23. History

778 76 1
                                    

Maaf buat yang ngerasa ff ini terlalu berbelit belit

Semoga dapat selalu menghibur

Nan purple you
💜💜



Bibir ku spontan bergetar menyebut nama orang itu dengan sendirinya. Taehyung akhirnya tersadar dari tidur singkatnya dan mendapati ku tengah berdiri mematung disebalik jendela ini sejak beberapa waktu yang lalu.

"Ada apa Sei?" Tanya Taehyung beranjak mendekati ku dari zona ternyamannya.

"K... kyo... kyosunim Kim..." ucap ku terbata-bata.

"Mwo kyosunim? Nuguya?" Tanyanya tak mengerti dengan sambil mengucek-ngucek pelan kedua mata pandanya.

Ku tatap wajah Taehyung dengan penuh risau, "Oppa, tolong lindungi aku."

"Nee geureom. Tentu saja aku akan melindungi mu. Tapi kenapa? Siapa dia?" Tanya Taehyung semakin tak mengerti dengan kata-kata ku.

"Lindungi aku oppa. Katakan padanya aku tidak ada disini sekarang. Jebal." Aku berjongkok didepan Taehyung saat itu juga sambil menutup kedua telinga ku dengan tangan dingin ku ini seolah aku memiliki trauma yang mendalam dengan orang itu padahal dia hanyalah dosen pembimbing ku.

Diusapnya perlahan tengkuk belakang ku agar dapat menenangkan sedikit situasi hati ku saat itu.

Taehyung POV

"Jeogiyeo..." panggil Namjoon dari sebalik daun pintu.

"Nde? Nuguseyo?" Jawab ku setenang mungkin dihadapannya.

"Nan Kim Namjoon inmida. Kyosunim Seijin. Bisa aku bertemu dengan Seijin?"

Seolah sangat tahu Seijin ada disini namja itu dengan tegasnya meminta ku untuk mepertemukan Seijin dengannya.

"Jhoseonghamnida sebelumnya. Tapi, Seijin sama sekali tidak ada disini." Ucap ku menutup kebohongan dengan sebaik mungkin didepan namja yang terlihat berIQ lebih tinggi diatas ku ini, tapi bukan berarti aku bodoh.

"Tapi, aku yakin sekali Seijin ada disini. Ku mohon, aku ingin bertemu dengannya ini penting sekali. Sebentar saja bisa kan?" Pinta Namjoon penuh melas.

"Dasi jhoseonghamnida tuan. Tapi Seijin benar-benar tidak ada disini. Kenapa anda tidak mencari dirumahnya saja?" Elak ku pada Namjoon.

"Aku sudah kerumahnya tadi dan rumahnya kosong tidak ada orang. Tetangganya bilang Seijin hanya punya anda sebagai orang terdekatnya. Dan aku yakin dia sekarang ada disini." Beber Namjoon tegas.

"Majja. Saya memang orang terdekatnya, tapi bukan berarti Seijin ada disini. Tolong jangan buat keributan disini. Ini sudah malam. Lebih baik anda pulang sekarang juga. Arraseo." Bantah ku yang tetap bersikeras pada perkataan ku.

Lalu masuk kedalam rumah ku dan meninggalkan Namjoon yang masih bertengger kokoh didepan pintu rumah ku.

Menolak segala anggapan yang di katakannya bahwa Seijin ada disini. Meski aku tahu sepertinya dia memang sangat perlu untuk bertemu Seijin. Tetapi aku tetap pada pendirian ku untuk melindungi Seijin.

EpiphaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang