chapter 30

3.4K 226 24
                                    

🌼
🌼

"Gun, Cepat siap-siap. Phi sudah terlambat ada meeting hari ini." seru New yang sibuk memasukkan bahan-bahan untuk meetingnya ke dalam tas.

"Aish. Ini masih sangat pagi phi. Kalau aku berangkat sekarang, aku akan bosan disana nanti." ucap Gun sambil memakan nasi goreng buatan New

"Kau kan bisa ngobrol dengan teman-temanmu nanti."

"Tidak mau. Phi pergi saja dulu. Nanti Gun naik bus atau taxi saja."

"Atau ini memang alasanmu saja agar bisa berangkat bersama Off? Mengaku saja."

"Tidak. Gun mengatakan yang sebenarnya. Lagipula Gun tidak janjian dengan Phi Off."

"Terserahlah. Yang terpenting jaga dirimu baik-baik. Phi tidak mau kau terluka."

"Aiish. Aku sudah kuliah phi. Aku bukan anak SD lagi."

"Euh-euh. Phi berangkat dulu. Phi sudah terlambat. See u soon my dwarfs." ucap New yang langsung berlari setelah mencium kening Gun sebelum Gun mengamuk.

"Phi Neeeww. Dasar beruang kutub." ucap Gun yang bangkit dari duduknya.

Gun sudah biasa dengan kejailan New yang selalu menggodanya, jadi Gun tidak pernah ambil pusing dan akan berlalu begitu saja setiap New mengata-ngatainya.
Gun tetap melanjutkan makan yang sempat tertunda dengan santai karena ini memang masih sangat pagi jika Gun harus berangkat ke kampus. Lebih baik Gun naik bus atau taxi daripada harus bosan didalam kelas sendirian karena Krist pasti belum datang.
Ditengah kegiatannya, handphone Gun bergetar menandakan ada pesan masuk.

Phi Off

Gun, sudah berangkat?
.
Belum phi. Kenapa?

Phi Off

Jangan berangkat dulu, kita berangkat bersama.
.
Euh. Oke

Sungguh ini bukan rencana Gun. Bahkan Gun tidak ada pikiran untuk pergi bersama Off pagi ini. Bagaimana jika New nanti tahu kalau Gun berangkat bersama Off? Pasti New akan mengira jika ini sudah direncanakan oleh Gun dan Off. Tapi nyatanya tidak sama sekali. Masa bodo yang penting ini memang kebetulan bukan direncanakan.

Selang beberapa menit Gun menunggu ada sebuah motor yang berhenti didepan rumahnya. Gun bisa melihat karena saat ini Gun duduk di bangku yang berada di halaman rumahnya.

"Auh Phi Off. Aku kira siapa. Tumben pakai motor." tanya Gun setelah Off membuka helmnya.

"Apa kau tidak suka? Apa aku perlu kembali lagi mengambil mobil?" tanya Off penuh penyesalan

"Bukan. Bukan itu maksud Gun. Gun tidak masalah dengan motornya. Gun hanya menanyakan kenapa tumben Phi naik motor."

"Hanya ingin. Aku rindu naik motor. Sudah lama tidak mengendarainya. Ini motor kesayanganku saat masih di SMA. Aku selalu naik motor ini kemanapun. Tetapi setelah masuh Universitas aku sudah tidak pernah menaikinya. Aku merasa kurang keren kalau naik motor."

"Auh. Darimana Phi mendapat pandangan seperti itu. Pakai motor juga keren kok. Tapi Gun tidak pernah naik motor. Jadi Phi pelan-pelan ya. Gun takut jatuh."

"Oke. Pakai dulu helmnya." ucap Off sambil memasangkan helm ke kepala Gun. Sedangkan Gun hanya bisa tersenyum mendapat perlakuan seperti ini dari Off yang menurutnya dangat manis.

A ReasonOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz