1. liburan

41.4K 4.2K 126
                                    

Selamat membaca

Jaemin masih tertidur sampai matahari sudah sepenuhnya berada di atas langit,gorden kamarnya sengaja dibiarkan tertutup supaya tidak ada cahaya yang masuk untuk menghalangi tidur nyenyak nya.

Mengingat lelaki manis ini baru bisa merebahkan dirinya pukul satu dini hari karena pasangan idol itu terus berputar putar tidak jelas.

Mereka akan membayar mahal untuk itu,Jaemin pastikan.Namun sialnya suara teleponnya mengganggu kenyamanan tidurnya.

“arghh..” Jaemin menggeram kesal karena tidurnya terganggu

Dia meraba sekitar tempat tidurnya untuk menemukan ponselnya itu. Setelah dia menggenggam ponselnya itu,dia menggeser tombol teleponnya.

“Yak,Na Jaemin!” suara melengking itu langsung terdengar di telinga Jaemin.

“Bangunlah,datang ke kantorku sekarang juga!” seru penelfon itu

Mata Jaemin terbuka,bukankah seharusnya perkejaannya sudah selesai?

“Hyung! Bukankah seharusnya pekerjaanku sudah selesai?” seru Jaemin

“Yak! Kau tentunya harus membuat penjelasan yang jelas bodoh! Kau hanya mengirimkanku foto,bagaimana aku mempublikasi nya?! Datanglah jika kau ingin uang!” lalu sambungan itu terputus.

“Lee sialan Taeyong!” umpat Jaemin

Dengan malas dia berjalan ke kamar mandi yang ada di kamarnya, taeyong selalunya bisa membuatnya bangkit dengan ancaman uang.

Jaemin memakai baju ala kadarnya saja,toh perkejaannya sangatlah mudah. Bahkan sebenarnya dia bisa melakukannya di rumah. Tapi tampaknya,ini adalah hal yang serius, Taeyong pasti akan mendiskusikan nya.

Jaemin keluar dari flatnya,dia mengunci rapat rapat flatnya. Ah,Jaemin baru ingat dia sama sekali belum sarapan,tidak apa dia akan mampir ke kedai kopi milik Haechan nanti.

Jaemin turun melewati tangga. Sebenarnya uang Jaemin cukup banyak untuk menyewa apartemen,tapi dia menyukai pemandangan indah dari depan flatnya. Jadi dia memilih untuk membeli flatnya ini.

Jaemin menuju halte bus, sebenarnya dia tidak terlalu suka berkendara karena pasti akan terjebak macet. Dia akan berkendara jika membuntuti idol saja.

Selagi menunggu bus,dia membaca artikel artikel tentang gosip gosip panas idol. Sebagian besar topik topik itu berasal dari perusahaannya. Para jurnalis itu membelinya,dan menulis ulang.

Lalu bus datang dan membuatnya harus menutup artikel itu,dia duduk di belakang. Tidak perduli kalau itu bangku prioritas,pada nyatanya tidak ada yang membutuhkannya,jadi Jaemin mendudukinya.

[🌱]

Liburan adalah omong kosong bagi Lee Jeno,nyatanya lelaki itu sedang di make up untuk pemotretan mendadak di pagi hari. Dia masih ingat betapa brutalnya Ji Hansol mengguncang tubuhnya agar terbangun

“Hyung,aku kira aku akan libur.” keluh Jeno pada managernya itu.

“Ck,kau lupa,Jen? Bukankah kau adalah seorang MC di The Show?” kata Hansol menyadarkan Jeno.

Harusnya pria bermata sipit itu sadar,kalau kegiatannya bukan hanya kegiatan grup,namun juga kegiatan individu. Ah,jika terus seperti ini kapan dia akan bertemu dengan kekasihnya itu. Jeno bersumpah dia sangat merindukan Renjun.

Ponsel Jeno berada di tangan Hansol sejak dua hari lalu,tentunya Jeno menjadi tidak bisa menghubungi Renjun.

“Hyung,boleh aku meminjam ponselku?” tanya Jeno setelah riasannya selesai

“untuk apa?” tanya Hansol,namun matanya masih sibuk mengamati tab yang berisi jadwal jadwal Lee Jeno.

“aku merindukan seseorang tiba tiba.” kata Jeno,dia benar kan? Dia merindukan Renjun.

“baiklah,ambil di tasku.”

Jeno Tersenyum senang,kemudian mengambil ponselnya. Dengan cepat dia menelpon Renjun

Setelah menunggu terhubung,tak lama kemudian Renjun langsung mengangkat teleponnya.

“Jeno-ya!!” teriak Renjun dari seberang sana,jelas kalau pria ini sangat senang sekarang

“Renjun-aa” balas Jeno,dia tersenyum manis,padahal Renjun takkan bisa melihatnya.

“aku sangat merindukanmu,apa ponselmu baru kembali?” tanya Renjun

“tidak,belum maksudnya. Aku memintanya sebentar supaya bisa menghubungimu. Ponselku masih harus di pegang Hansol Hyung.” jelas Jeno.

“aku mengerti,kapan kita akan bertemu kembali? Setau ku konsermu sudah selesai bukan?” tanya Renjun.

“Iya,sayangnya.. aku masih memiliki jadwal individu lainnya.. maafkan aku Renjun-aa..” kata Jeno menyesal,sudah berkali kali dia seperti ini.. kadang dalam hati,pemuda Lee ini merasa tidak tega pada Renjun.

Hening di ujung sana.

“Yak,Lee Jeno! Cepat kemari, pemotretan akan segera dimulai!” teriak Hansol,

“Baiklah,hyung.”

Jeno langsung berpamitan pada Renjun, “Renjun,aku harus segera melakukan pemotretan,lain waktu kita lanjut lagi.. bye.. aku menyayangimu.” ucap Jeno lalu menutup telponnya tampan mendengar balasan dari Renjun.

Dia langsung berjalan setengah berlari menuju Hansol dan langsung memulai pemotretan nya.

[🌱]

“Haechan-aa” panggilan nyaring diiringi dengan suara lonceng yang berbunyi akibat pintu yang didorong.

Jaemin langsung duduk di meja bar Cafe Haechan. Dia langsung terduduk lemas. Menandakan dia belum sarapan,Haechan dengan pengertian memberikan sebuah roti pie dan juga Americano kesukaan Jaemin.

Jaemin dengan semangat mendengarkan tubuhnya dan langsung menyantap hidangan yang disiapkan sahabatnya itu.

“Jaemin-aa,usiamu baru 20 tahun.. tapi entah kenapa wajahmu menjadi 10 tahun lebih tua.” kata Haechan yang prihatin dengan kantung mata di bawah mata Jaemin

“Yak! Enak saja kalau bicara.” kata Jaemin tidak terima dikatakan tua.

“Baiklah baiklah.. ceritakan bebanmu.” kata Haechan sambil duduk di sebelah Jaemin

Jaemin langsung tersenyum sumringah, “Tidak ada beban Chan-aah,aku akan mendapatkan pundi pundi uang sebentar lagi.” ucap Jaemin ,lalu cekikikan membayangkan berapa banyak yang akan dia dapat.

“Apa itu sebuah berita panas?” tanya Haechan sambil memelankan suaranya,dia benar benar kepo dengan hal yang Jaemin sebut pundi pundi uang.

“tentu,itu sebuah kabar datting. Tidak sia sia satu bulan waktuku habis untuk menguntitnya,aku pastikan dia akan membayar mahal untuk hal ini.” kata Jaemin ditambah dengan rasa kesal.

“Hei,dengan siapa itu?” Haechan semakin penasaran

“seorang model. Itu masa sekali tidak terduga haha!!” ucap Jaemin lalu menyuapkan suapan terakhir rotinya itu

Sedangkan Haechan masih sangat terkejut.

“Chan-aah,aku pergi dulu. Taeyong-hyung pasti sudah menungguku untuk membagi uangnya. Sampai jumpaa~~”

[🌱]
Tbc

Hayoolo Jaemin agen dispatch

Paparazi || Nomin ✔️Where stories live. Discover now