Achttien**

20.2K 2K 206
                                    

|Fight To Love [Nomin] 💓👊|
🔎 Original Story From AskaAskiya 🔍
📝 Remake By Let_Me_Rest 📝






































Hari kelima setelah operasi, Jaemin masih setia menutup matanya. Di samping ranjangnya tampak Taeyong yang duduk memandangi Jaemin dengan tangan yang tak hentinya mengelus surai lembut itu. Winwin sedang di kamar mandi, membersihkan peralatan yang tadi digunakan untuk membasuh tubuh Jaemin.

Jeno? Ia dipaksa pulang oleh Ibu dan mertuanya, dengan alasan penampilannya terlalu kumal untuk menjaga Jaemin. Ah, padahal Jeno tak mempermasalahkan hal itu, lagipula ia tetap merasa tampan walau dalam keadaan bagaimanapun.

Mendengar pintu yang dibuka membuat lelaki cantik itu menolehkan kepalanya, dan dilihatnya putra semata wayangnya memasuki ruangan dengan penampilan yang begitu menawan serta menggenggam sebucket mawar putih di tangannya.

"Ommo! Kenapa kau sudah kembali eoh?"

Tak menghiraukan ucapan Ibunya, Jeno mendekat. Meletakkan rangkaian bunga itu di meja dekat tempat tidur Jaemin kemudian mencium setiap inci bagian wajah Jaemin. Tak dipedulikannya jika Ibu dan sang mertuanya yang baru keluar dari kamar mandi tak lepas memandangnya.

Memangnya ada yang salah. Jaemin istrinya kan, dia sepenuhnya milik Jeno sekarang.

"Kenapa? kenapa kalian memandangiku seperti itu?"

Selesai dengan kegiatannya, Jeno bertanya tanpa dosa. Menyadarkan dua orang yang masih menatapnya cengo.

"Aish... Bukankah Ibu menyuruhmu untuk pulang? Kenapa sekarang kau sudah kembali ke sini?"

Kembali mengulang pertanyaan pertamanya yang belum dijawab tadi.

"Aku sudah pulang. Ibu tak lihat aku sudah sangat tampan sekarang. Ah, dari dulu aku memang tampan untuk apa bertanya. Tentu saja aku kembali ke sini, istriku di sini memangnya aku mau ke mana."

Jeno menjawab dan membuat Taeyong sedikit memicing menatapnya.

"Kau seharusnya istirahat dulu Jen."

Suara lembut itu membuat Jeno manoleh. Tersenyum lembut kepada sang mertua, Jeno menggeleng pelan.

"Aku tak apa Bu. Aku bahkan tak merasa lelah sedikitpun. Aku hanya ingin selalu di sampingnya."

Jeno berkata sembari memandang Jaemin lembut, membuahkan senyum sendu dari Winwin.

"Chaa Ibu, bangunlah dari situ. Itu adalah tempat duduku."

Seakan tanpa dosa Jeno menyuruh Taeyong bangkit dari duduknya.

"Kau ini benar-benar-."

"Sudahlah Tae. Kau ini seperti anak kecil. Ayo, temani aku keluar sebentar. Biarkan Jeno bersama istrinya."

Sepertinya Taeyong tak terlalu terima dengan perkataan Winwin, terbukti dari sorot matanya yang sedikit memicing.

"Tapi kan aku merindukan Nana, Win, Dia kan juga menantuku."

Tak peduli protesan Taeyong, Winwin segera menariknya keluar dari rungan. Melihat tingkah Ibunya membuat Jeno tersenyum kecil. Ibunya memang terlalu unik. Jeno kembali mengalihkan perhatiannya pada Jaemin.

Mendudukkan diri di tempat Ibunya tadi duduk, Jeno menggenggam erat tangan Jaemin. Mengecupnya lama sebelum melepaskannya perlahan. Kini pandangannya beralih ke wajah istrinya. Mengulurkan tangan kirinya guna mengelus lembut pipi Jaemin, sedang tangan kanannya masih menggengam erat jemari lentik Jaemin.

Fight To Love [NOMIN]{COMPLETE}✓Where stories live. Discover now