chapter 27

3.1K 208 15
                                    

🌼
🌼

Hari ini adalah weekend, tetapi pagi-pagi sekali, kediaman New dan juga Gun sudah diganggu dengan suara bel rumah yang tak kunjung berhenti. New yang ingin menikmati tidurnya pun akhirnya terbangun dengan rasa kesal dan menyumpah serapahi orang yang mengganggu tidurnya tadi. New dengan malas akhirnya keluar untuk mengetahui siapa si sialan yang sudah menganggu tidurnya.

"Iya. Sabaaar.!" teriak New sambil berjalan kearah pintu

Ceklek..

Buugh..

"Auuuch. Kenapa kamu menendangku?" tanya seseorang yang menjadi pelaku pengganggu tidur New.

"Sialan kau Tay. Kenapa pagi-pagi sudah berisik? Kau mengganggu tidurku!!" omel New

"Auh. Kenapa kasar sekali pada suamimu ini?" ucap Tay dengan wajah yang dibuat sedih.

"Ciih. Suami dari mana? Kita baru pacaran. Mau apa kau kesini.?"

"Tidak bisakah kau lembut sedikit padaku? Aku juga ingin kau brrtindak manis padaku, bukan hanys saat diranjang."

"Euh euh. Yasudah ayo masuk."

Setelah mereka masuk. New memutuskan untuk mencuci muka terlebih dahulu dan menyiapkan makanan untuk Tay dan juga Gun saat dia bangun nanti. Tay terus menganggu New dan memohon untuk membantu New memasak, tetapi apalah daya Tay jika New sudah mengomel padanya dan menyuruhnya untuk duduk saja diruang keluarga. Akhirnya Tay memutuskan untuk menurut saja pada New daripada nanti New semakin marah padanya.

Setelah selesai memasak. New memutuskan untuk menghampiri Tay dan menyuruhnya makan. Tetapi saat di ruang keluarga yang dia lihat pertama kali adalah boneka beruang yang sangat besar yang sudah berada di atas sofa dan didudukkan disebelah Tay. Tidak hanya itu, tetapi juga ada karangan bunga dan juga beberapa tas yang New yakini didalamnya terdapat barang-barang mahal.

 Tidak hanya itu, tetapi juga ada karangan bunga dan juga beberapa tas yang New yakini didalamnya terdapat barang-barang mahal

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"Tay Tawan." panggil New sedikit tegas

"Khap my love." jawab Tay dengan senyum bangganya

"Untuk apa semua ini?"

"Ini sebagai ucapan maafku padamu karena kemarin kau marah padaku soal Gun yang terlambat makan. Maafkan aku, jangan marah-marah denganku terus. Aku juga ingin kau bersikap lembut padaku."

"Tay. Kau percaya saat aku bilang aku marah padamu?"

Tay mengangguk

"Ckk kau bodoh jika begitu Tay. Aku tidak pernah benar-benar marah padamu. Aku tidak bisa marah padamu Tay. Apalagi saat kau bersikap bodoh seperti saat ini. Dan soal aku sering meneriakimu itu, euh oke aku minta maaf karena aku tidak bisa mengontrol nada bicaraku saat bersamamu. Tapi sebenarnya aku tidak pernah marah padamu. Jangan lakukan hal bodoh ini Lagi. Apalagi dengan barang-barang mahak itu. Cukup kau selalu bersamaku, itu sudah lebih dari cukup."

A ReasonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora