duaempat

2.4K 142 2
                                    

Slmt membaca:)

##

Malam hari keluarga arga mendatangi rumah via untuk membacakan perjodohan via dan arga

"Jadi gimana ini pa" tanya mama via bingung

"Mama tenang aja, perjodohan akan tetap dilanjutkan" ujar papa via kukuh terhadap perjodohan ini

"Tapi pa.." ujar via terpotong

"Yaudah kita nggak akan maksa kalian" ujar bunda

Via dan arga bernafas lega

"Tapi kalo kalian udah lulus harus nikah, nggak ada penolakan" ucap ayah

"Tapi yah, kalo gitu sama aja dong" ujar arga kesal

"Sudah-sudah, minggu depan kita adakan pernikahannya. Kalau kalian tetep menolak kita majukan 5 hari lagi" ujar papa tegas

Via dan arga memutar bola matanya malas

"Yaudah terserah mama sama papa aja kalo gitu" ujar via pasrah

Mereka semua akhirnya tersenyum bahagia kecuali arga dan via

"Ma kalo kita udah nikah pisah kamar kan terus beda rumahkan" ucap via. Mereka semua terkekeh

"Kamu ini gimana, ya harus satu rumah sama satu kamar dong" ujar mama tersenyum. Via membelalak matanya tak percaya

"Tapi ma.. jangan gitu dong masa satu kamar, satu rumah aja deh nggak papa yang penting jangan satu kamar" ujar via manyun

"Nggak papa kali" bisik arga terkekeh disamping via

"Nggak papa pala lo dua" ujar via pelan

"Yaudah terserah kamu" ujar papa via. Via dan arga hanya mengangguk

Setelah itu mereka semua pulang kerumah. Via yang masih cemberut menghampiri kak bani dikamarnya

"Kak baniii, gimana dong" ujar via manyun

"Udah jalanin aja lah"

"Kok lo gitu sih kak" ujar via

"Gue juga nggak bisa ngelawan kalo mama sama papa udah kaya gitu" ucap kak bani

"Aaa terus nasip gue gimana" ujar via berkaca-kaca

"Udah lah jalanin aja nggak papa" ujar kak bani meyakinkan. Via hanya mengangguk

"Udah sana tidur udah malam" ujar kak bani mencium kening via. Via hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar sinta

"Sintaa" teriak via berlari memeluk sinta

"Ihh apaan sih lo teriak-teriak. Bikin jantungan aja lo" ujar sinta kesal

"Nyebelin lo" ucap via melepaskan pelukannya

"Ck yaudah apa" tanya sinta

"Gue gimana" tanta via

"Nggak gimana-gimana" jawab sinta enteng

"Kampret lo"

"Gimana apanya maksudnya"

"Gue harus gimana?"

"Udah jalanin aja lo kan juga suka kan sama arga" ucap sinta tersenyum jail

"Ihh kata siapa, sotoy lo" ujar via kesal

"Mungkin kalian udah ditakdirkan berjodoh" ujar sinta terkekeh

"Nyebelin lo, au ah gue tidur aja kalo gitu" ucap via kesal

"Dikasih tau nggak mau lo" ujar sinta

"Biarin wlekk" ujar via menjulurkan lidahnya

"Awas lo besok" ujar sinta kesal

Keesokan harinya via diantar kesekolah oleh arga. Karena permintaan dari ortu mereka sekalian modus kata arga

"Pegangan entar jatoh lo" ujar arga

"Halah modusan lo doang kan" cibir via

"Hehe tau aja" ucap arga terkekeh

"Dasar manusia kerdus" ujar via kesal

"Udahlah bawel lo" ujar arga lalu menarik kedua tangan via agar berpegangan lebih tepatnya menyuruh via memeluk arga dari belakang. Ciee elahhh

Wajah mereka pun sangat dekat. Mata via bertemu dengan mata coklat milik arga. Via menyukai bola mata itu. Ciee lah tatap-tatapan

Katanya sih cinta berawal dari tatap-tatapan terus kejantung berdetak lebih kencang terus mampir ke hati terus kelambung kenyang deh makan cinta wkwk. Pasti kalian ngomong kalo aku nggak jelas ya kan hh

"Cieee pagi-pagi udah bikin gue iri aja nih" ujar sinta yang tiba-tiba nongol. Via dan arga pun tersadar

"Bacot lo, kalo lo mau sono lo sama kambing aja sono" ujar via marah-marah

"Yaelah gitu aja marah-marah vi, yaudah gue nggak ngeliat kok lanjutin aja sono" ucap sinta tertawa

"Udah sono lo pergi, bacot aja lo nyett" ujar via mengusir

"Mau ngelanjutin tatap-tatapannya kan, iya-iya nih gue pergi" ujar sinta terkekeh dan berjalan duluan

Arga tertawa mendengarnya. Via memutar bola matanya malas

"Ngapain lo ketawa, setres lo" ujar via kesal

"Enggak, lo pengenkan gue gitu-gitu sama lo" ujar arga tersenyum miring

"Gitu-gitu gimana maksud lo" tanya via bingung

"Itu kaya yang orang-orang biasa lakuin" ujar arga terkekeh

"Apaan sih lo, gaje banget deh" ujar via kesal

"Yakin lo nggak tau, apa perlu gue biar lo paham" ujar arga tersenyum jail

"Aaa terserah gue nggak liat, gue nggak dengerr gue pake seragam" ujar via menutup telinganya dan mengalihkan pandang. Arga hanya tertawa melihatnya

"Kapan berangkatnya ini" ujar via kesal

"Jam berapa sekarang" tanya arga

"Jam 07.15" jawab via setelah melihat jam tangan yang melingkar ditangannya. Iya lah masa jam tangan pakenya dikaki kalo gitu namanya jam kaki dong bukan jam tangan

Tapi kalo gue pake jam dinding yang gede banget itu terus gue iket pake tali rafia terus gue kalingin deh dileher gue, gue jadiin kalung wkwkw tapi boong wlek

"Telat dong kita. Gara-gara lo nih" ujar arga kesal

"Loh kok gue sihh. Lagian entar juga hukumannya itu-ituu mulu bosen gue" ujar via kesal

"Bawel lo ah. Pegangan gue mau ngebut nihh" ujar arga dan langsung menancap gasnya

"Ar...aaa LO GILA. PELAN-PELAN BEGO. ARGAA GUE TAKUT JATOH NYETT" teriak via kencang

"YA MAKANYA LO PEGANGAN DONG" Teriak arga tak kalah kencang. Via terpaksa memeluk arga dan memejamkan mata. Halahh modusss

Arga yang merasa dipeluk hanya senyum-senyum nggak jelas lalu arga semakin cepat

Setelah sampai didepan sekolahan via masih memeluk arga dan masih memejamkan matanya

"Mau sampe kapan lo meluk gue" ujar arga terkekeh. Via pun membuka matanya dan melepaskan pelukannya

"Saking nyamannya lo nggak mau ngeleoaain gue" ujar arga tersenyum jail

"Ihh apaan sih lo" ujar via kesal lalu turun dari motor arga





Semoga suka sukaa:)

Jangan lupa vote nya;))

KAKEL NYEBELIN [END]✔ (BELUM DIREVISI) Where stories live. Discover now