Zes­en­twintig¢

15K 1.2K 106
                                    

|Fight To Love [Nomin] 💓👊|
🔎 Original Story From AskaAskiya 🔍
📝Remake By Let_Me_Rest 📝









































































Kehamilan Jaemin kini mulai memasuki usia tiga bulan. Sejauh ini semuanya lancar, tidak ada suatu kendala serius pada kondisinya. Semuanya aman terkendali, terlebih Yangyang yang memang tinggal di satu bangunan apartement yang sama secara rutin datang untuk memeriksa dan memastikan kondisi Jaemin dan kandungannya baik-baik saja.

Jaemin tampak begitu bahagia, terlihat dari aura yang terpancar di wajahnya. Walaupun terkadang ia merasa begitu lelah meskipun tak banyak melakukan kegiatan, atau juga mengalami morning sickness yang seringkali membuatnya harus terbaring hampir satu hari di ranjang. Tapi, ia begitu menikmatinya.

Jeno benar-benar menjaga Jaemin. Terlebih selama bulan pertama kehamilan istri manisnya. Saat itu kondisi Jaemin bisa dibilang sangat lemah, dan Jeno menjadi begitu protective padanya, ia bahkan tak menyambangi kantornya selama sebulan penuh. Tapi, syukurlah hal itu tak berlangsung lama. Mulai memasuki usia dua bulan Jaemin tampak lebih kuat dan sehat, sehingga Jeno bisa sedikit membagi perhatiannya untuk urusan pekerjaan.

Sekali lagi ditekankan hanya sedikit. Jeno memilih berada di rumah untuk mengerjakan pekerjaan kantor, karena ia tak bisa terlalu lama meninggalkan sang istri sendirian. Memang, kondisi Jaemin kali ini bisa dikatakan amat baik namun entah kenapa sejak beberapa hari yang lalu Jeno justru merasakan kepalanya berdenyut.
Bukan, Jeno bukan sedang sakit atau apa, tapi-

"AAJEEEENNNNN~!"

Helaan nafas kasar itu meluncur dari bibir tipis sang lelaki tampan. Menutup dokumen yang berada di depannya, kemudian mencari sumber suara yang tadi menyerukan namanya. Menghampiri sosok yang kini tengah duduk menonton televisi di ruang tengah apartement mewah itu.

"Ada apa sayang? Kau membutuhkan sesuatu hm?"

Jeno bertanya dengan nada yang begitu lembut kemudian merendahkan tubuhnya, berjongkok tepat di hadapan Jaemin yang duduk di sofa. Mengangguk dengan imutnya, kemudian Jaemin mengulurkan kedua tangan ke arah suaminya.

"Aajeennn, aku mengantuk. Aku ingin tidur di kamar. Gendoonggg..."

Jeno menahan nafas sebentar, kemudian menggapai tangan Jaemin dan melingkarkan di lehernya, kemudian mengangkat tubuh yang kini sedikit berisi itu. Jeno melangkah pelan dengan Jaemin yang menyandarkan kepala di bahunya.

Meletakkan istri manisnya dengan pelan di tempat tidur, Jeno turut merebahkan dirinya. Menjadikan lengan kiri sebagai bantalan Jaemin kemudian menarik selimut guna menutupi tubuh keduanya.

"Ajeennn..."

"Haahh... Baby, Bisakah kau memanggilku 'Dearie' seperti dulu?"

Mendengarnya, Jaemin hanya menggeleng dengan polosnya, yang justru membuat Jeno mengacak rambutnya frustasi dengan tangannya yang bebas.

"Aaajeeennn..."

Dan lagi rengekan manja itu terdengar.

"Baiklah-baiklah, sekarang tidurlah. Aku akan bernyanyi untukmu."

Senyum lebar itu muncul begitu saja saat kalimat itu keluar dari bibir Jeno. tak lama sampai suara merdu Jeno mengalun, menyanyikan lagu penghantar tidur untuk belahan jiwanya.

Yah, itulah yang beberapa hari ini membuat Jeno merasa pusing. Jaemin, istri manisnya yang biasanya selalu bersikap lembut beberapa hari ini entah kenapa sikapnya berubah menjadi cukup menyebalkan. Sifatnya menjadi amat sangat manja. Untuk masalah itu sebenarnya Jeno tak terlalu mempermasalahkannya, mengingat Jaemin yang bersikap manja justru terlihat begitu menggemaskan.

Fight To Love [NOMIN]{COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang