chapter 11

2.7K 198 6
                                    

🌼
🌼

Pagi sudah disambut dengan rengekan Gun yang sudah hampir terlambat dari kuliah pagi nya.

"P'New ayolah cepat. Gun sudah hampir terlambat." seru Gun yang terus menggoyangkan tangan New di sebelah kursi mobilnya.

"Gun diam dulu ya. Phi sedang berusaha menyalakan mobil tapi tidak mau hidup" seru New dengan lembut takut Gun semakin merengek jika dia membalas dengan keras.

"P'New menyebalkan. Yasudah Gun naik Bus saja."

"Hey Gun. Jangan pergi sendiri tanpa Phi." seru New memegang lengan Gun saat Gun hendak keluar dari mobil.

"Jangan bilang P'New khawatir jika Gun kenapa-kenapa. Ayolah Phi, Gun hanya tinggal jalan beberapa meter untuk sampai di pemberhentian bus."

"Kamu belum pernah naik bus Gun, nanti kalau kamu nyasar bagaimana?" raut muka New semakin khawatir

"Ya mana pernah kalau Gun tidak mencobanya kali ini. Phi New tunggu saja tukang bengkelnya sampai datang."

"Kamu sangat keras kepala Gun." akhirnya New pasrah dengan kemauan Gun.

Seperti biasa New akan mencium kedua pipi Gun dan mengusap kepala Gun dengan sayang.

.

Gun yang sedikit berlari kecil mendengar bunyi klakson dari arah belakangnya. Tak lama ada mobil yang berhenti di samping Gun, dan membuka kaca jendela.

"Gun, kenapa kau berlari?" tanya seseorang dari dalam mobil.

"Ouh P'Off, mobil P'New tidak mau menyala. jadi Gun mau naik bus."

"Tidak usah naik bus. Naiklah!" perintah Off

Gun tanpa pikir panjang mengangguk karena bersama Off akan lebih cepat dari pada menunggu bus yang akan membuat Gun semakin terlambat di kuliah paginya.

"Maaf selalu merepotkanmu Phi Off" ucap Gun saat dia sudah berada di dalam mobil

"Tidak usah sungkan Gun, lagi pula aku senang saat bersamamu." ucap Off masih memperhatikan jalan di depannya.

Gun yang mendengar ucapan Off hanya senyum salah tingkah.

beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai. Gun yang memang sudah sangat terlambat, buru-buru keluar dari mobil Off. Tetapi Off menarik tangan Gun dan mereka saling bertatapan sangat dekat.

"Hati-hati, jangan berlari. Nanti kamu jatuh." ucap Off yang membuat Gun memerah malu dan langsung menoleh kesegala arah

"Eeeer. I-iya Phi Off. Terimakasih atas tumpangannya." balas Gun dengan senyum termanisnya.

"Nanti kita makan bersama di kantin ya. Nanti aku jemput kamu di kelas." ucap Off

Gun hanya mengangguk dan langsung melarikan diri dari Off sebelum pipinya semakin memerah.

untung saja dosen Gun belum datang saat Gun baru masuk ke kelas.

"Gun, kenapa pipimu memerah?" tanya Krist saat Gun duduk di kursinya.

"Eeuh mungkin karena aku tadi berlari." jawab Gun gelagapan, tidak mungkin kan jika Gun jujur soal pipi merahnya karena Off.

Krist hanya menanggapi dengan anggukan yang tak berarti.

.

"Off kulihat tadi Gun keluar dari mobilmu ya?" tanya Ssing saat mereka sedang ganti pakaian sebelum latihan basket.

"Euh, tidak sengaja tadi." ucap Off tanpa menoleh kearah Ssing dan sibuk dengan tali sepatunya

"Kau tidak benar-benar ingin mempermainkannya kan Off? setahuku kau bukan orang seperti itu."

A ReasonWhere stories live. Discover now