21

4.2K 369 71
                                    

Cek geng penunggu notip🤘🏼

Happy reading and kuy ramaikan kolom komentar gais!!






Minggu pagi, hari yang pas untuk mengistirahatkan tubuh, berkumpul dengan sekeluarga serta menghabiskan waktu dengan berpiknik atau menghibur diri dengan aktifitas yang menyenangkan lainnya.

Namun tidak bagi pemuda berparas tampan dengan sikap introvetnya. Baginya tidak ada yang istimewa di hari minggu, jika kebanyakan orang lebih memilih hang out dengan teman atau menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga, beda halnya dengan Jaemin, baginya hari minggu adalah hari yang paling menyebalkan, tidak ada waktu luang baginya, tugas dan tugas yang menumpuk ditambah lagi persiapan ujian akhir semester.

Tidak ada waktu bersantai apalagi waktu berkumpul bersama keluarga, sebenarnya ada waktu hanya saja mereka yang tidak mau menghabiskan waktunya bersama dia.

Terhitung sudah beberapa kali pemuda itu membenarkan letak kacamatanya, kacamata yang sengaja ia pakai saat belajar.

Sesekali pemuda itu mengerutkan keningnya pertanda otak kecilnya sedang berpikir tentang sesuatu, tak lama setelah itu jari jemarinya yang sedang asik menari dengan pena itu terhenti, perlahan ia melangkah mendekati blakon kamarnya.

Diluar rumah, tepatnya di halaman yang dihiasi taman bunga, dapat ia dengan suara tawa yang mengalun begitu indah dari sesosok malaikat tak bersayapnya.

Tawa itu, tawa yang selalu Jaemin rindukan.

Dilihatnya sosok wanita itu mengelus lembut pucuk kepala sosok cowok sebayanya yang tengah tertawa lepas, tak jauh berbeda dengan nya, sosok wanita itu pun semakin mengukir lengkungan lebar di kedua sudut bibirnya.

Jaemin terdiam memperhatikan tawa lepas kedua sosok itu, tak lama setelah itu senyum tipis terbit dibibir ranumnya.

Andai saja ia yang menjadi sosok pemuda itu.

Andai saja dia yang menjadi sumber tawa merdu itu.

Andai saja dia yang mendapatkan tawa indah itu.

Andai saja dia bisa berada sedekat itu dengan sang bunda.

Dan seandainya saja hubungan dia dan sang bunda baik-baik saja mungkin saat ini dia akan berada diantara mereka, tertawa bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Tapi sayang itu semua hanyalah impian yang berlandaskan ketidakpastian.

Terlalu jauh jurang pemisah diantara mereka. Terlalu banyak kesalahpahaman diantara mereka. Seandainya kesalahpahaman itu di luruskan, akhirnya akan sama saja, tidak ada yang merasa bahagia, jikapun salah satu diantaranya mendapatkan kebahagian dan keadilannya maka satu di antaranya juga harus merelakan apa yang selama ini telah di pertahankan menjadi sia-sia dan berakhir dengan kesedihan.

Mistake √NaJaeminWhere stories live. Discover now