chapter 16

2.5K 200 14
                                    

🌼
🌼

Di bangku taman dekat lapangan basket ada dua makhluk yang sedang duduk dan memperhatikan sesuatu di depan matanya. Dua makhluk itu adalah Gun dan Krist yang sedang menyaksikan Off dan kawan-kawannya bermain basket. Sebenarnya Krist tidak tertarik melihat ini tetapi apa daya kalau Gun yang mengajaknya.

"Gun, kau kenapa sih terus memperhatikan Off dari tadi?"

"Tidak, aku memperhatikan permainan mereka kok." bela Gun padahal memang dia hanya memperhatikan gerak-gerik Off.

"Tidak usah bohong Gun, banyak gosip yang beredar tentangmu dan juga Off, apa hubungan kalian sebenarnya?" tanya Krist sedikit jengkel campur penasaran.

"Euh euh, entah kenapa aku sekarang terus kepikiran Phi Off, aku ingin terus melihatnya dan didekatnya. Sebenarnya kami tidak punya hubungan apa-apa." jawab Gun yang serius menghadap Krist

"Kau baru mengenalnya Gun, bertemu pun  jarang kan. Kau juga tidak tahu dia sudah punya kekasih atau tidak, dia gay atau tidak."

"Ya mau gimana lagi, hati tidak bisa diatur jatuhnya dimana Krist."

"Kau keras kepala." jawab Krist yang dibarengi dengan kepergian dia meninggalkan Gun sendiri di taman.

Gun hanya melongo karena sikap aneh Krist yang berlebihan.

.

para pemain basket yang tadi bertanding akhirnya selesai dengan kemenangan di dapat oleh tim Off. Sekarang mereka sedang berganti baju diruang ganti.

"Oiii Off, kau sadar tidak dari tadi Gun memperhatikanmu?" tanya Singto sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk yang basah karena keringat.

"Biar saja, toh aku memang tampan." jawab Off santai sambil melepas sepatunya.

"Cuiih, besar kepala sekali kau Off. Aku serius, dia sepertinya suka padamu."

"Lalu aku harus apa.? Lagipula aku bukan Gay jika harus menanggapi perasaannya padaku, dan jangan lupa pula jika aku sudah mempunyai mook. Aku hanya memberinya sedikit perhatian, tetapi dia yang terlalu mendalaminya sendiri."

"Setidaknya beri tahu dia apa yang sebenarnya terjadi."

"Sudahlah Sing, kalau dia suka padaku itupun bagus. Rencanaku berarti berhasil."

"Kau gila Off, rencana apa yang kau buat untuk Gun? kenapa kau jadi seperti ini?"

"Bukan urusanmu!." jawab Off final dengan berjalan keluar dari ruang ganti sambil menenteng tasnya.

.

Singto yang sehabis bertanding memutuskan untuk langsung pulang karena dia sudah cukup lelah hari ini. Saat melewati ruang musik, tidak sengaja sepintas dia melihat sosok Krist yang berada dalam ruang musik tersebut. Singto memang sedari awal sudah tertarik dengan Krist karena kemistriusan Krist dan juga kecuekan Krist. Dari situlah kenapa Singto diam-diam memperhatikan Krist dari jauh.

"Permainan drum mu sangat berisik." ucap Singto tiba-tiba depan pintu masuk ruangan tersebut.

Yang di ajak bicara hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan permainannya tanpa memperdulikan Singto.

"Cukup krist.!" ucap Singto menghentikan pergerakan tangan Krist yang semakin brutal memukul drum

"Maumu apa sih? Suka-suka ku lah. Ini tangan-tanganku." ucap Krist dengan menghempaskan genggaman tangan Singto.

"Kau akan terluka jika pergerakanmu sangat brutal seperti itu. Apalagi gendang telingamu pasti sudah meronta-ronta ingin meledak. biar ku beri tahu cara lain untuk menenangkan dirimu sendiri dengan lembut"

A ReasonWhere stories live. Discover now