Kumpul

983 111 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir anak kelas 12 ujian

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Hari ini adalah hari terakhir anak kelas 12 ujian. Sekarang mereka udah keluar dan pas banget pelajaran peminatan. Otak anak-anak ngebul, termasuk Renjun, agak korslet dikit.

"Eh, lo mau ke mana?" Tanya Jeno pas liat Renjun nyosor aja ke parkiran.

"Mau ke rumah Arin."

"NAJIS BUCIN!"

"IRI BILANG GOBLOK."

"GUE IKUT!" teriak Jaemin.

"Ya udahlah, ayo rame-rame aja," final Jeno sambil mimpin jalan.

"Lah, gue, kan mau berduaan," kata Renjun sambil manyun-manyun.

"Enggak boleh anjir, nanti lo khilap terus disosor, kan bahaya," kata Chenle sambil nampol muka Renjun pake duit. Kebetulan lagi ngitung ehe :)

"Muka gue tercemar ama kuman di duit," protes Renjun sambil mukul tangannya Chenle.

"Enggak ada duit, lu enggak makan bego."

Mereka berenam jadinya main ke rumah Arin. Pas udah nyampe, mereka menekan bel dan munculah Hwamin?

"Masuk aja, Arin lagi ganti seragam."

Yang lain ngangguk. "Lagi main lo?" tanya Jeno sambil ngintip ke TV yang lagi nunjukin game FIFA.

"Kagak, lagi break dance. Ya, maenlah," bales Hwamin sambil geleng-geleng.

"Santai dong, njir."

"Heh, yang di sana berantem bae. Jadian aja, gue ketawain lo," kata Jisung.

"Amiiiin!" ujar mereka rame-rame. Bikin yang punya rumah keluar dari kamar dengan baju kaosnya dan celana selutut. Dia kaget liat rumahnya udah kayak sarang semut, mendadak rame.

"Eh, apani? Rame amat."

"Arin, kangen!" kata Jaemin sambil mau pose peluk Arin. Eits, tentu aja Renjun enggak ngebiarin. Dia ngalangin dan naro telunjuknya di kepala Jaemin.

"Apalu? Mau peluk-peluk cewek gue?"

Jaemin nyengir, "Ehe. Modus dikit bole kali, bang."

"Minta gue bogem, ya?"

Gara-gara sibuk ngurusin Jaemin, Haechan ngambil kesempatan. Dia meluk Arin dari samping terus ngomong, "Rin, kan selama enggak ketemu lo, si Renjun selingkuh."

Renjun yang denger itu langsung nengok dong. "Eh kampret, ngapain lo peluk-peluk pacar gue. Kapan gue selingkuh, hah?" protesnya enggak terima.

"Iya, Rin. Haechan bener," kata Chenle membetulkan.

"Bener, tuh. Ampe begini lagi." Jaemin membentuk dua kuncup dengan tangannya dan menyatukan ujungnya. Intinya, ciuman lah.

Arin pasang tampang enggak percaya, "Astaga, Kak Renjun ternyata kayak gitu, ya."

"Ih, enggaaa. Mereka, tuh fitnah," sangkal Renjun.

"Renjun boong Rin," kata Jeno ikutan.

"Tau, masa anter jemput itu cewek," kata Jisung manas-manasin.

"Kalian gak usah manas-manasin anjir," kata Renjun sambil hentak-hentakin kaki ke lantai.

Arin tahu kok, kalo mereka cuma bercanda. Tapi, ya Renjunnya gemesin. Arin jadi pengen ngisengin lagi, tapi takut anaknya ngambek.

Arin nyamperin Renjun terus ngomong, "Gue tau kok, mereka cuma becanda. Gak usah marah-marah gitu, dong."

"Nyamuk di sini banyak, ya," ujar Hwamin sambil nepokin tangannya.

"Lo nyamuk paling gedenya," kata Jeno yang dibalas cubitan oleh Hwamin.

"CUCOK BANGET UNCH," kata Arin gemas.

"Bentar lagi juga nyusul," kata Renjun sambil merangkul Arin.

"ENGGAK!" teriak Jeno dan Hwamin berbarengan. Sedangkan yang lain cuma ngetawain mereka.

Sisa hari itu mereka abisin dengan makan bareng, main bareng, nonton bareng, sampe rusuh. Rumah rasa lapangan GBK.

STICKY NOTES。
ft.
HUANG RENJUN
「ⓒbobaspearl-s, 2019」

Notes :
Udah mau tamat bentar lagi ehe
Targetnya bulan ini selesai, doain ya...

STICKY NOTES。 [Antrian 01]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon