Mistake 05

5.8K 599 94
                                    

Siapa yang nunggu cerita ini bernotip? Ada/tidak?🌬️

Gas 9K yo🌬️ bantu share ke tmn2 kalian yo🤭 Jangan boombove ya! Tau kok kalau cerita ini gak bermuta gak usah lu jelasin lewat boomvote juga kali, gak mau baca tinggal aja gosah lu vote kalau ga lu baca //marah mode on!!

----------------




















"Andai aja kata maaf bisa mengembalikan apa yang udah hilang pasti gak bakal ada yang namanya penyesalan"

~Rain~
















"lo tau kan? Apa yang bisa gue lakuin?"

Pemuda itu menghela nafasnya, raut gusar sedari tadi telah menghiasi wajahnya  "maaf, sekali saja jangan lukai dia, gue mohon sekali saja!" pintanya yang sama sekali tidak mendapkan respon.

Pemuda yang sadari tadi duduk di sofa kini berdiri lalu melangkah. Pemuda itu berdiri tepat di depan lawan bicaranya, wajah nya yang datar kini sedikit berubah, senyum miring terbit di ujung bibirnya.

"Lo tau?.." Tangan pemuda itu dengan bebas mengusap seragam putih yang terdapat noda darah di bagian pundak atas.

"...gak ada di dunia ini yang boleh nyakitin apa yang udah jadi milik gue" ujarnya sembari tersenyum sinis. Kedua netra beda warna itu saling bersitatap.

"Makian harus dibalas dengan makian, pukulan harus di balas pukulan, darah harus di bayar  darah dan, ... Nyawa harus di bayar nyawa" ucapnya dengan nada dinginnya. Tatapan penuh kilat kemarahan itu membuat sosok yang berdiri membatu itu tak berkutik barang sedikitpun, lidahnya terasa kelu hanya untuk beracap 'Jangan'.

Pemuda itu memilih pergi, namun,

"Jangan! Saya mohon Jangan sakiti dia! Hukumlah saya, tapi bebaskan dia, saya mohon." pintanya, kudua lututnya telah menapak dilantai, ia tundukkan kepalanya, kedua telapak tangannya terkepal rapat diatas pahanya.

Pemuda itu menoleh, tidak ada yang berubah dari wajahnya, masih dengan tatapan tajam, dengan ekspresi datar namun tak mengurangi kadar ketampanannya. Pemuda itu berbalik badan, tubuh atletisnya ia condongkan ke depan sedikit menunduk. Dengan kasar pemuda itu menarik rambut hitam pemuda bertubuh tambun itu, kepalanya mendongak sempurna. Kedua netra beda warna itu saling bersitatap.

Senyum miring kembali terbit di bibir merah pemuda itu "Sempurna sekali. Sungguh kakak yang sangat baik, ck.. tapi rasanya kurang menarik jika saya meloloskan berandal cilik itu begitu saja... Atau..." Ia jeda ucapannya sejenak, kepala itu semakin mendongak bersaam dengan jambakan yang semakin erat di surai hitamnya, pemuda berbaju olahraga itu tersenyum saat melihat raut kesakitan pemuda yang berada di bawahnya.

"...Harta atau keluarga?"

"Apa maksudmu?"

"Pilih saja!" Bentaknya.

"Ke...keluarga" ujarnya disertai ringisan keeakitannya yang sejak tadi ia tahan.

"Deal"




Mistake √NaJaeminWhere stories live. Discover now