6. Enji Kepoin Santi

242 75 12
                                    

"Bim, awas, tukeran dulu kita. Gue mau mau ngobrol sama Santi."

"Gak ah, kata Bu Ning--"

Belom selesai gue ngomong, Enji udah menarik gue duluan keluar dari bangku gue. Dengan sedikit kesal, gue pun pindah ke depan sementara, duduk sama Andra lagi.

"Udah gak usah manyun gitu, Enji lo lawan, ya pasti kalah lah, haha," ucap Andra.

Gue hanya diam, sambil merapihkan lengan baju gue yang sedikit kusut karena ditarik kasar sama Enji.

"Dasar, rambut Mickey Mouse. Kelakuan kayak Donald bebek..."

Gue bilang rambut Mickey Mouse, karena dia sering banget mencepol rambutnya ke atas mirip kuping Mickey Mouse.

"Eh, apa lo bilang? Lo mau cari masalah sama gue, Bim,"

"Udah, udah jangan dengerin Bima. Kamu tuh lucu Enji, gemesin, hehe," ucap Santi sambil senyum manis ke arah Enji.

Benar saja, setelah dipuji kayak gitu Enji langsung diam dan senyum-senyum sendiri. Bukan Enji namanya kalo gak luluh sama pujian.

Berbeda dengan cewek lainnya, Enji malah seneng kalo dimodusin / digodain sama cowok. Bahkan gak jarang, malah Enji duluan yang godain cowok. Dasar, cewek aneh.

Setelah duduk dengan Santi, mulailah Enji membuka obrolannya. Lebih tepatnya, Enji emang suka kepo sama kehidupan orang lain.

"Eh, gimana San, kemarin? Lo jadi daftar ekskul band? Diterima?"

"Jadi Enji, hehe. Diterima kok,"

"Sorry ya, kemarin gue gak bisa nemenin lo ke studio band, soalnya ada urusan mendadak, hehe."

"Halah boong, urusan mendadak apa ketemuan sama Kakak Kelas yang lagi lo deketin?" celetuk Andra.

"Ih Andra, diem deh. Gak usah ikut campur. Kalo cemburu bilang," jawab Enji dengan sewot.

"Dih, siapa yang cemburu coba," ucap Andra membela diri.

"Gapapa Enji, aku kemarin ditemenin sama Bima kok, hehe," jawab Santi kemudian.

"Lo yang minta ditemenin, San?" tanya Enji kepo.

"Bima yang nawarin, Nji." jawab Santi.

Setelah kalimat Santi itu, tiba-tiba Enji nyolek punggung gue. Sehingga, membuat gue yang awalnya gak peduli sama obrolan mereka, jadi harus menghadap ke belakang.

"Kok lo so sweet banget sih nemenin Santi, gitu? Ke gue gak pernah lo kayak gitu, Bima," ucap Enji dengan nada sok imut, sambil nyolek-nyolek pinggang gue dari belakang.

"Gak ada yang spesial kali. Gue lakuin itu karena Santi anak baru," jawab gue menjelaskan.

"Terus?"

"Ya, gue cuma takut dia nyasar. Terus diculik, terus habis itu dijual ke luar Negeri,"

"Bim, Bim, baru kenal seminggu aja, udah khawatir gitu sama Santi," ucap Andra nyeletuk, sambil nyolek lengan gue.

Galaksi Bima Santi (ON GOING)Where stories live. Discover now