17. My Syndrome

950 81 1
                                    

Kalo kalian ada nemu tulisan koreanya yang mungkin sekiranya salah mohon reviewnya yaa.

Biar kita belajar sama sama
😊😊

Ret en enjoi😨

Pintu rumah Seijin ternyata tidak terkunci. Aneh sekali, ku pikir dia hanya lupa menguncinya tapi ternyata tidak, suasana didalam rumahnya juga tak kalah membuat ku sedikit bergidik.

Bahkan mengundang berdiri bulu kuduk ku dibuatnya. Rumah Seijin benar-benar berantakan mungkin tak jauh beda dengan kondisi wajah ku saat ini.

Gelap,kotor, kumuh dan seram.

Itulah yang dapat ku gambarkan secara sederhana mengenai kondisi rumah Seijin saat ini. Sudut demi sudut ku geledah dengan intens untuk mengidentifikasi keberadaan gadis itu.

Hingga sampailah aku pada sebuah kamar dilantai dua rumah ini. Dan ku yakini ini adalah kamar Seijin sebab pintu kamarnya yang terkesan girly serta terdapat poster ku menempel indah disana.

Betapa terkejutnya aku ketika melihat Seijin disana. Sebenarnya aku tidak terkejut karena telah menemukan Seijin, aku sudah cukup yakin bahwa dia memang ada disini.

Namun yang membuat ku terkejut bukan main adalah keadaannya yang ku temukan saat ini. Terkapar lemah dengan banyak sisa makanan berhamburan menghiasi sekujur tubuh kurusnya itu.

Apa ini!!

Kenapa Seijin seperti ini!!

Dan apa maksud dari semua makanan ini!!

Bukankah dia bilang selama ini seorang vegetarian?!!

Aku hampir saja dibuat gila oleh kenyataan ini jika saja aku tidak ingat bahwa niat ku kesini adalah untuk mencari gadis ini.

Dengan sigap ku rangkul badan ringkuhnya itu hingga sekarang kini ada dalam pelukanku.

"Mianhae Seijin-ah."

Usai mengucapkan kalimat bodoh itu aku bergegas menggendongnya ala bridal style lalu dengan cepat membawanya kerumah sakit untuk memberikan pertolongan sesegera mungkin padanya.

Dua jam berlalu setelah Seijin mendapatkan pertolongan pertama dari rumah sakit dimana dokter kesayangan ku mengabdikan tugasnya itu disini.

Selang beberapa menit kemudian keluarlah sosok berjubah putih dari ruangan tempat Seijin dirawat dengan sebuah stetoskop tergantung indah dilehernya.

"Jeogi, euisanim Jung, bagaimana kondisi Seijin?" Tanya ku setengah panik pada pria berjubah putih itu.

"Jangan terlalu khawatir. Dia hanya mengalami sedikit dehidrasi akibat depresi ringan sehingga menyebabkan kambuh pada sindrom uniknya itu." Tutur dokter Jung pada ku.

"Camkhanman, sindrom? Sindrom apa?" Tanya ku heran.

"Seokjin maaf sebelumnya, tapi kau tidak tahu?" Kini justru dokter muda itu yang balik bertanya pada ku.

Sedikit mendekatkan wajah ku padanya untuk menatap intens setiap ekspresi yang mungkin dapat menggambarkan sebuah jawaban dari ketidakpahaman ku saat ini.

EpiphaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang