27 Januari 2013
SMA Pelita Nasional, Jakarta
Sekolah ini bisa di bilang 'Elite' sekolah yang memiliki gedung megah, fasilitas mewah dan juga standart materi yang tak kalah keren, Sangking kerennya membuat siswa kewalahan. Hanya anak-anak konglomerat yang masuk ke sekolah ini, para anak-anak yang memiliki nama belakang perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia
Salah satunya, Maura Aleshia Poetri, dia adalah salah seorang murid di SMA Pelita Nasional, pintar, manis, tinggi, badan yang ideal, rambut panjang yang indah, juga suaranya yang terkenal merdu, bahkan ia adalah ketua OSIS di sekolah bak istana ini, tak ragu banyak kaum Adam yang di mabuk cinta ingin mendapatinya, sayangnya Maura memiliki kepribadian yang sulit di selami
Ia mudah bersosialisasi, namun sangat kalem. Normal, hanya kadang ia berbicara seperlunya, dia juga sangat tenang, maka itu guru-guru suka cara Maura memperhatikan penjelasan materi, membuat para siswi lainnya sering menggujinginya dengan hal yang tidak-tidak, mungkin faktor rasa iri
Maura terkenal sangat disiplin dan profesional menjalankan tugasnya sebagai murid dan ketua OSIS, jelas saat pemilihan (voting) ketua OSIS pemilih Maura kebanyakan pria, karena jarang-jarang seseorang seperti Maura mau mencalonkan diri sebagai jabatan tinggi dalam organisasi sekolah, namun ia tertarik karena memang ia sudah merencanakannya sejak SMP
"Maura!" Panggil seorang pria bertubuh tegap dan tinggi yang sedang duduk di bangku yang ada di bawah pohon rindang, dengan seragamnya yang lusuh, dan berantakan dan rambutnya yang juga tak kala berantakan membuat kesan cool menjalar dari setiap penjuru ketika menatapnya
"Apalagi si kak?" Maura sudah geram karena perlakuan kakaknya yang overprotective kepadanya, ya kakak semata wayangnya Milanus David Poetra, beberapa bulan lalu Milan pindah sekolah ke SMA Karya Bangsa, yang letaknya tak begitu jauh dari sekolah Maura mungkin waktu yang di perlukan untuk ke sana hanya 20 menit. "Gue anterin aja ya!" Ucap Milan dengan tatapan khawatirnya
"Enggak! Udah lah kak gue udah umur segini, tahun depan gue udah buat KTP! Santai dikit kek!" Maura kesal lantaran Milan memaksanya untuk mengantarkan gadis itu ke sekolahnya, awalnya Maura ingin menemani gurunya untuk beberapa kerajasama sekolah Pelita Nasional dan Karya Bangsa dalam menyukseskan kegiatan perlombaan olahraga antar sekolah, yang kebetulan SMA Pelita Nasional menjadi tuan rumahnya
"Ntar kalo Lo ada yang godain gimana?" Tanya Milan dengan wajah sok meyakinkannya itu "gue bareng sama Bu Dina kok, lagian Lo pasti mau bolos kan abis anter gue?" Tanya Maura dengan tatapan curiganya "hehe, adek gue pinter!" Ucap Milan lalu menarik paksa tangan Maura dan membawanya ke parkiran motor
•••
"Nah dah sampe... sana sekolah yang bener, biar bisa jadi penulis! Sana..." Milan berlagak mengusir adiknya yang sedari tadi menahan emosi agar tak Tersulut, ia hanya pasrah kakaknya memang menyebalkan, namun Milan akan berubah 180 derajat saat Maura di landa masalah
"Mau, inget ya, jangan sampe kehormatan lu di ambil orang bodoh yang berlagak ngerti soal perasaan!" Ucap Milan, ya Milan kerap mengeraskan kalimat yang sampai detik ini belum di mengerti Maura, namun gadis itu hanya mengangguk tiap kakaknya mengucapkan kalimat tersebut meski hingga detik ini ia tak mengerti
Maura masuk kedalam sekolah dan seorang gadis berambut pendek manis datang memeluk sahabatnya itu "halo neng Maura, lama nih gak ketemu..." Maura yang merasa pelukan dari Rena sudah terlepaskan langsung mencubit pipi chubby teman kecil yang ia anggap kakak karena memang Rena lebih tua empat bulan dari Maura. "Eh baru juga gak ketemu 3 jam alay ni!" Mereka melanjutkan pembicaraan mereka sembari berjalan
Rena itu berbeda dengan Maura yang impian banyak pria, dia kebalikannya, dia lebih bar-bar dan agak tomboy, namun dia adalah penghangat terbaik yang Maura kenal, dan baru saja bulan lalu, Rena resmi jadi pacar Milan, kakak ternyebelin namun paling di sayang Maura

YOU ARE READING
Because this little beat ✨🌌
RandomIni adalah cara baru mengenal dunia yang memang mengajarkan banyak hal, salah satunya menjaga kehormatan terbesar Maura itu gadis polos yang tak sengaja mengenal cinta Deva itu pria baik yang terlalu dalam merasakan cinta Lalu mereka jatuh bersama...