13. bad

21.6K 2.7K 59
                                    

Jeno memilih pakaian yang bagus,dia juga memakai parfum mahal yang dia dapat dari Paris. Menemui Renjun,apalagi langsung ke kediaman Renjun berarti mengharuskan dia terlihat tampan. Jeno sudah bertanya pada Xiaojun,manager Renjun itu mengatakan kalau Renjun tidak memiliki jadwal apapun. 

Jeno membuka pintu kamar hotelnya ketika mendengar ketukan di pintu, ternyata kurir yang mengirimkan bunga. Jeno berterima kasih,lalu kembali bercermin.

“Aku sudah tampan, lebih baik aku beri tau Renjun lebih dahulu..” ucap Jeno,dia langsung saja menelpon Renjun

Namun ternyata Renjun yang lebih dahulu menelpon Jeno, membuat senyum Jeno tiba tiba mengembang,melupakan beberapa jam lalu dia sangat kesal karena melihat Renjun berpelukan dengan pria lain.

“Renjun..”

“jeno...”

“ah,kau duluan saja.." kata Renjun, Jeno mengulum senyum

“tidak kau duluan saja..” balas Jeno

“aku dengar kau sedang berada di China,Xiaojun memberitahuku..” ucap Renjun, Jeno harusnya mengatakan pada Xiaojun untuk tidak memberitahu Renjun .

“Iya.. aku sedang berada di China.”

“bisa kita bertemu? Ada sesuatu yang ingin aku katakan. Temui aku di alamat yang aku kirimkan..” ucap Renjun lirih,pria itu memang lembut..

“iya.. aku memang akan menemuimu di rumahmu,tapi tampaknya kau ingin bertemu di tempat lain.. baiklah aku akan menuju tempat itu sekarang.”

“baiklah, kutunggu” 

“aku mencintai mu.” ucap Jeno lalu memutuskan panggilannya.

[🌱]

Jeno berdebar,selalu saja seperti ini saat akan bertemu pujaan hatinya. Matahari terbenam menjadi latar perjalanannya. Dia berhenti di restoran yang alamatnya Renjun kirimkan.

Jeno masuk lalu menanyakan meja atas nama Huang Renjun,resepsionis wanita itu menunjuk meja yang ternyata sudah diduduki oleh Renjun.

Jeno tersenyum,lalu mengucapkan terima kasih. Dia langsung saja menuju tempat duduk itu.

“Renjun..”

“Oh,Jeno.. sudah sampai.. duduklah lebih dulu.” ucap Renjun sambil tersenyum.

“hmm,bunga untukmu.” Jeno memberikan bunga yang dia beli pada Renjun,Renjun menerimanya dan tersenyum.

“Kau sudah memesan sesuatu? Atau kau menunggu ku?” tanya Jeno,Jeno langsung membolak balik buku menu.

“Jeno,ada yang ingin aku katakan.” ucap Renjun ragu ragu,dia takut sebenarnya.. takut melukai Jeno.

“hm? Apa katakan saja.” kata Jeno,tapi dia masih sibuk dengan buku menunya..

Tapi saat Renjun mengatakan kata kata ini,dia sama sekali tak bisa bergerak.“aku ingin kita berhenti.” ucap Renjun

Jeno menatap Renjun dengan sedikit kecewa,dia sedang berusaha untuk baik baik saja. “Tapi kenapa?” tanya Jeno,

Renjun tahu Jeno pasti akan menayangkan alasannya, Renjun meneguk air putih lalu mulai menjelaskan alasannya, “aku rasa,aku sangat lelah dengan hubungan ini Jen.. semuanya terasa sangat melelahkan.. aku mulai cemas pada hal hal yang tak perlu aku cemaskan.. lama lama itu membuatku lelah sendiri.. jadi sepertinya kita memang harus berhenti..” ucap Renjun dengan menunduk.

Paparazi || Nomin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang