Perlă Neagră

755 126 78
                                    

"Kau belum memberitau Jinhyuk yang sebenarnya bukan?" tanya Seungwoo

"Beelzebup marah karena mereka mengira anak itu akan menghancurkan mereka. Faktanya dia akan menjadi sejata Beelzebup untuk menjadi mesin penghancur mahluk seperti kita" lanjut Seungwoo

"Dan aku cukup tau bahwa mereka memang sudah merencanakan dari sekarang untuk mengendalikan kita di masa yang akan datang" ucap Seungyoun

"Aku cukup tau. Kau tidak mengiginkan hal itu terjadi" ucap Seungwoo melirik Wooseok yang diam.

"Kita harus mecegahnya. Bagaimana dengan mengirim Jinhyuk ke beelzebup?" ucap Seungyoun

Seungwoo mengangguk "ide bagus. Dia tidak akan membiarkan kita memusnahkan anaknya dengan mu"

Wooseok diam menatap ke arah black pearl crystal ball yang melayang di depannya dengan sedikit sentuhan purple.

"Kau harus pilih Lucifer. Anakmu dan Jinhyuk akan menjadi alasan kehancuran mahluk seperti kita atau kita mencegah itu semua sebelum terjadi?" ucap Seungyoun

"Aku yakin kau tidak munafik untuk ingin tetap hidup dan menguasai Dunia bukan?" lanjut Seungyoun

Wooseok diam. Selama beberapa saat suasana ruangan di dalam Dome dengan bergaya eropa itu terlihat sunyi.

Seungyoun dan Seungwoo saling menatap seolah memberi sinyal bahwa mereka menunggu jawaban apa yang akan di keluarkan oleh 'adik' mereka.

"Kirim Jinhyuk ke beelzebup. Katakan padanya bahwa Beelzebup ingin membunuh anak kami" ucap Wooseok




.
.
.





"Bayi yang lucu dan mengemaskan" ucap Seungyoun

Wooseok diam

"Jin Hyuk belum kembali" ucap Seungwoo

Seungyoun terkekeh melirik Wooseok "bagaimana ini? Dia terlalu menggemaskan bukan Wooseok-ah?"

Wooseok menatap Seungyoun "menyingkir"

Seungyoun bersiul jahil dan berjalan mundur.

Wooseok memejamkan matanya mengarahkan tangannya ke arah Box bayi di depannya


Brusshhhhhhh!


Tidak lama Box bayi itu terbakar dengan hilangnya suara bayi

"Jinhyuk Hyung sudah memasuki Beelzebup" ucap Minhee yang baru masuk ke dalam ruangan

"Itu bagus" ucap Wooseok

Seungwoo dan Seungyoun terkekeh

"Oh ya bagaimana dengan senjata barumu?" tanya Seungwoo

"Maksudmu. Ace?" tanya Wooseok


Jinhyuk menarik dirinya dari Suhwan di depannya. Matanya berair karena air mata yang terus keluar.

Dia tidak tau apakah harus percaya dengan apa yang baru saja dia lihat dari mata Suhwan atau tidak. Tapi ingatan seseorang tidak pernah bohong.

Bagaimana mungkin Wooseok setega itu membunuh buah hatinya hanya karna menginginkan hidup?

"Aku tanya" ucap Jinhyuk mencengkram erat rahang Suhwan "apa yang baru saja aku lihat tadi adalah suatu kebenaran?"

Suhwan mengangguk "benar"

NOIR (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن