MAZE 9

15.8K 1.5K 86
                                    

"Satu ciuman, dan kau akan kumaafkan."

"Yak, Ahjussi! Kau pikir—"

Mia bungkam saat Jungkook mendekat.

"Kau mau kumaafkan atau tidak?"

"Sepertinya tidak jika caranya seperti itu."

"Kim Mia!"

"Jika tidak ada lagi yang dibicarakan, saya permisi."

Berbalik, Mia pun bersiap meninggalkan Jungkook. Tetapi, satu tarikan di pinggang membuatnya termundur dan menabrak tubuh yang bidang. Belum habis kekagetannya, material yang lembut sudah menyentuh bibirnya. Ya, Jungkook menciumnya. Tanpa izin, tanpa persetujuan dan tanpa aba-aba.

Lelaki itu memejamkan mata, sangat meresapi setiap gerakan yang ia perbuat di bibir Mia. Sangat berbeda dari Mia yang terdiam kaku. Tak sedikitpun ia merespon ciuman sang ketua.

"God... aku benar-benar menginginkanmu, Kim Mia." Jungkook mendesis setelah menyelesaikan ciumannya.

"Aku tidak."

Mengabaikan Jungkook, Mia bergegas melepaskan diri. Langkahnya tergesa menuju pintu, meninggalkan sang atasan yang segera mengembuskan napas. Benar-benar, dia tidak mengerti dengan Mia.

—♥—

Mia mendesah gelisah di tempat tidur. Badannya tidak enak sejak pulang dari kantor. Selain pekerjaan yang menumpuk, dia juga masih kesal dengan kejadian tadi; saat Jungkook menciumnya tanpa izin.

Berdecak, gadis itupun bangkit dan mengambil cardigan panjangnya dan bergegas keluar kamar.

"Mia? Mau ke mana?"

Langkah kakinya berhenti saat suara berat menyapa.

"Ah... aku mau ke minimarket." Mia tersenyum simpul menjawab pertanyaan sang ayah.

Tuan Kim menarik napas sembari memperbaiki kacamata baca yang dipakai. "Kau tahu ke mana kakakmu pergi?" tanyanya cemas.

"Eonni?" Mia mengerutkan kening. "Aku tidak tahu," jawabnya.

"Dia belum pulang sejak tadi siang."

"Hum... mungkin dia bertemu teman-temannya." Mia mengangkat bahu.

"Mungkin."

Senyum hadir di wajah Mia. Dia mendekat ke ayahnya dan duduk di samping lelaki yang membesarkannya selama beberapa tahun belakangan ini.

"Appa, ayo jalan-jalan."

Tuan Kim mengerutkan kening. "Jalan-jalan? Sekarang?"

"Mm! Kita belanja di minimarket."

Demi melihat wajah riang sang anak, Tuan Kim akhirnya tertawa dan mengangguk, membuat Mia bersorak kegirangan.

"Let's go!"

—♥—

Jungkook sedang memandang ke luar jendela mobil saat retinanya menangkap sosok si cantik yang mengganggu pikirannya belakangan ini. Itu Mia, tampak begitu ceria berjalan bersama ayahnya. Senyumnya lebar, manis sekali.

Nana yang sejak tadi merebahkan kepala ke dada Jungkook ikut menatap arah pandangan sang kekasih.

"Mereka akrab sekali," gumam Nana.

"Hmm?" Pandangan Jungkook teralihkan ke Nana.

"Padahal aku yang anak kandung."

Menghela napas, Jungkook pun menarik Nana ke dalam rangkulannya dan mengecup rambut gadis yang menemaninya beberapa waktu belakangan ini. "Yang penting aku menyayangimu," katanya.

[M A Z E] 🔞Where stories live. Discover now