Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir. Mengisi rotasi hingga menjadi nadir. Saling sapa, kecap-kecup dalam setiap bahasa. Hingga akhirnya kembali menjadi asing.
Selamat kembali menjelajah, jangan terburu-buru dan punah. Kita hanya pernah...
Mari kita bertemu di ujung senja, hanya dengan begitu kamu akan tahu betapa dirimu berharga. Jangan pikirkan asumsi orang-orang yang tidak mengetahui keadaanmu sebenarnya. Mungkin mereka memang tahu siapa namamu, alamat rumahmu, keseharianmu, bahkan masa lalumu. Namun dirimu yang sebenarnya hanya kamulah yang mengetahui.
Tetap menjadi dirimu, aku mencintaimu meski aku sangat jarang mengungkapkannya, meski aku juga jarang memperlihatkannya. Jangan pernah lelah berbuat baik kepada sesama, teruslah memperbaiki diri. Karena itulah yang sedang aku usahakan, aku juga tidak sebaik yang terlihat tapi bukan berarti aku seburuk asumsi orang lain.
Tetap bersamaku, akan kuusahakan untuk selalu berada di sisimu. Aku tahu membahagiakanmu setiap waktu sangat sulit untuk dipertahankan, tapi memilih pergi bukanlah salah satu cara terbaik yang harus dilakukan.
Kamu tahu? Kamu berharga tanpa harus semua orang mengetahuinya. Kamu berarti tanpa harus semua orang mengerti. Beberapa cukup disimpan dalam balutan kuncup dan sisanya biarkan waktu yang menjawabnya.
Terima kasih sudah mengizinkanku berbagi, dalam kisahmu kini ada aku, dalam kisahku kini ada kamu. Lalu apakah kisah kita akan menjadi akhir yang bahagia? Selamanya?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
