chapter 9

3K 228 22
                                    

🌼
🌼

Seperti biasa New selalu menyiapkan makanan untuk Gun dan akan mengantar Gun kuliah dahulu sebelum berangkat bekerja. New memang kakak yang sangat sayang kepada Gun, sejak orang tua mereka meninggal New lah yang menjadi ibu sekaligus kakak bagi Gun agar Gun tidak kekurangan kasih sayang. Mungkin karena terlalu di manja oleh New menjadikan Gun sangat bergantung pada orang lain apalagi dengan orang yang membuat Gun nyaman seperti Namtan dan Ciize. Sekarang tidak ada lagi Namtan dan Ciize yang artinya Gun sangat kerepotan karena harus lebih mandiri selagi tidak ada New di sampingnya.

"Gun jaga diri baik-baik" ucap New saat mereka sudah sampai di depan Universitas.

"Phii New." jawab Gun dengan nada merengek

"Euh euh kau sudah besar dan bisa jaga diri sendiri. Phi percaya padamu." jawab New tahu apa maksud dari rengekan Gun yang tidak suka jika New terus-terusan menasehati Gun  seperti anak kecil.

"Hei kurcaci, kau mau Phi jitak. Seenaknya mau keluar. Kau belum melakukan ritual sebelum berpisah dariku" kata New saat Gun mau keluar dari mobil karena New belum mencium kedua pipi Gun seperti biasa mereka lakukan.

Gun hanya cengengesan dan New segera mencium kedua pipi Gun.

Hari ini kegiatan ospek sudah selesai dan artinya Gun sudah mulai melakukan kegiatan belajarnya.

Gun tidak perlu kebingungan mencari ruang kelasnya karena saat kegiatan Ospek kemarin sudah di beritahu dimana letak masing-masing kelas.

Gun masuk di kelasnya dan duduk di bangku ketiga dekat jendela karena Gun suka memandangi apapun dari jendela. Entah karena apa Gun juga tidak tahu tapi Gun sangat suka pemandangan diluar jendela.

"Gun" suara seseorang yang membuat Gun sedikit tersentak kaget

"Ouh kau Krist. Kau duduk saja disini bersamaku."

"Baiklah. Lagipula aku juga hanya akrab denganmu."

.
.

Hari sudah menjelang waktu istirahat. Off dan teman-temannya Singto, Ohm, dan Ssing sudah duduk di bangku paling belakang yang sudah menjadi tempat mereka biasa duduk karena di belakang mereka tidak terlalu jadi bahan perhatian orang-orang disana. Tidak heran jika banyak pasang mata yang tidak bisa berpaling dari mereka karena mereka memang sangat populer di fakultas Bisnis yang pandai-pandai dan belum lagi sangat handal saat bermain basket meskipun ada juga yang diluar fakultas mereka.

Off yang sudah selesai makan melihat seseorang yang sedari tadi kebingungan mencari tempat duduk karena hampir bangku kantin itu penuh.

"Gun. Kesini saja." Off akhirnya memanggil seseorang yang sedari tadi di lihat

Tidak lama orang yang dia panggil datang.

"sawadee Phi Off. Apa Phi Off memanggil Gun?" tanya Gun

"Euh. ku lihat kau dari tadi kebingungan mencari tempat duduk. Bergabung saja dengan kami."

"Apa Gun tidak mengganggu?"

"Tidak apa-apa, teman Phi semuanya baik"

"Baiklah, tapi apa teman Gun ini boleh ikut bergabung juga?" tanya Gun yang menunjuk Krist di sampingnya.

Off hanya mengangguk. Kemudian Gun dan Krist duduk sambil memakan makanannya yang sedari tadi sudah mereka pegang.

"Oh iya ini teman-teman Phi. Singto, Ohm, dan Ssing." ucap Off

"Sawadee Phi Singto, Phi Ohm, Phi Ssing. Kenalkan aku Gun dan ini Krist temanku."

"oooiiih menggemaskan sekali." tiba-tiba Ssing bersuara karena gemas dengan tingkah Gun saat memperkenalkan diri.

A ReasonOù les histoires vivent. Découvrez maintenant