2. Susahnya Jadi Cogan Wattpad!

532 132 94
                                    

"HAHAHA! Aneh banget sih lo!"

"Lo pikir kayak gitu keren?!"

"Dih, sumpah, culun banget lo. Gak pantes ege lo,"

Itulah beberapa kalimat yang terlontar dari para siswi di sekolah pagi ini. Gue gak ngerti, apa yang salah dari diri gue. Padahal, menurut gue hari ini gue lagi keren banget. Lebih tepatnya sih, jauh lebih keren dari biasanya, karena kan gue memang keren dari lahir.

Oiya, gue ingin sedikit bercerita tentang diri gue dan kehidupan sekolah gue. Kenalin, nama gue Bima Tri Prasetya. Gue adalah seorang siswa dari kelas 11 IPS 3 di salah satu sekolah elit di Jakarta Selatan. Nama sekolah gue adalah SMA Pesona Galaksi. Hmm, mungkin kalo dari namanya, terdengar lebih kayak sebuah nama Mall di pinggiran Depok, dibanding sekolah elit di daerah Jaksel.

Selain itu, sebenarnya gue malu sekolah di SMA Pesona Galaksi, apalagi kalo ditanya sama teman dari sekolah lain. Kalo anak sekolah lain, nyebut nama sekolahnya tuh enak, misalkan anak sekolah sebelah, SMA Garuda Indonesia Bersaudara. Enak gitu pas ditanya, "Anak mana lo?" terus mereka jawab, "Anak SGIB." Lah, kalo gue ditanya gitu, masa jawabnya,"Anak SPG." Kan gak lucu, kalo ada pertanyaan lanjutan, "Nyokap lo SPG Rokok?"

"Eh Bima!" ucap Andra.

"Hm," jawab gue sangat singkat.

"Kenapa lo sariawan?" tanya Andra mulai penasaran.

"Gak," jawab gue lagi, masih sangat singkat.

"Kenapa sih lo? Aneh. Btw, penampilan lo keren bener nih, mirip Dilan lo,"

"Bukan Dilan, tapi panggil gue Ares."

"Itu sapa dah? Gue kagak kenal. Ganteng, gak?"

"Ada lah, pokoknya."

"Lo kenapa sih? Dari tadi jawabnya singkat mulu?"

"Gue lagi membiasakan diri, jadi cowok cool,"

Ya benar, gue hari ini lagi latihan jadi cowok cool yang gak banyak omong. Kata Mega, cewek-cewek tuh suka cowok yang dingin dan cuek. Maka dari itu, gue pun menuruti arahan Mega. Bukan cuma sikap, tapi juga penampilan. Hari ini gue menggunakan jaket Jeans punya bokap yang ternyata kebesaran di gue, lalu gak ketinggalan juga, kalung dan slayer gambar tengkorak, biar makin mirip kayak ketua-ketua geng motor di Wattpad, gitu.

"Bima! Itu kenapa celana di bagian titit lo basah?" tanya Andra panik.

"Iya, es batu," jawab gue santai.

"Hah? Es batu? Err~ Cair di sempak, dong?" tanya Bima dengan wajah heran.

"Ya, biar makin cool." jawab gue dengan mantap.

Kurang dingin apalagi coba gue hari ini? Sangat cool sekali, bukan? Eh tapi, kok lama-lama jadi ngilu, yak? Kayaknya 'adek' di dalem celana gue masuk angina, deh. Atau bahkan, udah hipotermia kali, yak? Gue pun mutusin untuk segera ganti celana dengan celana yang udah gue siapin di dalam tas. Ternyata, buat jadi cowok cool itu gak gampang, ya?

Setelah beres ganti celana, gue nyamperin Andra yang lagi bengong di kantin. Oh iya, Andra ini adalah sahabat baik gue dari TK. Entah kenapa, dari TK sampai SMA kita selalu bareng. Bahkan, bisa dibilang di sekolah ini, teman gue ya cuma Andra doang. Jadi, gak heran kalo banyak yang ngira kita ini pasangan maho. Gue sih gak naksir sama Andra, biarpun dia putih dan ganteng banget. Gak tau deh kalo Andra ke gue gimana. Eh, eh, tunggu-tunggu... Ini kenapa obrolan jadi ngawur gini, sih?!

"Cerita sama gue, lo tuh kenapa sebenarnya, Bim? Kesurupan lo, yak?" tuduh Andra.

"Gue lagi ngikutin saran si Mega, Ndra, buat jadi cowok keren," jawab gue menjelaskan.

"Cowok keren?" tanya Andra bingung.

"Iya, gue disuruh Mega niruin sifat dan penampilan kayak cogan di Wattpad, gitu,"

"Duh, Mega manis, jadi makin gemes sama adik lo, haha,"

"Lo berani macem-macem sama Mega, gue hajar lo."

"Hahaha, bercanda Bima! Mega tuh udah kayak adik kandung gue sendiri!"

Setelah obrolan membahas Mega, kita pun melanjutkan makan Mie Ayam dan menghabiskan sisa jam istirahat di kantin.

***

Jam pulang sekolah, gue langsung bergegas menuju rumah. Berbeda dengan sebagian siswa/i yang setelah pulang sekolah nongkrong atau menghabiskan waktunya dengan nongkrong. Gue lebih suka pulang terus masuk kamar buat baca komik dan main PS4, atau berantem sama Si Cimeng.

Dan gak lupa, pasti ada Andra di rumah gue setiap pulang sekolah. Ya, Andra juga sama kayak gue, dia gak suka nongkrong anaknya. Pengecualian, kalo nongkrong di rumah gue. Maklum aja, rumah kita dekatan dan cuma dipisahkan jarak 3 rumah doang.

"Jadi ini Bim, novel yang lo bilang tadi pagi itu? Apa judulnya, Aries?" ucap Andra, sambil melirik ke arah novel milik Mega.

"Iya. Antares," jawab gue malas, tapi berusaha tetap membenarkan.

Tiba-tiba saja, Andra terdiam beberapa saat sambil melihat cover novel "Antares" yang dipegangnya. Kebetulan buku yang dia pegang adalah edisi dari series-nya dan di situ ada wajah aktor muda, Angga Yunanda dan Beby Tsabina.

"Kok keliatannya Si Ares ini mirip sama gue ya, Bim?" ucap Andra tiba-tiba.

"Jangan ngaco deh lo," jawab gue sewot.

"Lagian, ngapain sih lo baca-baca novel beginian. Kan lo cowok ege, novel tuh cuma buat cewek."

30 Menit kemudian...

Ketika gue lagi asik melanjutkan game PES (Pro Evolution Soccer) gue di PS4, tiba-tiba terdengar suara cekikikan dari belakang gue dan itu suara Andra. Ternyata, dia lagi baca salah satu novel milik Mega, yang judulnya "Living with Badboy."

Gue yang udah baca cerita itu duluan, akhirnya mempunyai ide jahat yaitu menspoiler-kan ke Andra. Biarin dia nyesek.

"Ndra, jadi nanti tuh si Madava sama Indira di ending mereka akan—"

"Diam!"

Kini, posisi Andra berada tepat di atas badan gue, sambil menutup mulut gue dengan tangannya. Dan tiba-tiba saja, pintu kamar gue terbuka.

"Astaga, Kak Bima sama Kak Andra! Gue gak nyangka banget, kalo kalian—" sumber suara itu berasal dari Mega, sambil menutup mulutnya dengan satu tangannya.

"Apa? Lo jangan mikir aneh-aneh, gue sama Andra gak ngapa-ngapain," ucap gue panik, sambil mendorong Andra menjauh.

"Gak percaya, masa gak ngapa-ngapain, tapi pakaian kalian—"

Dan benar saja, gue baru menyadari kalo pakaian kita terlalu vulgar, untuk sepasang sahabat laki-laki yang lagi dalam posisi seperti barusan. Kita hanya pake celana pendek saja dan sama-sama bertelanjang dada. Ya, ini memang outfit gue dan Andra kalo lagi di rumah, karena adem dan lebih nyaman aja, gitu.

"Ini semua gara-gara Abang lo, Mei," ucap Andra mengadu. "Masa dia mau spoiler-in novel yang ceritanya 'Living with Bellboy' ke gue," lanjutnya.

"Living with Badboy, kali ah," ucap Mega malas, lalu membenarkan jawaban Andra.

"Iya itu lah pokoknya, Mei. Omelin nih Abang lo, biar dia gak ngeselin," ucap Andra lagi.

"Jadi gini Bang Andra,.... Di ending tuh, nanti Madava sama Indira mereka akan—" bukan Mega namanya, kalo gak iseng kayak Abangnya yang ganteng ini.

"DIAM! ADIK SAMA ABANG SAMA AJA! KZL."

Next lagi, gak nih ???

Eh, tapi kayak biasa, kalo kamu suka cerita ini, komen dulu, ya! Hehe.

Galaksi Bima Santi (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang