Part 5

3.2K 129 2
                                    

Aku kembali menghindarinya dan berusaha untuk terus menghindarinya. Hari berikutnya terus berlalu dan aku beruntung tak ada orang yang menyuruhku untuk pergi keruangannya.

3 hari telah berlalu dan tentunya aku tak mungkin memikirkan masalahku dengannya. Aku harus bekerja dan sangat berlebihan untukku terus menghindar darinya, kita hanya berciuman ya hanya itu tidak lebih dan tidak saling mengenal satu sama lain selain nama, tempat tinggal, dan pekerjaan. Oh dan satu lagi hobinya bermain dengan wanita.

"Hey, kau akan datang besok malam?" Tanya Rylee, temanku. Well, dia satu-satunya orang yang dekat denganku dan mengajakku mengobrol seperti ini jadi bisa dibilang saat ini adalah temanku.

"Besok malam? Apa ada acara khusus?" Tanyaku. "Oh kau tidak tau tentang itu? Mr. Ryder akan mengadakan pesta dirumahnya" ujar Rylee.

"Pesta?" Aku menoleh kepadanya. "Dia sudah beberapa kali melakukan itu dan mungkin mengadakan pesta adalah salah satu hobinya. Oh dan mungkin ini juga pesta untuk menyambut kedatangan karyawan baru? Aku tidak tau pasti tapi dia menyukai pesta, jadi dalam sebulan dia bisa sekali atau dua kali mengadakan pesta" ucap Rylee menceritakannya.

"Okay?"

"Kau harus datang, pestanya sangat menyenangkan dan selain itu kau juga bisa menemukan pria-pria disana. Kau tau teman-teman Mr. Ryder tidak jauh berbeda darinya" ucap Rylee dengan senyuman diwajahnya. "Rumahnya juga tidak jauh dari kantor,"

"Ya aku tau, aku tinggal disana" ucapku mendapat tatapan terkejut dari Rylee. "Maksudku, aku tinggal di apartemen yang sama dengannya, Well, berbeda ruangan dalam satu gedung jika kau bingung maksudku".

"Kau tidak pernah bercerita padaku, apa kau sering melihatnya? Bagaimana dia sebagai tetangga?" Tanya Rylee. Jerk. Dia tidak pernah benar-benar menyapaku dan aku berharap dia tidak menyapaku. Iya kan?.

"Aku pernah beberapa kali bertemu dengannya, sebelum bekerja dia selalu lari pagi, dan jika kau ingin tau dia tidak pernah pulang dimalam hari" ujarku. Aku tak seharusnya mengatakan itu tapi aku ingin mengatakannnya tanpa alasan tertentu.

"Aku tidak terkejut jika dia tidak pulang di malam hari tapi apa kau mengetahui banyak tentangnya, atau hanya itu?"

"Hanya itu.." Mungkin aku tau beberapa wanita yang pernah ia bawa ke apartemennya dan aku yakin kau tak ingin mengetahuinya.

"Ok, kalau begitu kau harus ikut. Karena kalau tidak aku akan mendatangi apartemenmu dan memaksamu untuk pergi bersamaku" ujar Rylee. "Aku akan memikirkannya" ucapku.

"Apa lagi yang harus kau pikirkan? Tidak ada alasan saat rumah berada di gedung yang sama dengannya"

"Aku tetap akan memikirkannya untuk datang atau tidak" ucapku. "Baiklah, tapi aku sangat berharap kau akan datang dan menemaniku dalam pesta itu, well, jika kau ingin tau aku juga belum lama di sini dan belum menemukan teman yang nyaman sebelum bertemu denganmu" ucap Rylee yang aku balas dengan senyuman dan setelah itu dia kembali ke mejanya.

Haruskah aku datang ke pestanya? Aku sudah lama tidak pergi ke pesta, dan aku tak mungkin membiarkan akhir pekanku berada diruang apartemen yang kecil dan menonton televisi. Sudah cukup lama bukan untuk melupakan kejadian itu? Ya, Aku tidak peduli aku butuh hiburan dan aku tidak ingin sendiri disaat yang lain asik berpesta.

***
Jumat malam

Di sini aku berdiri di depan kaca di dalam kamarku. Mengambil beberapa pakaian untuk pergi ke pesta. Ya pesta yang akan dimulai dalam 20 menit.

"Ma, aku mengerti. Sebelum kau datang aku akan merapihkan apartemenku" ucapku saat berada dalam telfon bersama ibuku.

"Bagus kalau begitu aku tidak perlu membersihkan apartemenmu saat datang. Bagaimana dengan pekerjaanmu?"

There You AreTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon