AB 5: Maret Pertama 🗒

107 36 6
                                    


❀❀❀❀❀❀❀❀

Sudah hampir satu bulan hatiku diisi, notifikasi yang merepetisi, dan percakapan yang selalu menghiasi

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sudah hampir satu bulan hatiku diisi, notifikasi yang merepetisi, dan percakapan yang selalu menghiasi. Masa-masa perkenalan memang terasa sangat mengasyikan. Persis sekali seperti yang dikatakan kebanyakan orang. Obrolan-obrolan tidak berisi pun terasa sangat penuh, saking tidak ingin bunga-bunga yang mekar meluruh.

Beberapa waktu kita saling membuka kisah hidup masing-masing. Aneh, dua orang asing yang sepakat untuk menjadi sepaket. Aku harap yang ia ungkapkan semua benar, seperti cerita-ceritaku yang kadang membuat ngilu. Seburuk apapun itu, bagiku semua yang dibalut kejujuran sangat mengesankan, perlu diapresiasikan. Dengan begitu kita dapat benar-benar memahami dan menghargai keadaan.

Bara di mataku sebulan terakhir ini bukanlah sosok yang keren seperti apa yang ia tampilkan pada media sosialnya. Tapi lebih tangguh dari kelihatannya, aku terkadang malu dalam menjalani hidupku ketika mendengar kisah-kisah yang ia ceritakan, pengalaman-pengalaman yang ia dapatkan,dan cita-cita yang sedang ia perjuangkan. Ia sangat dewasa dengan kadar egois yang luar biasa. Tidak masalah untukku selama masih ada diskusi yang menaungi kita.

Semua orang istimewa dengan sifatnya masing-masing, kita hanya perlu belajar mengendalikan dan saling menerima apa adanya, menegur sebisanya, mengarahkan yang terbaik untuknya dan saling menjaga bukan memilih berlalu dengan dalih tidak menemukan titik kecocokan. Tidak ada yang benar-benar cocok, selama kita masih mencari yang sempurna itulah kekurangan kita sebenarnya. Tidak mampu belajar untuk menerima sosok yang sudah hadir dengan mengagumkan, malah ujung-ujungnya disia-siakan.

Kubuat peraturan, setiap ada permasalahan selalu harus diselesaikan secepatnya. Jika tidak dapat diselesaikan atau tidak mau menyelesaikan, ya sudah tidak perlu ada lagi yang dipertahankan. Untuk apa saling melempar praduga, jika dengan sedikit bicara kita dapat mengetahui kebenarannya. Kisah ini bukan untuk dinikmati sendiri, ada aku, Binar dan kamu, Bara. Kita memanglah hanya sepasang dua orang asing yang berharap akan mendapatkan kisah istimewa. Meskipun dengan alur yang mengundang banyak bencana karena sifatku yang keras dan sangat menjengkelkan.

Bukankah sebenarnya kita sama-sama menjengkelkan?

Hanya beberapa waktu kamu menurunkan egoismu untukku, dan beberapa waktu lainnya aku melunak karena semua perjuangan yang sudah kamu lakukan.

“Suara kamu kenapa?” Bara menegur melalui telepon.

“Enggak apa-apa.”

“Yeee ditanyain beneran.”

“Iya, enggak apa-apa.”

“Jawab Binar, minumin es ya?”

“Enggak, di sini musim ujan jadi bindeng, dingin banget sih.”

“Tapi kamu juga minum es kan?”

“Enggak.”

“Bohong.”

Antah Berantah (Tentang Perasaan Kita yang (M)entah)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora