Chapter 5

5.5K 429 35
                                    

Pagi harinya, Arslan sudah bersiap untuk berkeliling Snatorini. Tentu saja dia memiliki tujuan, yaitu untuk bertemu wanita yang membuatnya penasaran sampai detik ini. Dan hari ini lah saatnya, ia mencari. Daripada menjadi gila hanya memikirkan wanita itu.

Sungguh, wanita itu sangat hebat. Baru pertama kali, Arslan lebih mementingkan mencari wanita yang sama sekali tidak dikenalinya, dan mengabaikan kekasihnya, yaitu berkas kantor.

"Sudah siap Stev?" tanya Arslan yang sudah rapi dengan celana pendek dan kaos berwarna hitam.

"Sudah, sekarang?"

"Iya, tapi tidak naik mobil. Kita akan jalan kaki." balas Arslan sekaligus memberitahu.

"Wow itu menyenangkan, itung-itung aku bisa melihat gadis Santorini secara leluasa." celetuk Stevano dengan kekehan kecil. Sedangkan Arslan hanya tersenyum sinis.

"Dasar kau, ya sudah ayo berangkat.'

"Ayo, dude."

°•°•°•°•°•°

Mereka berdua tengah berjalan dengan santai mengelilingi sekitaran Santorini, apalagi hari masih pagi membuat kedua pria itu bersemangat untuk berkeliling. Tujuan mereka saat ini tidak pasti, karena Arslan masih ingin mencari keberadaan wanita yang sempat dilihatnya kemarin. Untung-untung jika mereka berdua bertemu wanita itu dijalan.

"Dude, mau cari dimana lagi?"

Arslan menghentikan langkahnya membuat Stevano mau tak mau ikut berhenti, "Why?"

"Tidak tahu kenapa, aku semakin penasaran dengan wanita itu."

Stevano mengehela nafas panjang, tak tahu harus berkata apa lagi. Ini baru pertama kalinya Arslan begitu penasaran karena satu wanita, Stevano juga dibuat penasaran. Ada apa dengan wanita itu? Pasti pesona wanita itu sunggu besar, sampai Arslan yang selalu acuh terhadap wanita, kini berubah dalam sekejap.

"Kita mau cari dimana? Santorini itu besar, susah mencari seseorang apalagi kau kita tidak mengetahui namanya. Bahkan fotonya saja tidak punya."

Satu jitakan mendarat dikepala Stevano, siapa lagi pelakunya jika bukan Arslan. "Jika aku tahu namanya dan punya fotonya,  aku tak akan mengajak mu berkeliling seperti ini bodoh."

Setelah mengatakan itu, Arslan berjalan pergi meninggalkan Stevano sendirian. Entah kenapa ia dipertemukan dengan orang semacam Stevano, sudah bodoh, menyebalkan lagi.

Tidak lama kemudian Stevano kembali muncul dan sekarang berjalan disamping Arslan. Pelipis nya berkeringat, mungkin karena berlari sampai kesini.

"Gila kau ya." umpat Stevano seraya menepuk pundak Arslan.

"Iya aku gila, karena ketularan dirimu."

"Ah menyebalkan kau. Pergi sana, cari saja dia sendiri aku tidak mau ikut. Lebih baik aku kearah timur, melihat keindahan makhluk ciptaan Tuhan. Itu akan membangkitkan semangatku." celetuk Stevano. Ia tidak benar-benar serius, hanya saja ia ingin melihat reaksi Arslan ketika ia meninggalkannya.

"Ya sudah pergi saja, tapi jangan harap besok kau bisa keluar dari hotel. Akan aku pastikan besok kau akan sibuk dengan banyak berkas."

Parah, kalimat yang sangat horor untuk didengar Stevano. Dengan cepat Stevano menggelengkan kepala, ia kembali mengikuti langkah Arslan.

Crazy Wife || [Aderxio Series#2]Where stories live. Discover now