MAZE 11

15.2K 1.4K 156
                                    

Mia bangun dengan kepala pening. Ia mendesis, tapi kemudian melihat ke tubuhnya yang tertutup selimut. Dari rasanya saja, dia sudah tahu pakaiannya tidak ada.

"Ahjussi...." Ia mengerang frustrasi saat mengingat pria mana yang membawanya pulang tadi malam.

"YAK! AHJUSSI BERENGSEK!"
Jungkook terkaget-kaget saat Mia tiba-tiba memukul dadanya dengan kencang. Sambil mengerang, ia pun bangun dan mengucek mata.

"Bisa tidak bangunkan aku dengan benar?"

PLAK!

Jungkook terdiam saat sebuah tamparan mendarat ke pipi kanannya. Sambutan yang sangat indah setelah kegiatan panas mereka tadi malam.

"Kau...."

"Berhenti meniduriku yang sedang mabuk, Berengsek!"

Baiklah, rasanya Jungkook sudah puas dikata-katai untuk pagi ini.

"Aku juga tidak ingin, tapi hormonku tidak bisa berbohong bahwa ia menginginkanmu!" omel si tampan.

"Gosh... Ahjussi tidur saja dengan Nana jika memang tidak bisa menahan hormon sialan itu!"

"Aku tidak pernah tidur dengannya."

"What?!"

"Nana tidak semenarik dirimu."

Plak!

Kali ini pipi kiri yang ditampar.

"Seharusnya aku tidak meminta uang Ahjussi pada malam itu!" Tanpa mempedulikan Jungkook, Mia memilih satu persatu pakaian yang berserak dan memakainya dengan cepat.

"Mau ke mana?" tanya Jungkook saat gadisnya menuju pintu.

"Pulang!"

Jungkook batal bicara saat Mia menunjukkan kedua jari tengahnya sebagai tanda pengejekan. Ingin marah, tapi ingat bahwa ia belum berpakaian. Mau tidak mau, kekesalan itu harus ditelan bulat-bulat.

—♥—

Di kantor.

Beberapa kali Jungkook melirik Mia yang fokus mengerjakan sesuatu di mejanya. Sejak kejadian tadi pagi, sedikit pun gadis itu tak ada menyapa. Hh, rasanya jadi serba salah.

Menjelang jam makan siang, ponsel Jungkook berdering. Panggilan dari Nana ternyata.

"Mm, ada apa, Sayang?" sapanya tanpa melepas pandangan ke Mia.

"Apa kau sibuk?"

"Tidak juga. Kenapa?"

"Ayo makan siang bersama."

Nampak Jungkook menimbang sejenak, tapi kemudian ia mengangguk mengiyakan. "Kujemput dua puluh menit lagi," ucapnya.

"Oke."

Senyum simpul hadir di wajah Jungkook. Tanpa melihatpun, dia sudah bisa membayangkan ekspresi gembira dari Nana. Ah... rasanya dia jadi sedikit menyesal karena mengkhianati wanita cantik itu.

Menghela napas, sambungan itu pun diputus. Jungkook berdiri, lantas mengenakan jas abu-abu gelapnya dengan cepat.

Lewat di depan ruangan karyawan, Jungkook pun menyempatkan diri melirik gadis yang ternyata juga memandangnya. Hanya saja momen itu tak berlangsung lama, karena sebuah belokan sudah menanti.

"Sajang-nim pasti makan siang dengan kekasihnya lagi."

Telinga Mia mendadak menjadi tajam ketika mendengar obrolan dua karyawati di sampingnya. Jungkook makan siang dengan kekasihnya? Dengan Nana berarti.

[M A Z E] 🔞Where stories live. Discover now