lui

585 92 33
                                    

Crashhhh!!!!

Dug!

Dug!

Dug!

Suara pantulan kepala Yuvin yang terputus dari tubuhnya terdengar nyaring di dalam Dome.

Jinwoo terpekik di tempatnya, tangan nya memegang pundak Dohyun yang melebarkan matanya tidak percaya.

semua orang terdiam di tempatnya. Mereka syok dengan apa yang baru saja mereka lihat.

Yohan memenggal kepala Yuvin dengan tenang.

"ABADDON! KAU GILA?! ADA APA DENGANMU?!" teriak Minkyu

Yohan tercekat di tempatnya. Dia merasa bingung dengan apa yang baru saja dia lakukan. Bodoh. Yohan bodoh.

"Apa yang terjadi disini?" suara Minhee terdengar dan dengan spontan Minhee menutup mulut nya kaget ketika melihat kepala Yuvin yang sudah terpisah dengan tubuhnya.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Yunseong

"Jelaskan padaku sialan! Ada apa dengan mu?! Sebenarnya ada apa dengan kalian semua?!!" teriak Minkyu menarik kerah baju Yohan.

Yohan diam. Tatapan yang semula terkejut di gantikan dengan tatapan dingin nya.

Tangan nya melepaskan tangan Minkyu dan berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

"Singkirkan dia" ucap Yohan dengan tenang.

Dongpyo terdiam di tempatnya berdiri. Kenapa reaksi Yohan harus berlebihan ketika Yuvin menuduhnya?




.
.
.




Hyeongjun membuka matanya dan sedikit menengadah untuk melihat Dominan yang sedang mengusap punggungnya dengan tatapan lembut miliknya.

"Apa aku terlalu lemah?"

Wonjin menggeleng "kau terlalu kuat"

"Sepertinya aku Monster yang sebenarnya"

"Kenapa berfikir seperti itu?"

Hyeongjun diam.

"Lucifer memiliki alasan melakukan hal itu. Aku yakin, dia tidak bermaksud membuangmu. Dia sangat menyayangimu"

Hyeongjun diam.

"Jangan berfikiran bahwa dia-

"Dia ingin melindungi ku? Kau dan yang lain nya pun sama. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Wonjin diam. sejujurnya dia pun kurang mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Beelzebup ingin memusnahkan Hyeongjun.

Dia hanya tau mengenai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

"Aku juga tidak tau" ucap Wonjin

"Kau mempertaruhkan nyawamu untuk berbohong padaku?"

Wonjin menggeleng "lakukan kalau memang itu membuat mu percaya"

Hyeongjun diam. Tidak bisa. Dia tidak bisa lagi tinggal diam.

Ini semua terlalu rumit saat ini.

Dan jalan satu-satu yang bisa membantunya hanyalah Minkyu.



.
.
.




Minkyu tengah menatap keluar jendela di kamarnya ketika otaknya mengingat apa yang Yuvin katakan.

"Penyusup" gumam Minkyu dengan senyum yang sulit di artikan

NOIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang