💞 Dilema 💞

1.6K 87 3
                                    

Hari yang melelahkan bagi Irene, akhirnya ia bisa duduk tenang di ruang kerja setelah seharian butik ramai pengunjung, bahkan beberapa teman lama datang tanpa pemberitahuan mengunjungi butik untuk memesan gaun pengantin rancangan wanita cantik itu

Irene sempat sedikit malu melihat teman-teman nya mencoba baju pengantin namun dirinya masih belum mendapatkan sang pujaan hati, walaupun sebenarnya sudah, karena seorang Pria tampan berbahu lebar kini berhasil menghiasi pikiran dan hati nya.

Dan sangat ia rindukan saat ini. Karena sudah beberapa hari tidak bertemu. Bahkan telepon Irene sempat di abaikan beberapa kali.

Awalnya wanita itu sedikit curiga, karena merasa Seokjin seakan sedang menghindarinya, namun pria itu menjelaskan dengan baik kalau ia sedang sibuk akhir-akhir ini untuk mempersiapkan ujian tengah semester yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Wanita itu juga sudah punya ide untuk merancang sendiri gaun pengantin nya, walaupun ia juga belum tau pasti bagaimana perasaan Seokjin yang sebenarnya, namun melihat sikap Pria itu padanya dan Mamanya yang ingin anak nya cepat menikah, bolehlah wanita cantik itu berharap sedikit.

"Loh.. kok lo datang gak bilang-bilang?"

Betapa terkejutnya Irene ketika orang yang baru saja ia pikirkan sudah ada di hadapannya sekarang. Namun senyuman lebarnya tak bisa di sembunyikan.

Seketika rasa lelahnya satu harian ini terbayar sudah ketika melihat Pria yang berhasil mencuri hatinya kini semakin dekat menghampirinya.

Namun ekspresi wajah Seokjin membuat senyuman Irene pudar.

"Lo kenapa? Ada masalah?" tanya Irene hati-hati

Pria tampan di hadapannya ini terlihat kacau, rambutnya acak-acakan dengan tatapan mata yang sendu, mengisyaratkan kesedihan sekaligus kemarahan yang tidak bisa di pahami Irene.

"Seokjin.. ada apa?" tanya Irene mulai khawatir.

Perlahan ia mendekat, menggenggam tangan Pria yang dicintainya, sambil terus bertanya ada apa, sedangkan yang ditanya tidak kunjung menjawab, sampai akhirnya Pria itu berujar lirih

"Maafin gue Ren.."

Dan terjadilah hal di luar dugaan Irene, Pria itu menarik pinggangnya untuk mendekat, dan menyatukan kedua bibir mereka.

Seokjin mencumbu wanita yang selama ini ia pikir adalah pemilik hatinya, di lumatnya dengan kasar bibir merah yang bahkan selama ini tidak pernah menarik perhatiannya.

Irene memberontak, dengan bersusah payah wanita cantik itu berusaha melepaskan diri dari cengkraman Seokjin, namun sia-sia, perlahan perlawanan nya melemah dan mulai menikmati perlakuan Seokjin sampai akhirnya membalas lumatan kasar Pria itu.

"Marry me, please."

Seokjin melepaskan tautan mereka hanya untuk mengatakan hal yang sukses membuat Irene terkejut luar biasa.

Nafas mereka saja belum teratur, dan dengan gampang nya Pria itu mengatakan hal yang malah menghentikan jalur pernapasan Irene.

Pria itu benar-benar kehilangan akal saat ini.

"Lo kenapa sih.. kenapa tiba-tiba jadi segila ini?" Berontak Irene sambil melepaskan tubuhnya dari pelukan Seokjin

Namun Pria itu tetap mendekat dan terus berujar hal-hal aneh agar Irene menerima ajakannya, "gue suka sama lo, Mama gue juga suka sama lo, dan lo juga sebaliknya kan? Jadi apalagi yang kita tunggu, please ren, lo mau ya nikah sama gue?"

Irene kehilangan kata-kata mendengar pernyataan Seokjin, ingin marah tapi tak sanggup, karena melihat keadaan pria itu sepertinya sedang tidak baik-baik saja, memang benar dirinya menyukai Pria itu, tapi bukan begini juga caranya, wanita itu jelas ingin di lamar secara romantis, setidaknya ada kotak cincin yang terbuka di hadapannya sekarang.

My Pedopil Teacher ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang