-Negeri Impian-

45 2 0
                                    


"Semuanya akan baik-baik saja." Setiap kali aku bertanya hanya itu yang mampu dijawab Hanifan. Lalu aku meninggalkannya.

Apa kabar, wel? Kuharap kamu selalu baik-baik saja. Mungkin kamu sudah lupa sama aku. Maafkan aku, Karna aku tidak seperti dulu lagi. Rindu? benar aku rindu. Kadang kala rasa bodoh ini ada. Tapi aku harus tabah, saat-saat lemah seperti ini. Apalah daya, aku tak mampu menahan tangis karna terlalu merindu. Rasa sesal tak dapat disalahkan, kuharap tak ada benci yang menodai kita. Aku rindu . Walau sebatas harap, walau tak pernah terucap. Jagaiah dirimu baik-baik. Inilah janji bersama meski bukan untuk "kita". Agata berkata dengan menatap suasana Korea yang dingin.

"Do you have girlfriend?" Salah satu mahasiswa di Korea Selatan bertanya pada Agata.

"No. I'm single right now, sis." Agata menjawab.

Setahun telah berlalu sejak hilangya ingatanku. Sekarang, aku dan Sifa telah menyelesaikan pendidikanku dari SMA Pelita. Aku dan Sifa akan melanjutkan pendidikanku di UIN Syarif Hidayatullah dan Alhamdulillah kami berhasil diterima menjadi mahasiswa di sana. Aku dan Sifa mengambil jurusan Ekonomi Syariah. Dalam waktu setahun kami menjadi mahasiswa sana, Alhamdulillah kami dipanggil menjadi peserta atlet dari Asian Games ke-18 Jakarta-Palembang. Mereka melihat bakat kami sejak kami mengikuti Olimpiade Olahraga Nasional.

Seminggu setelah pemanggilan kami, semua atlet dikumpulkan di rumah karantina untuk menjalankan proses latihan. Kuhirup udara di sana seperti tidak asing dalam penciumanku. Selama kami berada di sana, aku dan Sifa mendapat sebuah hidayah. Kami mendengar sebuah ceramah yang kami tonton secara tidak sengaja dari youtobe. Ceramah itu membuat hati kami merasa takut. Kami membayangkan saat kami bertanding nanti, seluruh masyarakat Indonesia akan melihat kami. Berapa banyak dosa yang akan kami tanggung? Amat lami kami memutuskan, berhari-hari. Namun akhirnya aku dan Sifa memutuskan untuk memakai hijab. Bukan untuk saat ini saja tapi untuk seterusnya sebab kami menyayangi ayah kami. Tak hanya itu, aku juga telah memutuskan hubungan dengan Hanifan.

"Safa kamu terlihat cantik memakai hijab. Penampilan kamu kelihatan lebih sederhana." Sifa berkata padaku.

"Iya kamu juga." Aku memujinya juga.

"Tapi bagaimana? Apakah kita tidak dilarang memakai ini saat bertanding?" Sifa bertanya padaku.

"Sifa Itu tergantung pilihan kita. Lagian banyak atlet yang memakai hijab." Aku menjawab.

...

Sehari menjelang pembukaan Asian Games Jakarta-Palembang, kami akan dibawa ke hotel sebagai tempat tinggal para atlet di semua Negara untuk sementara. Sebelum meninggalkan rumah karantina, aku singgah di dataran tinggi dan menghirup udara Bandung. Tiba-tiba kepalaku sakit. Aku melihat bunga melati yang ada di dekat pohon tua. Dalam ingatanku berkata. "Kita sudah sebulan di sini." Dalam ingatanku jua aku melihat diriku diberikan bunga melati ke atas telingaku, aku mendapat 3 bunga mawar, memberiku pita rambut. Aku sudah mengingat semuanya. Agata, kekasih masa laluku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan ingin melupakannya saja sebab aku ingin memperbaiki diriku agar aku juga mendapat jodoh yang lebih baik.

"Safa. Kita akan berangkat." Sifa memanggilku. Akupun meninggalkan rumah karantina.

...

Malam ini begitu ramai. GBK telah menjadi lautan manusia. Semangat anak Indonesia untuk menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018 terus menggebu. Mereka datang untuk menyumbang sorakan sekedar menambah semangat para atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018.

45 negara yang akan berlaga mulai memasuki GBK setelah nama negaranya terpanggil. Wow, kali ini Indonesia menjadi topik di seluruh dunia. Setelah 56 tahun yang lalu, saat pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah. Inilah saat yang sayang untuk dtinggalkan. Saat aku hendak mengambil tempat duduk ada atlet wanita asal Korea Selatan yang berbaik hati padaku.

"Hey you. Let's sit near me." Wanita itu berkata di tengah berlangsungnya acara. Aku dan Sifapun menuju kesana sebab bangku di sini telah penuh.

"Thanks Sist." Kami berkata padanya.

"Oh, yes. What's your name?" Wanita itu bertanya.

"Our name? My name is Safa and mytwin name is Sifa. And you?" Kami menjawab

"Hi Safa and Sifa. My name is Caroline. I am so glad to see you."

Pak Jokowi sebagai pidato pembukaan Asian Games menyatakan rasa bangganya kepada rakyat Indonesia dan menginginkan Indonesia bisa dikenang di kemudian hari dan menjadi inspirasi Negara lain. Sebelumnya, presiden RI menayangkan aksinya dalam mengendarai motor gede menuju ke GBK. Presiden RI kita sekarang benar-benar aneh dan beda dengan presiden kita yang kemarin.

VOMMENT

Negeri Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang