Chapter 16

2.5K 200 22
                                    

Lima hari berlalu dengan sangat cepat, kini hanya tinggal satu hari saja waktu Arslan dan Stevano di Santorini dan besoknya mereka harus kembali ke Britania Raya.

Dan sekarang rencananya, Arslan akan kembali mengajak Rexia kesuatu tempat yang akan menjadi kenangan terakhirnya dan Rexia. Tempat itu akan menjadi saksi segalanya.

"Sudah siap?" tanya Arslan ketika Rexia baru saja keluar dari rumah. Disamping Rexia, sudah ada Fawnia yang tersenyum manis.

Fawnia sangat berharap Arslan dan Rexia berjodoh, karena wanita baya itu melihat binar cinta dari mata tajam Arslan. Tapi berbalik lagi pada kenyataan, Arslan itu siapa dan Rexia itu siapa.

Lagipula, bagi Fawnia kesembuhan Rexia itu sudah sangat cukup. Ia harus berterima kasih kepada Arslan, karena tanpa Arslan pasti Rexia belum tentu seperti sekarang.

"Mommy aku pergi." pamit Rexia.

"Kami pergi dulu, aku pinjam anakmu ya nyonya." ucap Arslan dengan kerlingan mata jahilnya. Fawnia yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

°•°•°•°

Berdua didalam mobil, menghabiskan waktu sekitar 1 jam hingga mereka sampai pada tempat tujuan. Kali ini Arslan membawa Rexia ketempat yang paling indah di Santorini, karena ia ingin menghabiskan malam terakhirnya dengan sejuta kebahagiaan.

Rasanya sedikit tidak rela jika mengingat besok ia akan meninggal Santorini, termasuk meninggalkan Rexia. Tapi mau bagaimana lagi, masa cutinya sudah habis dan jika diperpanjang, pasti pekerjaannya akan menggunung.

"Kita sudah sampai." Arslan turun dan segera membukakan pintu mobil untuk Rexia. Wanita itu yang mendapat pelayanan romantis dari Arslan, tersenyum kecil.

Mereka berdua berjalan mendekat kearah tempat tujuan. Tangan Arslan yang diam tak berguna, ia gunakan untuk meraih tangan Rexia dan menggenggamnya erat.

Sedangkan Rexia, wanita itu terkejut dan ingin sekali melepaskan genggaman Arslan. Namun sayang, Arslan malah semakin mengeratkan genggamannya. Dan mau tak mau Rexia pasrah, lagipula ia sedikit senang. Tak tahu apa yang terjadi, intinya ia bahagia dengan perlakuan Arslan.

Imerovigli menjadi tempat tujuan mereka. Sebenarnya bagi Arslan tempat ini biasa saja, tapi bagi Rexia tempat ini luar biasa. Karena ini imerovigli, tempat para pasangan berbulan madu! Apa gunanya mereka datang kemari?

"Hm, kenapa harus imerovigli?"

"Karena aku suka, dari dulu sebenarnya aku ingin kesini tapi waktu tidak pernah mendukung."

Rexia mengangguk kecil, ia mengedarkan pandangannya kesekitar dan melihat sepasang kekasih tengah bercumbu mesra. Ya Tuhan!!!

Cepat-cepat Rexia melihat kearah lain, tapi sayang sebelum itu Arslan sudah menatap kearahnya dan juga melihat sepasang kekasih tersebut.

Wajahnya langsung merah padam.

"Oh sial, apa-apaan ini. Kenapa tiba-tiba yang dibawa sesak." geram Arslan pelan, agar Rexia tak mendengar.

Dengan cepat Arslan menarik tangan Rexia dan mengajak wanita itu menjauhi tempat tadi. Bisa-bisa gawat jika mereka berlama-lama disana.

"Khem, Rexia. Yang tadi itu--"

"Iya, kenapa?"

Crazy Wife || [Aderxio Series#2]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin