chapter 10

3K 230 8
                                    

🌼
🌼

Hari ini adalah hari libur Gun dan juga New tapi Gun masih enggan berbicara dengan New karena kejadian kemarin yang New tidak bisa menjemput Gun dan juga tanpa kabar.

Semalam waktu New pulang pun Gun sudah tidur dan mengunci kamarnya, padahal biasanya Gun tidak pernah menguncinya karena New biasanya setiap malam saat pulang kerja selalu menuju kekamar Gun untuk sekedar melihat keadaan Gun dan mencium keningnya sebagai ucapan selamat tidur.

"Gun. Bangun, matahari sudah tinggi. Ayo kita olahraga." teriak New dari balik pintu kamar Gun tetapi tidak ada jawaban apapun dari Gun.

"Gun dengar Phi tidak?" New masih berusaha memanggil Gun

"Tidak mau." akhirnya Gun bersuara dari balik pintu yang enggan dibuka

"Buka dulu pintunya. Phi mau jelasin soal kemarin."

Gun akhirnya keluar dari kamarnya dan berdiri di depan pintu dengan hoodie kuning kebesaran serta celana selutut yang semakin menambah keimutannya.

"Ada apa?" suara Gun dengan wajah yang cemberut

"Phi minta maaf soal kemarin. Phi ada pertemuan mendadak dan juga handphone Phi lowbad." New berusaha menjelaskan kepada Gun

"Alasan. Phi pasti kencan kan?" ucap Gun masih enggan menatap New dengan tanagn dilipat di dada

"Gun, kau kira Phi akan kencan dengan siapa? Gun tahu sendiri bagaimana kesibukan Phi soal pekerjaan kan?"

"Bohong!" Gun masih keras kepala dan pergi keluar rumah tanpa berpamitan dengan New.

New hanya menggelengkan kepala karena ulah adiknya yang susah sekali di bujuk jika sudah seperti ini.

.

Pagi hari di rumah yang cukup besar yang di huni oleh keluarga Adulkittiporn sudah bising karena istri tuan Adulkittiporn yaitu nyonya Dararat sudah mengomel karena Off yang enggan bangun untuk mengantar nyonya Dararat berbelanja bahan makanan.

Bukannya di rumah itu tidak ada yang bekerja mengurus pekerjaan rumah tetapi nyonya Dararat lebih suka berbelanja bahan makanan sendiri karena bisa memilih bahan yang bagus untuk dimasak karena sebagai ibu rumah tangga yanh baik, nyonya Dararat harus memperhatikan setiap makanan dan apapun yang terbaik untuk keluarganya.

"Off, ayolah antar mae pergi berbelanja." ucap Nyonya Dararat sambil membuka selimut yang menutupi tubuh Off

"Euh mae sendiri saja atau diantar supir. Off benar-benar kecapean." jawab Off dengan suara khas bangun tidurnya dan enggan membuka mata.

"Baiklah, mae capek juga daritadi susah sekali membujukmu sampai mulut mae berbusa."

Tidak ada jawaban dari Off seperti harapan nyonya Dararat. Biasanya Off akan bangun jika nyonya Dararat sudah memakai nada kecewa tapi saat ini Off sama sekali tidak bangun. Nyonya Dararat mencoba mengerti, mungkin Off memang sangat kecapean karena kegiatan di kampusnya. Nyonya dararat memutuskan untuk keluar dari kamar Off.

Kebetulan sopir pribadi keluarga Adulkittiporn sedang mengantar tuan Adulkittiporn yang sedang ada meeting pagi-pagi sekali di kantor. Biasanya jika ada pertemuan di luar kantor nyonya Dararat akan ikut serta untuk mendampingi tuan Adulkittiporn tetapi jika di kantor, nyonya Dararat enggan untuk ikut serta.

Akhirnya nyonya Dararat memutuskan untuk menyetir sendiri menuju pusat perbelanjaan.

setelah beberapa menit di perjalanan. Nyonya Dararat tidak sengaja akan menabrak seseorang. Untung saja nyonya Dararat bisa cepat menghentikan mobilnya.

A ReasonWhere stories live. Discover now