chapter 19

2.4K 208 18
                                    

🌼
🌼

Hari ini adalah hari yang cukup sibuk bagi New karena hari ini cukup banyak pekerjaan yang harus dia teliti sebelum semua nya disetujui olehnya.
Di tengah kesibukannya ada suara ketukan pintu yang cukup mengagetkannya.

"Masuk" ucap New sambil menatap pintu

"Ada apa Alice?" tanya New saat seseorang menampakkan dirinya dibalik pintu.

"Ada yang ingin bertemu dengan anda pak." ucap Alice sopan karena ini masih berada di jam kerja. Beda lagi jika diluar pekerjaan, mereka akan bersikap selayaknya sahabat pada umumnya yang berbicara seenaknya.
Alice adalah teman New sewaktu di chiang mai. Mereka cukup akrab satu sama lain. Saking dekatnya, New pun mengajak Alice pindah bersamanya ke Bangkok karena New sydah terbiasa mengurus pekerjaannya bersama Alice. Alice sendiri sudah mempunyai kekasih, jadi kedekatan mereka hanya sebatas patner kerja sekaligus sahabat.

"Siapa? Setahuku aku tidak punya janji dengan orang lain." batin New.

"Yasudah, suruh saja kesini." ucap New penasaran.

Alice hanya menanggapi dengan anggukan dan berbalik untuk menyampaikan pesan dari New.

Tok tok tok.

"Masuk." ucao New yang sudah kembali pada pekerjaan sebelumnya yaitu fokus pada berkas-berkas di hadapannya.

"Hai Newwie." ucap seseorang yang baru saja masuk.

Deg.. Jantung New seras berhenti. Suara itu tidak familiar baginya dan juga sebutan itu hanya ada satu orang yang menggunakanya. karena ingin memastikan bahwa yang didepannya itu adalah orang yang ada dipikirannya atau tidak, New perlahan menghadap kedepan dengan ragu.

"Tay.." ucap New pelan

"Ya, aku Tay Tawan. ternyata kamu masih ingat." ucap Tay dengan senyuman yang terus dia tunjukan pada New.

"Kenapa kau disini? Dan darimana kau tahu tempat kerjaku."

"tentu saja aku kesini ingin mengajakmu kembali memulai hubungan kita dari awal. Tanpa melihat kesalahan yang kita perbuat dulu. tidak usah mengelak New. Karena aku sudah tahu semuanya." ucap Tay yang berjalan kearah New.

"Apa yang kau tahu. Jangan membuat omong kosong." ucap New dengan gelagapan

"Aku bilang jangan mengelak. Aku sudah tahu semuanya dari Earth. Beberapa waktu yang lalu aku bertemu dengan dia."

Flashback on..

Tay saat ini sedang duduk disalah satu restoran didekat Universitasnya dengan beberapa buku dan juga laptop di hadapannya.
saat itu pula tiba-tiba ada yang penepuk pundaknya. Tay yang kaget langsung menatap keatas untuk melihat siapa pelakunya.

"hei Tay, ini benar kau. Aku kira tadi aku akan salah orang." Ucap si pelaku

"Earth? Ckk si penghianat. Masih punya muka juga kau menyapaku." ucap Tay dengan raut muka yang sudah diambang batas kemarahan

"Tunggu Tay, jangan marah dulu. Aku disini malah mau menjelaskan tentang kesalahpahaman kita dulu. Dan mungkin ini saatnya aku jujur dengan apa yang terjadi sebenarnya karena sekarang semua masalah yang New hadapi sudah selesai."

"Apa maksudmu?"

"Begini. Dulu saat orang tua New meninggal. Mereka meninggalkan banyak hutang kepada New dan juga adiknya. Saat itu pula New yang belum tahu apa-apa tentang permasalahan yang serumit itu menjadi bingung. Di lain sisi dia juga tidak mau membebanimu karena dia sendiri tahu kalau kau akan melakukan apapun untuk dia, sedangkan kau juga harus fokus dengan kuliahmu. Jadi New meminta bantuanku untuk menjadi kekasihnya di hadapanmu. Setelah kau dan dia putus, dia keluar dari kuliahnya karena ingin fokus merintis usaha kecil yang ditinggali orang tuanya sambil dia melunasi hutang orang tuanya. Dengan kerja kerasnya, akhirnya dia bisa mendirikan perusahaan yang cukup maju Di Chiang Mai. Bahkan sekarang dia sudah punya cabang di Bangkok. Semua yang dia lakukan memang egois tetapi dia juga ingin yang terbaik untuk kalian. Sebenarnya New sangat mencintaimu. Mungkin sampai saat ini juga masih." jelas Earth dengan serius

A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang