Bab 20

458 25 0
                                    

Aurel POV

Setelah aku menaikan barangku kedalam mobil, aku melihat sekilas keluargaku yang berdiri dibelakang.

Kakakku, Robert. Dia membantuku merapihkan semuanya, pesawat akan berangkat sekitar pukul 5 sore dan kini jam menunjukkan pukul 4 sore.

"Hati-hati disana, sayang.." sahut mamahku, dia mengusap rambutku pelan.

"Kabari kami, jika sudah sampai disana.." sahut papahku.

"Nanti gua nyusul ya kak.." ucap Aldi, adikku. Dia sudah bilang padaku bahwa dia ingin menemaniku disana, dia tak tega jika harus membiarkanku sendiri di negara orang, itu katanya.

"Enggak nyusul juga gapapa." Jawabku, semalam Aldi ingin memesan tiket pesawat, namun ternyata sudah sold out.

Aldi menggeleng cepat, "enggak! Gua bakal nyusul." Tegasnya.

"Aurel, ayo." Sahut kakakku dari dalam mobil, dia sudah siap dengan dirinya yang mau mengantarku ke bandara.

Aku mengangguk, lalu bersalaman dengan kedua orangtuaku, dan memberikan pelukan untuk adikku.

Selepas itu aku menaiki mobil yang didalamnya sudah ada kakakku.

....

Tak terlambat memang, masih ada waktu sekitar 15 menit lagi, dan aku sudah berada di tempat dudukku. Melihat keluar jendela pesawat sambil mendengar musik.

.
.
.
.

"Welcome to Prancis!." Gumamku sambil tersenyum dan menghirup udara selepas turun dari pesawat.

"excuse moi" Sahut seseorang sambil menepuk pelan pundakku.

"iya, ada apa?" Jawabku dalam bahasa Prancis

"Ah, kamu yang namanya Aurel?" Tanyanya dengan bahasa Indonesia.

"Iya.." jawabku, aku Kira dia adalah orang Prancis dan tak bisa berbahasa Indonesia.

"Kenalin, aku fatma.. aku yang bakal bantu kamu adaptasi disini." Jelasnya. Akupun langsung tersenyum saat mengetahui bahwa itu adalah fatma.

Sebelumnya kakakku sudah memberitahu, bahwa ada orang yang akan membantuku beradaptasi, dia bernama Fatma, dan katanya dia memiliki umur yang sama denganku.

"Seperti yang kamu tau, aku Aurel." Jawabku.

"Mau minum sebentar?" Tanya Fatma padaku.

"Boleh," jawabku dengan senyuman merekah.

.
.

Kalau aku jujur, pemenadangan disini sangat indah, fatma yang tadi bersamaku.. dia sedang memesan minuman didepan sana.

Aku menyalakan handphoneku dan melihat betapa banyak notifikasi yang masuk ke handphoneku. Rata-rata semua menanyakan keberadaanku.

Aku mengabaikan itu semua, aku lebih memilih memberikan pesan pada orangtuaku bahwa aku sudah sampai di Prancis, dan sudah bertemu dengan fatma.

....

Author POV

"Papah tuh gak seharusnya kayak kemaren gitu!. Berlebihan tau gak?!" Omel mauren pada suaminya.

ALAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang