STICKY NOTES｡ [Antrian 01]

Luda

Dia jalan ke arah arin yang lagi megang kotak makan. Dia tau kalo itu buat renjun. Kok bisa? Arin enggak serajin itu kalo enggak demi renjun.

Dengan sengaja, dia nabrakin badannya ke arin sampe cewek itu jatoh. Niatnya, sih numpahin makanan yang dia bawa. Tapi, kotak makannya ada lock-nya :) Jadi kerad.

"Eh, maaf gue gak sengaja," kata Luda berusaha menggapai kotak makan itu sebelum arin sadar.

Tapi, dia telat. Tentu aja tangan arin lebih cepet. Cewek itu berdiri dan nepok-nepok bagian belakang roknya yang jadi kotor. "Gapapa, gue duluan. Kalo lo sengaja, mah bilang aja. Santai sama gue."

Arin ninggalin luda yang nganga liat kelakuannya. Kalo semua orang udah mencak-mencak, cuma arin doang yang santai. Dia udah biasa ama kelakuan luda demi narik perhatian renjun atau gagalin usaha arin.

"Sialan, tuh cewek." Luda pergi sambil ngehentak-hentakkin kaki.

Arin yang ngumpet di belokan ngelus dada, "Untung bukan kotak yang ada isinya, anjay."

Arin jalan ke kelasnya dan ganti kotak makan. Dia datengin kelas renjun dan langsung nyamperin. "Ini dimakan," kata arin sambil naro kotak itu di atas mejanya renjun.

"Widih, gue gak kebagian, nih, rin?" tanya haechan.

"Coba tanya manusia ini, mau gak dia bagi-bagi," bales arin santai yang langsung dijawab gelengan oleh renjun.

"Pelit," kata haechan.

"Gak usah lo nyontek pr lagi," ancem renjun.

"Eh, gue becanda saoloh. Baper amat si bapak."

Arin ketawa-ketiwi aja liat renjun yang emang lagi sensi. Tangannya gerak buat ngelus kepalanya renjun. Meskipun lebih tua, renjun seneng kalo arin begini. "Jangan bawa masalah pribadi lo ke sekolah. Kasian yang lain jadi korban."

Renjun nyengir. Jisung tepuk tangan, "Arin bijak banget, anjir."

"Suka ngerasa gak pantes punya temen kayak lo," kata jaemin.

"Bucin mulu lo mah," kata hwamin yang baru aja muncul.

"Hwamin udah jadi belom sama jeno?" tanya chenle sambil naik-turunin alis.

"Hah? Hwamin sama jeno, ternyata?" timpal arin.

"Enggak!"

"Idih, barengan. Tanda-tanda jodoh ini, mah," kata jaemin.

"Kiwlah jadian di sini," kata haechan.

"Siyalan, lo semua," kesal hwamin.

"Kak renjun, mama ngajakin dinner nanti malem. Harus dateng, ya. Mau ngomongin pertunangan," kata luda. Abis itu, cewek itu pergi gitu aja.

Semuanya natep ke arah renjun, minta penjelasan. Hwamin juga ikutan. Arin hela napas terus jawab, "Kak renjun dijodohin sama luda. Kayaknya dipaksa."

"Lah? Masa kapal gue karam?" tanya jisung sambil mewek.

"Gak boleh karam, ah," kata chenle ikut-ikutan.

"Si luda gak ada bosen-bosennya. Blom aja gue geplak pake kaleng biskuit," timpal hwamin.

Arin seneng liat temen-temennya ngedukung hubungan dia sama renjun. Tapi, dia juga sedih liat renjun sedih.

"Gue pastiin gak bakal karam. Gue bakal perjuangin kak renjun. Anggep aja ini season kedua dari sticky notes gue," kata arin penuh percaya diri.

"Anjay, season dua ga, tuh," kata jaemin.

"Gue suka gaya lo," kata jeno.

"Gaslah gas." Ini jisung.

"Gue support pake duit bisa?" Kalian taulah ini siapa tanpa perlu gea jelasin.

"Bantai, bantai. Bantai abis itu cewek," kata haechan.

"Ini, nih. Temen gue emang terdabest," ujar hwamin.

Arin ngelus kepala renjun beberapa kali. Emang terkesan enggak sopan, tapi dia cuma pengen nenangin renjun, "Jangan khawatir, aku gak bakal menarik perkataan aku asal kamu mau percaya."

一𝙛𝙩. 𝙣𝙘𝙩'𝙨 𝙝𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣
STICKY NOTES｡
「ⓒbobaspearl-s, 2019」

Notes :
Renjun gemesin banget, ya Tuhan di apdetan twitter nct dream ;-;
Mau nangis aja liatnya

Haechan Jeno juga kurang ajar, gantengnya. Apalagi Jeno yang nelengin kepala ke kamera. Menggoda banget, sih.