💞 Ancaman 💞

1.4K 86 2
                                    

Pagi yang begitu cerah karena matahari bersinar dengan terik membuat siapapun yang sekarang sedang berdiri melaksanakan upacara bendera mengeluh, bahkan ada yang berpura-pura sakit hanya agar keluar dari barisan dan beristirahat di dalam kelas, licik memang, tapi mau bagaimana lagi, matahari nya benar-benar tak ingin bersahabat.

Seokjin di sana, membantu petugas PMR mengeksekusi murid-murid yang kelelahan.
Di awasinya satu persatu murid-murid yang kemungkinan akan pingsan, namun ketika matanya tak sengaja berhenti di dua belas ips tiga, di dapatinya Chaeyoung berada dibarisan paling belakang sendirian, gadis mungil itu tetap berdiri tegak, sedangkan teman-temannya yang lain sudah kelelahan dan beberapa ada yang berjongkok sampai-sampai guru yang bertugas selain Seokjin menegur mereka.

Namun gadis mungil itu tidak memaki atribut lengkap, ia tidak memakai topi sekolah sehingga membuat gadis mungil itu beberapa kali mengibas-ngibaskan tangan kewajahnya yang langsung terpapar sinar matahari, beruntung ada Tzuyu di depan nya sehingga bisa dengan mudah bersembunyi dari teriknya sinar matahari.

Chaeyoung masih punya gelar murid bermasalah, jelas guru tidak akan menghukumnya meskipun atributnya tidak lengkap

“Pak.. saya gak tahan.”

Suara seorang murid perempuan menghilangkan fokus nya pada Chaeyoung, murid perempuan itu terlihat pucat. Seokjin segera memanggil petugas PMR untuk membantunya, namun baru beberapa langkah mereka menjauh, Seokjin tiba-tiba menghampiri murid pucat tadi dan meminjam topi miliknya.

💞

Chaeyoung yang kepanasan menyesali kenapa ia tidak membawa topi, kali ini ia tidak melakukannya karena ingin mendapat hukuman, namun karena memang ia lupa membawa topi itu. Salahkan Seokjin yang membuat ia terjaga semalaman dan bangun terlambat sampai lupa membawa topinya.

Beruntung ada Tzuyu, gadis tinggi itu memberikan punggungnya sukarela sebagai tempat persembunyian Chaeyoung dari teriknya sinar sang surya.

Di tengah persembunyiannya, ia terkesiap ketika merasa ada sesuatu yang menyentuh kepalanya sehingga refleks berbalik dan mendapati Seokjin memakaikannya topi.

“Lain kali ikuti aturan sekolah, karena terkadang aturan itu di buat untuk kenyamanan muridnya, salah satunya bawa topi biar gak kepanasan waktu upacara,” bisik Seokjin tepat di telinga gadis itu, dan berlalu begitu saja, membuat Chaeyoung tercekat menahan napas. Mendadak debaran mengisi penuh di dada nya.

Chaeyoung segera menyadarkan diri, mengedarkan pandangan untuk memastikan tidak ada yang melihat kejadian bersejarah dalam hidupnya itu. Untuk pertama kalinya ia bersyukur karena selalu mengisi barisan paling belakang.

“Duuhh, kenapa hari ini panas banget sih.”
Gerutu Chaeyoung pada dirinya, entah karena memang cuaca yang panas atau hatinya yang menghangat mendapat perlakuan manis dari orang yang ia anggap menjadi cinta pertama nya itu. Jangan salah kan si gadis jika pipinya bersemu merah sekarang.

💞

Chaeyoung, Dahyun dan Tzuyu sedang asik menikmati makanan tanpa bicara, hal yang langka sebenarnya melihat Dahyun dan Tzuyu tidak bertengkar, tapi baguslah Chaeyoung bisa makan dengan tenang. Dahyun dengan bakso kuah nya, Chaeyoung dengan mie ayam nya, dan Tzuyu seperti biasa dengan minuman jus jeruk dan sibuk dengan smartphone nya.

“Chae, lo belum mau cerita ke kita soal hubungan lo sama guru ganteng itu? Sampek-sampek lo kena tampar karena belain dia di depan Papa lo.”

Pertanyaan Dahyun seketika membuat Chaeyoung tersedak makanan nya sendiri, dengan sigap Tzuyu mengambilkan minum untuk sahabatnya dan mengelus pelan punggung mungil itu.

My Pedopil Teacher ✔Where stories live. Discover now