepian," ujar jaemin dengan tingkah menggemaskannya.
"Kesepian kesepian bocah kecil sok dewasa! Adanya si mongi Makin tertekan Tau." Sela jeno.
"Kakak juga anak kecil ya! Ish udah ah, mongi yang cabal ya tenang aja macih ada Jim kok yang cayang dan peduli sama mongi." Ucap jaemin yang nampak prihatin akan nasib mongi yang sering di sakiti kedua saudarannya.
