"Masa lalu yang menyakitkan, sangat indah jika di lupakan dengan cara yang benar"
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••Jeremy berjalan mendekat memastikan gadis bersurai panjang itu adalah Maura, dia menatapnya dengan lekat dan ya! itu Maura
"Maura Aleshia?"
Hal itu sontak membuat Maura menatap sumber suara dan melihat Jeremy sudah ada tepat di belakangnya
"Loe inget gua?" Tanya Jeremy berusaha menyelidiki, dan ya Maura sendiri seperti familiar dengan wajah rupawan Jeremy, maka itu wajar jika sedari tadi ia mengkepoi Jeremy lewat Rena
"Gue Jeremy! Temen Milan!"
"Oh iya! Kak Jer!"
Seketika wajah Jeremy yang dulu terlintas di benak Maura, pria ini yang dulu sering main ke rumah selama Milan SMP
"Oh ya udah kalo gitu gue duluan ya..."
•••
Deva menatap kosong langit dari balkon, pria itu tak akan pernah menyesali kehadiran Lala, namun mengapa terbesit rasa takut tiap menatap Maura
Takut kehilangan, karena perasaan mereka yang masih terbilang labil, tak pernah sedikitpun Deva menyesali Lala, namun mengapa ia takut kehilangan ibu dari putri kecilnya itu?
Setiap hari Deva berharap Maura mencintainya seperti dulu, tapi mengapa begini? Mereka menjalankan semuanya bagai rutinitas belaka
Membosankan? Tidak...
Membingungkan? Ya...."Dev!"
Suara panggilan Emma membuat pria itu langsung berdiri dan membuka pintu kamar tidurnya, dan tampaklah ibu mertuanya dengan Lala yang setia di gendongannya
"Ini Lala udah makan, nanti kalau Maura sudah pulang tolong langsung kasih ke dia, biar gak lupa Lala sama mamanya..." jelas Emma, dan Deva hanya mengangguk lalu membawa putrinya itu ke dalam dekapannya
"Iya ma..."
Lalu Emma izin dan pamit untuk kembali ke rumahnya, Lala Deva baringkan di ranjang, lalu pria itu tertidur dengan arah menyamping ke Lala
"La! Papa, beruntung deh punya kamu!" Ucap Deva meski Lala hanya menanggapinya dengan suara-suara khas balita
"Papa gak nyesel kamu lahir..."
"Tapi papa takut mama pergi, dia seakan selalu jadi semangat papa untuk jaga kamu La..."
"Gak akan pernah papa nyesel punya kalian berdua...."
"Jadi nanti Lala baik-baik ya! Biar papa mama lebih langgeng!!!"
Ya, Deva kini akan jadi sosok yang manis dan lucu kepada Lala, jika dulu kepada Maura kini kepada Lala, Deva yang dingin akan berubah ketika ia di hadapkan oleh Hanifa, Lala, Maura, Juna dan Evan
Tapi Juna dan Evan sudah tak berlaku lagi, tersisa Hanifa, Lala dan Maura(?)
Hanya Deva dan Tuhan yang tau....
•••
"Ren... ibu mau bicara serius dengan kamu..."
Suara itu membuat Rena menatap ibunya, yang tengah duduk di meja makan dengan piring kosong di meja
"Kenapa Bu?" Tanya Rena ia sendiri kaget jarang-jarang ibunya bertanya hal demikian, biasanya hanya sebagai satu hal yang begitu mendadak
Rasanya ini serius

YOU ARE READING
Because this little beat ✨🌌
RandomIni adalah cara baru mengenal dunia yang memang mengajarkan banyak hal, salah satunya menjaga kehormatan terbesar Maura itu gadis polos yang tak sengaja mengenal cinta Deva itu pria baik yang terlalu dalam merasakan cinta Lalu mereka jatuh bersama...